27. Malu

1.7K 51 0
                                    


Arin berjalan memasuki gerbang sekolah, taklama kemudian ada seseorang yang menepuk bahunya. Ketika Arin menoleh terlihatlah seorang laki-laki dengan rambut berponi dan kacamata membingkai matanya. Siapa lagi kalau bukan Orlando Arsenio.

Arin sempat kaget dan menghentikan langkahnya. Arsen yang melihat itupun langsung menoleh ke arah Arin dengan senyum nakal yang terukir di bibirnya.

'Sejak kapan dia bisa tersenyum menjijikkan seperti itu, siapa yang mengajarinya???' batin Arin heran.

Arsen berjalan mendekati Arin dengan kerlingan nakal tampak di matanya.

Arin sempat bingung kenapa Arsen hari ini bersikap seperti itu. Setelah dipikir, Arin baru ingat bahwa Arsen pasti mendengar semua ucapannya semalam.

Arsen berdiri tepat dihadapan Arin. Saat dirinya akan berucap, Arin langsung menyelanya.

"Cukup!!!!"

Arsen terdiam dan memasang wajah bingungnya. Kemudian Arin berkata "Udah masuk ke kelas sana!!!" Sambil berlari menjauh dari Arsen. Sejujurnya Arin akan sangat malu jika Arsen membahas apa yang didengarnya semalam.

Arsen pun tersenyum tipis melihat kelakuan Arin, kemudian ia segera menuju ke kelasnya.

"Aissshhh.....ini benar-benar gila!!!" gerutu Arin kesal.

Nasya yang melihat Arin tengah menggerutu kesal pun akhirnya memutuskan untuk bertanya pada empunya.

"Pagi-pagi udah menggerutu kek gitu!!!"

Arin menoleh dan mendapati Nasya yang tengah berkutat pada bukunya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tersebut.

"Lo juga, pagi-pagi rajin banget?"

"Lo lupa, hari inikan ulangan Sejarah!!! Gue belum paham apa yang dijelasin Pak Hadi kemarin, ya terpaksa gue harus baca ulang!!!"

Bagai disambar petir di siang bolong, Arin baru ingat bahwa hari ini ada Ulangan sejarah. Demi apapun juga, dirinya belum paham mengenai penjelasan pada materi kemarin dan sekarang bagaimana ia bisa mengerjakannya. Arin segera membuka buku pelajaran dan membacanya, untung saja ia berangkat lebih pagi.

Di tempat lain

Arsen tengah fokus pada buku biologinya. Tanpa disadari dirinya kini tengah melamun. Ucapan Arin semalam terngiang-ngiang di kepala Arsen dan ia tersenyum tipis setiap kali ia mengingatnya. Azka dan Rangga yang melihat Arsen tersenyum tipis dengan pandangan kosong kearah buku biologinya langsung heran seketika. Hal lucu apa yang Arsen dapatkan dari buku Biologi?

Rangga berjalan mendekati Arsen sambil menengok ke arah buku biologinya, ketika Rangga melihat materi yang dibaca Arsen seketika dirinya langsung bingung. Itu adalah materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Apa yang lucu??? Kemudian Rangga menoleh ke arah Azka dan menggelengkan kepalanya.

Azka kemudian menghampiri Rangga dan duduk tak jauh dari Arsen. Bahkan dirinya sempat berdehem dengan keras tapi Arsen tetap dalam lamunan dam tidak mendengarkannya.

'Ada apa dengannya???' Batin Azka dan menengok ke arah Rangga yang ada di sebelahnya, Rangga yang mengetahui itu hanya mengendikkan bahu tanda tak tau.

Seketika ide cemerlang melintas di otak Rangga. Dirinya berdiri dan memandang ke arah pintu sambil berteriak memanggil nama "ARINNNN!!!"

Seketika Arsen menengok kearah Rangga dan mengikuti pandangan matanya. Tapi ketika ia menoleh ke arah pintu, tidak ada Arin disana.

"Mana????" tanya Arsen sambil berjalan keluar dan mencari-cari Arin.

Rangga yang melihat tingkah kocak Arsen pun tertawa terbahak-bahak. Arsen yang sadar bahwa dirinya kini tengah ditipu oleh dua sahabatnya hanya bisa diam dan malu.  Azka dan Rangga belum sempat menghentikan tawanya dan itu membuat Arsen kesal. Arsen mendekat ke arah Azka dan Rangga. Dan berdiri tepat di belakang mereka kemudian menjitaknya secara bersamaan dan membuat kedua sahabatnya langsung terdiam lalu menengok ke arah Arsen secara bersamaan. Mereka berdua hanya menyengir lebar.

Hai......Hai......readers....
Pada kangen gak sama Authornya apa kangen sama Mas Arsen dan Mbak Arin????
Vote and Comentnya Readers!!!
Jangan lupa juga follow akun Authornya.....
Vote and Comentnya ditunggu. Okey!!!!!

My Boyfriend is a CULUN [COMPLETED]√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang