Lisa gak pernah menyangka bakal liat muka itu lagi.
Dirinya masih membeku, percaya gak percaya pemuda yang udah lama tak ia temui duduk di sebelahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Harry? What the fuck?!”
Emosi Lisa langsung membuncah, tangannya mengepal kuat. Cowok yang sangat dia benci tiba-tiba muncul di sampingnya, kenapa di menit pertama tahun baru ini dirinya udah dapet kesialan aja huh?
Harry Styles. Mantan pacar Lisa, cowok yang ia benci. Pemuda yang pertama kali menidurinya, merebut mahkota berharga yang dulunya begitu ia jaga. Apa-apaan?! Berani sekali dia muncul, menyapa, bahkan barusan memanggil Lisa dengan sebutan ‘tembem’ yang menjadi panggilan kesayangan dari Jungkook!
Oke, mungkin sekarang Harry makin ganteng.
Ganteng banget malah.
Tapi yha tetep aja Lisa gak akan bisa lupa apa yang udah dia lakuin dulu. Jadi ya meski udah kejadian lampau, respon Lisa masih gak nyelow mengingat dia dendam banget ke Harry.
“Ngapain lo kesini bangsat?!”
“Emang ga boleh? Ini 'kan tempat umum, terserah gue dong.”
Kemudian Harry ketawa kecil, bikin kedua alis Lisa bertaut mendapati reaksi si cowok Styles. “Gausa ketawa lo! Gue serius!”
“Lo gak berubah ya Lis,” ucap Harry, senyum manis ampe keliatan lesung pipinya yang asdfghjkl. “Masih aja galak kayak dulu.”
“BACOT TAI!” Lisa jengah, langsung berdiri, mau melangkah pergi kalo aja Harry gak megang tangannya dan narik doi buat duduk lagi.
“APASIH LO?! GAK USAH PEGANG-PEGANG!” Setengah berteriak, Lisa dengan kasar narik kembali tangannya, mengambil jarak untuk menjauhkan dirinya dari Harry.
“Tuh 'kan galak, tapi unyu deh hihi.”
Denger omongan Harry, Lisa jadi makin geli sendiri. Muak aja gitu dia sama sikap Harry. Lisa membuang napasnya dengan kasar, ngelipet kedua tangannya di depan perut sambil masang wajah sinis, gak berminat buat ngeliat balik si Harry.
“Gausah basa-basi lo kribo! Cepet bilang apa maksud sebenernya lo nyamperin gue!”
“Kalem napa Lis, gue gak ada maksud jahat ke elo kok,” katanya santai. “Gue cuma mau ngobrol bentar sama lo.”
