3

1.1K 150 19
                                    

Telolet om...om...telolet

Suara bel pulang sekolah berbunyi. Hyunjin sedikit santai hari ini karena tidak ada kerja paruh waktu yang menunggunya. Hyunjin berjalan keluar di koridor sekolah.

Grep

Ada yang memeluk pingganggnya dari belakang. Hyunjin terkejut. Kemudian menoleh ke samping, pada pria yang meletakkan dagunya di bahu hyunjin

"Hyunjin, ayo temani akuuuuuuuuuu," rengek Jisung. Kalo mode manja gini pasti panggilnya aku kamu.

"Aisshh...Lo ini ngagetin gue saja Sung,"

"Ayo temenin aku...Temeniiiiiinnnn,"

"Kenapa lo ga ngajak kak minho aja ? Biasanya juga lo pergi sama dia," kali ini hyunjin berjalan dengan Jisung yang terus mengekorinya.

"Kak minho ada ekskul karawitan, hari ini bagian main kendang. Jadi ga bisa nemenin gue deh,"

"Hmmm....temenin kemana ?"

"Udah ayo pokoknya ikut aja," Jisung kemudian menarik tangan hyunjin yang bongsor sambil berlari ke parkiran. Hyunjin pasrah aja, biar kane.









✨✨✨










Mereka berdua sampai di sebuah taman yang cukup sepi. Jisung belum mengijinkan hyunjin keluar dari mobil.

"Elo jangan keluar dulu, bentar.."

"Kenapa lagi sih Sung ?"

"Pake penutup mata ini dulu,"

"Isshh....buat apaan ?"

"Udah pake aja. Percaya sama gue. Ga bakal gue cemplungin lo ke lubang buaya," akhirnya hyunjin pakai penutup mata dan keluar pelan-pelan sambil dipegangin jisung. Kasian kalo kepalanya kejedot ntar ikut jebleh kayak bibirnya.

"Pelan-pelan aja jalannya,"

"Iya-iya. Lo ga ada niat jahat sama gue kan Sung ?"

"Astaga, bola kuda.... Ga bakal gue apa-apain. Paling juga kalo gue khilaf, lo gue semein,"

"Ogah gue..punya lo kecil"

"Stop.. Lo duduk disini dulu, jangan dibuka penutup matanya, dan jangan kemana-mana,"

"Eh Sung Lo kemana ? Sung !"

Hyunjin benar-benar menuruti perkataan Jisung. Daripada dia disemein Jisung kan lucu.

"Oke... sekarang udah boleh dibuka,"

Hyunjin membuka penutup matanya. Dan semua yang ada di depan hyunjin benar-benar membuatnya meneteskan air mata.

"HAPPY BIRTHDAY HYUNJINNIE" teriak Brian, Jisung, Felix, dan Minho. Jisung membawa sebuah kue blackforest dengan berhiaskan lilin berbentuk angka 17 dan Brian yang membawa bucket bunga mawar merah dan putih. Felix dan Minho memegangi banner bertuliskan selamat ulang tahun.

"Hiks....hyunjin.....hyunjin...seneng bangetttttt,"

"Hei sayang. Udah jangan nangis ya," kata Brian sambil menyerahkan bucket bunga pada hyunjin.

"Hyunjin terharu kak. Bahkan hyunjin aja lupa kalo hari ini hyunjin ulang tahun,"

"Mana mungkin kakak lupa ultah orang yang kakak sayangi," Brian memeluk hyunjin dan mengusap mesra surai hitam hyunjin.
"O iya, kakak ada hadiah buat kamu.,"

Brian merogoh saku jaketnya, mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna navy.

"Ini buat hyunjin," hyunjin menerima kotak itu. Dibukanya kotak beludru. Seketika hyunjin menutup mulutnya, sungguh hyunjin benar-benar merasa bahagia sekarang.

"Cieeee....cieeee..... Hyunjinnnnnn....." Felix sama Jisung saut-sautan. Minho anteng aja sambil ngrekam moment romantis ini.

"Biar kakak pakein," Brian memasangkan cincin di jari telunjuk hyunjin. Sebuah cincin yang berukirkan inisial nama mereka, B.H.
"Liat, kakak juga pake. Pokoknya kita harus janji, kita jangan sampai ngelepas cincin ini,"

"Hyunjin sayang banget sama kakak," Hyunjin menghambur ke pelukan Brian.












.
.
.
.
.
.























































































"Lihat kak, bahkan cincin ini masih hyunjin pakai sampai sekarang," gumam Hyunjin, sambil memandangi cincinnya.

Hyunjin menyamankan posisinya. Efek kemoterapi yang baru saja dijalaninya membuat hyunjin benar-benar lelah.

SAPU TANGAN ABU-ABU -CHANGJIN- ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang