PART 2 - PINDAH

10.4K 221 0
                                    

Beberapa hari kemudian, setelah Bagas diijinkan keluar dari Rumah Sakit, Raka membawa Tara dan Bagas ke rumahnya. Sebelumnya dia sudah memberitahu Mamanya perihal ada ART baru. Tentu saja Mama sangat senang karena ada teman baru. Gak bosen dengan Mbok Nem yang sudah pikun.

"Sayang kamu sudah datang" sambut Mama dengan bahagia. Beliau tanpa malu melompat ke arah anaknya dan mencium pipi kanan kiri serta kening Raka. Tara yang melihat itu hanya melongo. Sepertinya Nyonya barunya orang yang eksentrik.

"Mama, jangan gini donk" Kata Raka malas. Dia mencoba melepaskan pelukan Mamanya.

Saat Raka mencoba melepaskan pelukan mamanya, wanita paruh baya itu melihat sosok lain di belakang tubuh Raka. Wanita muda yang kurus menggandeng anak laki-laki yang tak kalah kurusnya.

"Kamu pasti Tara, trus ini Bagas" Kata Mama sambil melepas pelukannya dari Raka dan menyalami Tara dan Bagas bergantian.

"Iya Nyonya" jawab Tara lirih.

"Jangan panggil Nyonya. Kaya pejabat aja. Panggil Bu Renata aja. Ayo masuk."

Mama Renata menggandeng tangan Tara masuk dan dibawa ke kamar yang akan dipakai Tara dan Bagas.

Tara melihat sekelilingnya dan mengagumi rumah itu. Rumah berlantai 3 itu tidak besar, tapi tidak banyak barang sehingga kelihatan luas. Dibagian belakang ada taman dan kolam renang kecil. Dia berpikir, seharusnya tidak berat membersihkan rumah ini. Tara bersyukur, dia mendapat pekerjaan, mendapat tempat berteduh dan tetap bisa menjaga Bagas.

Bu Renata dan Mbok Nem dengan sabar dan telaten mengajari Tara apa-apa yang harus dilakukan.

"Raka itu kalau sarapan harus ada kopi, roti dan telur setengah matang. Biasanya sih gak pernah makan siang dan makan malam di rumah. Kadang malah gak pulang. Sok sibuk anak itu." omel Renata. Tara tersenyum mendengarnya. Dia anak yatim piatu, jadi dia tidak tahu bagaimana rasanya memiliki orang tua.

"Kamu betah ya di sini, nemenin Ibu ngobrol. Bosen Ibu cuma sama Mbok Nem." kata Renata saat mereka duduk di ruang keluarga.

"Iya Bu, Tara bakal betah. Ibu, Tuan Raka sama Mbok Nem baik dengan Tara dan Bagas." jawab Tara sambil tersenyu. Dia tidak mungkin tidak betah kalau majikannya sebaik ini.

BerahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang