Dikamar Jiwoo yang mulai saat ini akan jadi kamarnya juga Taehyung tampak merenenung sambil sesekali menghela napas. Ingatannya berputar kembali dari sejak kejadian di Dangjin hingga kini dirinya syah sebagai suami dari Jiwoo dan menantu pertama keluarga Jeon. Dia tidak menginginkan hal ini. Menikahi wanita yang tak dicintainya yang lebih parahnya adalah adik tiri dari wanita yang dicintainya. Apalagi sekarang dia harus membiasakan diri hidup dan tinggal dirumah ini. Satu rumah dengan istri dan wanita yang dicintainya. Kau bisa bayangkan betapa kakunya mereka nanti.
Saat lamunannya masih berlanjut Taehyung dikejutkan oleh Jiwoo yang keluar dari kamar mandi dengan setelan piyama seksinya yang membuat naluri kelelakian Taehyung berontak namun berusaha mati- matian ditahannya. Biar bagaimanapum Taehyung tetaplah laki- laki normal apalagi dia pernah melakukannya dengan Jiwoo meski dalam keadaan tak sadar bahkan sampai menghasilkan seorang bayi yang baru dia ketahui keadaannya saat makan malam tadi.
"Oppa kau kenapa?" Jiwoo bertanya saat dirinya tiba dihadapan Taehyung yang terbengong diranjang mereka.
"A... ah. Tidak apa- apa. Kau sudah selesai? Kalau begitu aku mau mandi" Taehyung hendak beranjak dari tempat tidur saat Jiwoo mencegahnya dan malah duduk dipangkuannya membuat Taehyung terkejut luar biasa.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Taehyung berusaha melepaskan Jiwoo yang malah semakin kuat mencengkram bahunya.
"Ini malam pengantin kita Oppa" jawab Jiwoo manja.
"Lantas?"
"Kau tidak akan melewatkan ini kan?" goda Jiwoo mengelus rahang Taehyung.
"Maaf Jiwoo ya. Kau sedang hamil muda dan aku tidak mau ambil resiko" Taehyung menyingkirkan tangan Jiwoo dari wajahnya dan menganhkat paksa wanita itu agar duduk sementara dirinya bergegas menuju kamar mandi.
Sepeninggal Taehyung Jiwoo menyeringai lalu mengelus perutnya lembut.
"Kau bisa menolakku saat ini, tapi anak ini akan membuatmu luluh nantinya"
***
Chaekyung menenggak minuman beralkohol dihadapannya lagi dan lagi. Saat ini dirinya berada dikamarnya yang berada di lantai satu rumah keluarga Jeon. Sudah dua botol tandas dan ini botol ketiga yang dia tenggak. Kesadarannya semakin menipis tapi dia tak mau berhenti. Saat ini hatinya terlewat sakit dan hanya minuman ini rasanya yang bisa membuatnya melupakan beban dihatinya itu untuk sejenak."Kenapa Oppa? Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau harus menikahinya? kenapa kau menikahi wanita sombong itu? hah... hahaha..." dirinya meracau tak jelas sambil sesekali tertawa dan menangis layaknya orang gila.
"Jeon Jiwoo. Dasar wanita jahat. Kau selalu jahat padaku dan ibuku. Dasar sial"
BLUGH
Chaekyung menjatuhkan botol kosong ditangannya ke atas karpet tebal yang mengalasi ranjangnya lalu kembali menenggak minuman untuk botol keempatnya.
"Kalian... breng... sek" dan akhirnya Chaekyung menyerah. Toleransinya pada alkohol tidak sekuat itu ternyata. Dia terkapar diatas tempat tidurnya dengan gaun pesta masih melekat ditubuhnya. Bahkan dia tak sempat membersihkan make up maupun membuka sepatunya.
***
"Nghhh" Taehyung mengerang pelan dan matanya mengerjap- ngerjap saat shubuh menjelang. Tidurnya tak nyenyak sama sekali dan ini kali kesekian dia kembali membuka matanya. Perlahan dia bangkit duduk diranjang dan mengucek matanya yang perih dengan kepala yang terasa berdenyut- denyut."Hoek... hoek... hoek..." suara seseorang yang muntah membuat konsentrasinya berkumpul dan dia bergegas masuk ke kamar mandi dan mendapati Jiwoo menopang tangan di wastafel sambil terus mengeluarkan muntahan cairan dan saliva dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessions
General Fiction[COMPLETED] Kesakitan karena merasa kehilangan kasih sayang sang ayah yang dianggapnya telah mengkhianati sang ibu yang telah tiada membuat seorang Jeon Jiwoo terobsesi untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada ibu dan kakak tirinya. Menjebak seora...