“KAK Lisa itu punya gua! Jadi lo gausa deket-deket doi ya kalo gak mau cari masalah sama gua!”
Suara dengan nada tinggi, nyaring dan memekakkan kuping terdengar di sepanjang salah satu koridor gedung SMA Forever Young. Terjadi sebuah scene yang menarik atensi beberapa murid, membuat dua orang gadis kelas sebelas itu menjadi pusatnya. Banyak yang menjadi pengamat tetap, beberapa diantaranya bahkan merekam untuk diupload di instastory jadi snapgram.
“Hah?”
Eunha menautkan kedua alisnya, begitu lugu, nampak kebingungan dengan peringatan yang baru saja diterimanya dari Sana. Membuat gadis Jepang yang baru saja menyentaknya berdecak kesal sambil memutar bola mata.
“Jauh-jauh dari kak Lisa, jalang! She's mine!” Kalimat terakhir sangat ditekankan, menjadi tanda bahwa Sana berusaha mengklaim.
Jauh dari kak Lisa eh? Yang bener aja jink, batin Eunha tak terima, alisnya berubah menukik tak suka. “Sapa lo nyuruh-nyuruh gue buat jauhin kak Lisa?”
“Gue Ratu disini! Ya jadi gue bebaslah nyuruh-nyuruh!” Segelas kesombongan dan satu piring kepercayaan diri dari Minatozaki Sana membuat gadis Jung muak.
Ratu ndasmu!
Lalu sebuah kekehan dan tangan yang Sana lipat di depan perut, menyorot angkuh pada cewek yang lebih pendek darinya itu. “Lagian, wajar dong kalo gue berusaha melindungi punya gue biar gak direbut sama cewek cupu kek elo.”
Cewek cupu...
Emosinya tersulut, hati mulai panas dan kesal, namun Eunha berusaha untuk tetap tenang dan menggunakan akal sehatnya untuk menanggapi cewek di depannya ini. Kemudian, Eunha menarik satu senyum remeh—tatapan sinis yang jarang sekali ia tunjukkan.
“Then, wajar dong kalo gue berusaha ngerebut kak Lisa dari cewek hina sok hedon. Pasti kasian kak Lisa ditempelin sama kembaran sadako yang centilnya diluar batas wajar kek elo,” Eunha kian menantang. “—Minatozaki Sana sang queen wanna be.”
Kedua bola mata Sana membulat sempurna, nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja meluncur dari gadis polos di depannya. Emosinya membuncah itu sudah paten, lihat saja tangan Sana yang sudah melayang dan tiba-tiba menarik rambut Eunha dengan kasar. Mengundang erangan dari mulut gadis Jung bersama bisik-bisik yang makin membuat bising.
“Awww!”
“Berani ya lo sama gue Ha?! Nyolot hm?! Mau gue robek tuh bibir sialan lo?!”
Eunha masih mengaduh kesakitan, menahan nyeri di kepalanya seraya berusaha melepaskan jemari-jemari Sana. Dari sekian banyak orang tak ada yang mau membantu, mereka hanya melihat dan merekam lalu berbisik satu sama lain. Mungkin hati mereka sudah membatu hingga tak ada satu pun yang berniat melerai Sana dan Eunha.
“Lepasin San!”
“Gak! Ini hukuman buat lo karena udah nyolot dan ngatain gue!” Sana bersikukuh, bahkan menariknya lebih keras dan membuat Eunha menderita.
“Argh—!” Eunha merasakan sakit dalam setiap detik bagaimana rambutnya seolah dicabut paksa dari kepalanya, nyeri yang makin menjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi ENA
FanfictionMereka gak pacaran kok, cuma sekedar temen ranjang doang ( ͡° ͜ʖ ͡°) - [ 18+ ] TW! // NSFW! distopia: universe bobrok! (read: free sex while still in senior high school) → tamat. © sasharabies 2018