PART 9 : PULANG

6K 191 1
                                    

Setelah menginap semalam di hotel, Raka dan Tara memutuskan untuk pulang. Mereka sama-sama tidak bisa tidur, bergelut dengan pikiran dan hasrat masing-masing.

Saat masuk rumah, Bagas sudah menyambut mereka dengan bahagia. Senyum yang belum pernah dilihat oleh Tara. "Mama....." sambutnya bahagia sembari berlari ke arah Tara. Tara refleks merendahkan badannya dan merentangkan kedua tangannya menyambut anak semata wayangnya.

"Ibu kangen sayang..."

Bagas yang sedang memeluk Tara langsung melepas pelukanny, "Kata Oma Rena, Bagas sekarang manggilnya Papa sama Mama." matanya yang bulat memandang bergantian ke arah Raka dan Tara.

Raka yang gemas dengan kelakuan anak tirinya itu langsung menggendong Bagas. "Oke sekarang panggil Papa ya. Ayo main sama Papa." kata Raka sambil mencowel pipi Bagas yang mulai gembul. Bagas yang menerima perlakuan itu hanya terkikik geli.

Tara yang melihat hal itu tersenyum lega. Paling tidak di dalam pernikahannya ini Bagas memiliki Papa yang menyayanginya. Renata berjalan mendekati Tara, " Mama lega Raka bisa menerima Bagas. Sekarang tugas kalian memberi Bagas adik." kata Renata blak-blakan. Tara menunduk malu mendengar perkataan mertuanya, tetapi dia masih ingat betul bahwa Raka tidak akan menyentuhnya. Semalam mereka sudah berbicara panjang lebar, tepatnya Raka yang berbicara, bahwa mereka akan tetap tidur satu ranjang agar Mama dan Bagas tidak curiga, dan hanya kontak fisik seperlunya. Selain itu Big No untuk mereka melakukan hal-hal yang melibatkan perasaan.

Tara memasuki kamar Raka yang mulai hari ini menjadi kamarnya, sedangkan Bagas mendapat kamar di samping mereka. Saat hendak menata baju, Tara tertegun di walk in closet mereka. Mama mertuanya telah membelikan baju baru untuknya yang dia tahu tidak mungkin dia akan mengenakan itu di depan suaminya. Kaos santai tanpa lengan yang panjangnya tidak sampai menutupi pusarnya atau rok mini dan hot pants yang benar-benar seksi. Tara tidak ingin dianggap sedang menggoda suaminya. Dia memutuskan untuk turun dan memeriksa bekas kamarnya. Seingatnya dia masih menyimpan bajunya yang lama di lemari kamar itu. Dia akan mengenakan baju itu jika ada suaminya dan kalau suaminya sedang tidak di rumah dia akan mengenakan baju yang dibelikan Mama Renata.

Setelah mengenakan bajunya yang lama, Tara segera ke dapur dan menyiapkan makan malam. Renata yang melihat menantunya masih mengenakan baju lamanya yang kumal merasa heran.

"Tara bukannya mama udah beliin baju buat kamu ya? Udah mama taruh kok di kamarmu?"
Tara merasa tidak enak, nanti dikira tidak menghargai pemberian mama mertuanya. "Iya ma, Tara udah lihat kok. Terima kasih ma. Cuma Tara masih belum nyaman pakai baju seperti itu. Nanti ya ma Tara pelan-pelan pakai baju yang dibelikan mama."

Renata mengangguk paham, "Ya udah ntar habis makan malam ke kamar mama ya. Mama kasih baju yang mama udah jarang pakai. Gak minim bahan kok, tenang aja." kekeh mamanya geli. Dia tahu menantunya itu masih malu menunjukkan asetnya, padahal Tara lumayan seksi dan Renata yakin Raka gak bakal tahan.

BerahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang