Obsessions 14

991 88 16
                                    

Saat ini Jun mengikuti Jiwoo ke kedai tempat ibunya bekerja. Saat ini Jiwoo sedang pergi ke belakang untuk mengambil makanan untuknya. Tadi dia sempat berkenalan dengan pemilik kedai yang juga Boss ibunya. Halmeoni Han itulah panggilan yang dia berikan pada wanita tua yang begitu baik dan lembut itu. Matanya menoleh ke arah belakangnya dan menemukan sopir Yoon duduk sambil tersenyum padanya yang dibalas senyuman juga olehnya.

Tak lama Jiwoo datang sambil membawa makanan di tangan kanannya dan seorang gadis kecil yang dituntun ditangan kirinya membuat Jun menatap gadis kecil itu sedikit tak suka karena dia seperti sangat manja pada ibunya.

"Ini Sayang. Makanlah mie nya. Yoon Ki Joo nim ini makanan anda" usai memberikan makanan pada sang putra Jiwoo pun menyajikan seporsi mie untuk sopir Yoon.

"Terimakasih Nyonya" balas sopir Yoon hormat membuat Jiwoo canggung.

"Jangan panggil aku Nyonya. Aku bukan nyonyamu" ujar Jiwoo tak enak hati.

"Anda tetaplah Nyonya saya karena anda adalah ibu Tuan muda Kim" balas sopir Yoon dengan senyumannya membuat Jiwoo menghela napas dan membiarkannya saja dan kembali ke meja sang putra bersama sang putri.

"Enak Sayang?" tanya Jiwoo mengelus surai kemerahan sang putra.

"Eum... enak Eomma" jawab Jun senang.

"Eomma... Minji juga mau makan seperti Oppa itu!" Minji menarik- narik ujung kaos Jiwoo meminta makanan seperti sang kakak.

"Eomma? Kenapa anak ini memanggil Eomma?" tanya Jun tak suka. Sebenarnya sudah sejak tadi dia penasaran tapi baru sekarang dia bisa bertanya.

Jiwoo tersenyum tipis sementara Minji sudah mengerut takut karena melihat wajah galak Minjun.

Diusapnya dua wajah kedua putra putrinya lantas berucap.

"Ini Kim Min Ji adikmu, dan Minji ya... ini Min Jun Oppa. Kakaknya Minji"

"Adik?"

"Kakak?" tanya dua bocah itu bersamaan.

"Iya" angguk Jiwoo sebelum meneruskan ucapannya.

"Kalian adik kakak. Sama- sama lahir dari rahim Eomma" lanjut Jiwoo menjelaskan pada keduanya.

"Anak Appa juga?" tanya Minjun. Karena sudah lebih dewasa dia mengerti tentang hal seperti ini. Dia hanya takut ibunya sudah menikah lagi. Orang tua kadang berbohong sama seperti ayah dan kakeknya yang mengatakan jika sang ibu ada diluar negeri padahal jelas ibunya masih berada di Seoul dan bukan sekolah karena penampilan ibunya jauh dari kata baik saat ini.

"Iya. Minji juga anak Appa, tapi Jun ah... tolong Eomma jangan bilang pada Appa atau siapapun soal ini" ujar Jiwoo berbisik takut jika Minji mendengar dan tahu jika ayahnya ada dan akan merengek ingin bertemu dalam keadaan tak memungkinkan seperti sekarang ini.

"Kenapa?" tanya Jun bingung dengan permintaan sang ibu.

"Eomma tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang. Kelak dewasa kau akan tahu. Yang penting kau tahu Eomma ada dan akan selalu ada untukmu. Kau mengerti? Kau sayang pada Eomma kan?"

Meski masih belum mengerti sepenuhnya tentang apa yang terjadi, tapi anak yang hampir berusia sebelas tahun itu akhirnya mengangguk dan memilih memenuhi permintaan sang ibu karena Jun sangat menyayangi ibunya.

---
Jiwoo menatap gedung tinggi didepannya dan menghela napas lalu menundukkan tubuhnya menghadap sang putra yang saat ini terlihat menunduk dan hampir menangis.

"Jagoan Eomma tidak boleh menangis! Kau harus kuat. Temui Eomma sesukamu jika ada waktu. Eomma akan selalu ada disana untukmu. Masuklah Appamu pasti khawatir kau pulang sesore ini! Eomma mencintaimu"

ObsessionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang