Hyunjin tengah merajuk pada Changbin. Dia ingin jalan-jalan. Namun changbin menolak. Karena changbin tahu bahwa pada kenyataannya kondisi hyunjin tidak menunjukkan perbaikan, melainkan semakin memburuk. Tak jarang hyunjin mengeluh sakit kepala teramat sangat. Changbin pun tak berani membawa hyunjin pergi kemanapun.
"Aku ngambek. Pokoknya aku ngambek !"
"Hyunjin...kamu ga denger apa dokter bilang ? Kondisi kamu ga memungkinkan kamu buat terlalu banyak aktivitas,"
"Kamu mau bilang aku lemah ?"
Changbin menghela nafasnya, dia harus ekstra sabar menghadapi hyunjin yang sangat sensitif.
"Hyunjin, aku janji ! Kalo kau kondisi kamu udah membaik, aku bakal bawa kamu jalan-jalan. Kemanapun,"
"Gamau tahu. Hyunjin ngambek ! Ngambek ! Ngambek ! Ngambek !"
Changbin langsung mengangkat tubuh hyunjin dan mendudukkan di pangkuannya.
"Coba mana liat wajah ngambeknya ?"
"Ihh...aku tuh mau ngambek, jangan diajakin ngomong dong !"
Cup
"Changbin ihh...dibilang aku mau ngambek, jangan cium-cium !" hyunjin memalingkan mukanya.
"Aigoo...ternyata gini kalo ngambek ? Kok merah mukanya ? Awas kebakar itu nanti jeblehnya,"
"Ciee...ga mau ngomong, ngambek beneran yaaa," goda changbin.
"Jangan ngegodain ihh..!" Hyunjin pasang muka betenya.
Changbin smirk setan, digigitnya telinga hyunjin, trus ditiup sambil dijilatin.
"Eunghh....changbinnhh," hyunjin langsung menutup mulutnya.
"Hahahaha...yang katanya ngambek malah ngedesah,"
Hyunjin langsung madepin mukanya ke changbin, bibir jeblehnya udah nyaprut mau mewek. Changbin pasang muka cengohnya.
"Lah kok mau nangis ?"
"Aku tuh kesel tau ga sih ! Malah kamu godain mulu. Hiks...."
"Utututu...iya iya maaf. Sini-sini peluk,"
"Nakal..Changbin nakal,...hiks..."
"Iya maaf,"
Hyunjin tiba-tiba meringis memegangi kepalanya, "Arghhh...changbin, sakiiitttttt...Ahhhh......saa..kiiiiiittttttt,"
"Yaudah, kamu tiduran sini dulu. Aku panggilin dokter,"
"Sakiiiiittt bin....hiks....sakiiittt bangett kepala aku...ahhh..."
Changbin segera menekan tombol darurat. Dia panik melihat hyunjin meringkuk memegangi kepalanya. Wajah hyunjin pucat dengan keringat dingin mengalir dari dahinya.
"Kamu kuat hyunjin," ucapnya dengan terus mengelus kepala hyunjin. Hingga akhirnya hyunjin jatuh pingsan dengan hidung berdarah.
............
Hujan turun lumayan deras. Bahkan mendung hitam tak kunjung menghilang setelah hujan begitu lama. Banyak murid yang memilih untuk menunggu hujan reda, ada juga yang nekat menerobos hujan untuk segera pulang.
"Hai Jis,"
Jisung mendongak, seketika ekspresi wajahnya menjadi malas. "Ada apa kak kemari ?"
"Ehm...Hyunjin ?"
"Masih punya nyali lo ketemu hyunjin ?" Felix udah mengepalkan tangannya.
"Maaf. Gue emang salah banget, tapi gue pengen ketemu hyunjin,"
"Ya sana cari aja. Gue males sama lo kak. Ayo lix kita pergi aja,"
"Ayo Sung. Ngeladenin orang kayak dia bikin wajah gue surem,"
"Tu-tunggu, tolongin gue,"
"Gak !" saut Felix cepat. Felix dan Jisung pun masuk ke mobil.
Di perjalanan, Jisung nyetir sambil ngomel-ngomel. Jisung kalo udah ngomel kayak gini mah pawangnya ya cuma Minho.
"Jangan ngomel mulu napa sih Sung ?! Mules gue dengernya,"
"Pusing mulut gue Lix, sebel liat wajah kak Brian !"
"Gue juga Sung. Kalo dia bukan idol, udah gue tarik tuh bulu keteknya sampe kulitnya ngelupas !"
"Ogah gue Lix, keteknya pasti bau. Dia banyak dosanya pasti keteknya ga enak lah. Ntar tangan gue terkontamiroti,"
"Terkontaminasi, Sung,"
"Gue lebih suka roti daripada nasi,"
Felix memilih ngupil, kalo dapet upil kering disentil ke arah Jisung, kalo dapet upil basah dipeperin ke jok mobil. Jisung mah bodo amat, katanya upil felix anti nyamuk.
Drttt...drttttt
Iwak peyek....iwak peyek...iwak peyek sego jagung 🎶🎶🎶
"Halo, kak Woojin,"
"Hai cantik, udah pulang ?"
"Udah kak. Ada apa ya kok nelfon felix ?"
"Ke rumah Minho dong, Jisung ajak sekalian. Minho demam butuh asupan katanya,"
"Hah ?! Asupan ? Maksud kak woojin ?"
"Bilang aja gitu ke Jisung. Felix ikut, wajib,"
"Iya kak. Ini otw kesitu,"
"Ok. Be careful, my dear , muaachhh"
Felix menghela nafas
"Kenapa Lix ?"
"Ke rumah kak Minho. Kata kak Woojin, kak Minho demam butuh asupan,"
"Apa ?!" Felix langsung nutup hidungnya gegara teriakan Jisung yang membahana sampai ke andromeda. Bau pete ! Iyalah, orang Jisung bawa bekal cemilan pete goreng saus jengkol.
"Kita ke sana sekarang !" Jisung langsung tancap gas."Maksudnya asupan apa sih ?"
"Nyusu pil,"
"Yaudah mampir dulu ke minimarket,"
"Ngapain lix ?"
"Beli susu buat kak Minho,"
"Ga perlu. Ini susunya udah otw,"
Felix masih bengong aja. Otak buluk diajak mesum, ya gak nyambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPU TANGAN ABU-ABU -CHANGJIN- ☑️
Fanfiction"Ini," "Kamu lagi ?" "Iya. Lap air mata sama ingus kamu, takut ketelen," "makasih," Start : 04/11/18 End : 15/02/19