TUBUH Jungkook mematung, terkejut saat pipinya terasa perih dan panas usai ditampar Lisa. Ia masih tak percaya. Bahkan ketika gadis itu menatapnya nanar. Ini tak hanya membekas di pipi, tapi juga di hatinya.
Ya bayangin aja sih gimana rasanya di tampar orang yang lo sayang.
Pernah gak?
Rasanya perih bos.
Hehehe...
Kapok!
Parahnya, Lisa menamparnya di depan Sehun. Tentu ini cukup membuat Jungkook merasa dijatuhkan harga dirinya. Pemuda Oh tak kalah terkejutnya melihat pemandangan di depannya barusan. Mungkin harusnya ia merasa senang melihatnya, tapi nyatanya tidak begitu juga.
Entah kenapa disaat itu juga Sehun merasa ia memang harus menyerah untuk mendapatkan Lisa. Sehun meremas kuat-kuat surat di tangannya—berisi rangkaian kata yang indah, yang mungkin jika orang lain membaca tak akan ada yang percaya bila Oh Sehun lah penulisnya.
“Gue... permisi,” kata Sehun singkat, cepat-cepat melangkah keluar meninggalkan kediaman Jeon.
Saat Sehun menghilang, Lisa dan Jungkook masih diam saling memandang. Sebuah momen paling mengerikan yang mereka berdua alami. Sampai akhirnya Lisa yang berucap terlebih dulu.
“Kamu... Jahat Kook... Jahat...” suara Lisa bergetar, air matanya mulai berkumpul.
Jungkook diam.
“Kamu tau apa yang udah kamu lakuin itu bisa ngasih dampak yang fatal buat Sana sama Eunha?”
“...”
“Mereka cinta banget sama Sehun Kook! CINTA BANGET!” Lisa meninggikan suaranya, masih berusaha untuk tak membiarkan air matanya pecah.
“...”
“Mereka berdua cukup sakit Kook karena kisah cintanya selalu bermasalah—sampai akhirnya Sehun dateng, ngasih mereka cinta dan harapan yang ternyata palsu!”
“...”
“DAN TERNYATA DALANGNYA ITU KAMU! KAMU YANG BIKIN SEHUN NYAKITIN MEREKA!” Lisa berteriak, kali ini air matanya tumpah bersama rasa kecewanya terhadap Jungkook yang tak punya hati.
Kalo Jungkook aja gak bisa menghargai perasaan orang lain, gimana dia akan menghargai rasa cinta gue? Lisa mengepalkan kedua tangannya, menahan sakit dalam dada.
“—kamu... punya hati gak sih, Jeon Jung-Kook?”
“GAK PUNYA! AKU EMANG GAK PUNYA HATI!”
Lisa terkejut saat Jungkook berteriak marah, ia menemukan pemuda itu pun mengepalkan kedua tangan, wajahnya merah padam karena emosinya.
“HATIKU UDAH KAMU RAMPAS! AKU UDAH GAK LAGI PUNYA HATI BUAT DIBAGI UNTUK SIAPAPUN!”
DEG.
A-apa...?
“DAN ITU SEMUA KARENA KAMU LALISA MANOBAN!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi ENA
Fiksi PenggemarMereka gak pacaran kok, cuma sekedar temen ranjang doang ( ͡° ͜ʖ ͡°) - [ 18+ ] TW! // NSFW! distopia: universe bobrok! (read: free sex while still in senior high school) → tamat. © sasharabies 2018