10. Senyum Palsu

2.8K 102 1
                                    


"Rin, yuk latihan lagi kok malah bengong sih???" tanya Shifa kepada Arin.

"Iya iya gue tau" ucap Arin.

"Kan lo Kaptennya, seharusnya lo yang nyuruh, bukan gue" ujar Shifa.

Arin POV

Entah kenapa Shifa sangat bersemangat untuk latihan basket lagi padahal aku saja capek.

Entah kenapa Shifa sangat bersemangat untuk latihan basket lagi padahal aku saja capek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bukan capek masalah fisik tapi aku capek masalah pikiran.
Entah kenapa aku rasanya mau menangis dan melampiaskan semua kemarahanku ku ini.

Flashback On

Aku sedang menyelesaikan PR Sejarah di kamar. Tiba tiba Bibi memanggil ku.

"Non, ini ada telepon dari Bapak" teriak Bibi dari lantai bawah.

Aku sangat menantikan ini. Aku pun langsung turun ke lantai bawah dan langsung menyaut telepon rumah dari tangan Bibi.

"Pa..." panggil Arin.

Tapi tiba tiba....

Flashback Off.

Aku tidak mau mengingat hal itu lagi. Itu sangat membuatku sakit.

"Woyyyy, Arina Ayunindya lo denger gak sih???? gue panggil lo lebih dari 3 kali dan lo cuma berdiri dan bengong disitu, apa telinga lo ada masalah?? omel Shifa.

"Sorry Shif. Ok yuk lanjut!!!!" ucapku dengan senyuman yang mengembang di bibirku dan kemudian mengambil bola basket yang ada di tangan Shifa.

Tanpa mereka sadari, ternyata ada seseorang yang daritadi mendengarkan percakapan mereka berdua. Orang tersebut memperhatikan Arin dari awal sampai akhir.

Azka daritadi tidak  melihat Arsen dimana mana. Dia agak bingung, sebenernya dimana tuh sahabatnya. Tak beberapa lama sebuah tepukan mendarat di bahu Azka. Azka refleks dan langsung kaget.

"Ka" panggil Arsen.

"Sialan lo bikin gue kaget aja" ucap Azka yang memegangi dadanya karena kaget.

"Yuk kekelas!!!" ajak Arsen.

"Ngapain??? Hari ini jam kosong dan mungkin akan pulang lebih awal, karena Bapak Ibu guru akan menghadiri undangan di Kementrian Pendidikan" ujar Azka panjang x lebar.

"Sok tau lo!!!!" ucap Arsen.

"Nih bocah dibilangin malah ngeyel" ujar Azka.

"Ok ok gue percaya" jawab Arsen.

Sepulang sekolah.

Di tempat lain seorang cewek menangis di koridor sekolah yang sepi sambil memeluk erat bola basket yang daritadi dia pegang. Dia bingung dia harus melampiaskan kepada siapa rasa kekecewaannya ini.

"Kenapa hidup gue kayak gini, apa kesalahan yang pernah gue lakuin sehingga hidup ini tidak adil????"

Dia hanya menangis sambil berteriak dalam hatinya.
Tak lama kemudian ada seorang cowok menghampiri dan segera memeluknya.

"Jangan tanggung masalahmu sendirian Rin, lo juga harus berbagi rasa sakit lo sama gue" ucap seorang cowok yang tak salah lagi adalah Arsen.

Arin memeluk Arsen dengan sangat erat. Mencari ketenangan dan perlindungan di dada bidangnya.

"Sen, gue mau cerita..." ucapan Arin langsung terpotong oleh sebuah jari telunjuk yang sekarang ada di bibirnya.

"Nanti saja, kita ketemuan. OK. Lo harus tenangin diri dulu.
" ujar Arsen.

Kemudian Arsen membawa Arin kembali ke pelukannya. Memberikan gadis itu ketenangan dan perlindungan.

-Aku Tau...Semua Senyum Yang Kamu Tunjukkan Pada Semua Orang Adalah Senyum Palsu dan Kamu Hanya Menyembunyikan Wajah Sedihmu Dibalik Senyuman Itu. Tapi, Aku Tidak Sebodoh Yang Kamu Kira. Kamu Tidak Akan Pernah Bisa membohongiku.-
( Orlando Arsenio )

Vote And Coment Guys....jangan jadi silent readers

My Boyfriend is a CULUN [COMPLETED]√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang