11

694 104 6
                                    

BRAKK

Seseorang membanting pintu studio latihan.

"Hyung, kenapa keliatan begitu terburu-buru ?" Tanya Sungjin pada manajernya.

"Mana Brian ?"

"Dia sedang ke toilet, hyung," jawab Sungjin.

Jae yang asik bermain gitar, menghentikan aktivitasnya dan menghampiri sang manajer," Kenapa sih hyung ?"

"Lihat ini !" Manager membanting sebuah map ke lantai dan membuat isinya berhamburan keluar.

Sungjin mengambil map beserta isinya. Saat dibuka, betapa kagetnya dia melihat isi foto-foto tersebut. Foto Brian yang tengah mesra dengan seorang pria.

"Brian," Jae benar-benar merasa seperti dihantam. Kepalanya berat, dadanya sesak.

"Kalian liat sendiri apa yang sudah teman kalian lakukan ?! Kalian baru debut, bisa-bisanya.... Argghhhhh !"

"Maaf, hyung. Tapi kami benar-benar tidak tau soal ini. Brian ga pernah cerita soal ini," kata Sungjin.

"Foto ini udah menyebar. Mau bagaimana lagi," ucap Jae datar.

Brian memasuki ruangan studio, langsung dihadiahi tatapan tajam dari manajernya. Si manajer langsung mengambil map yang dipegang Sungjin dan melemparkannya ke arah Brian.

Foto-foto yang berhamburan berhasil mengejutkan Brian.

"I-ini,"

"Iya, bisakah kau jelaskan ?!"

Brian diam mendengar pertanyaan manajernya. Matanya membulat menatap foto-foto itu.

"Bagaimana bisa ?" Gumam Brian.

Wonpil yang dari tadi diam menghampiri Brian," Lo jelasin semua ke kita. Biar kita bisa bantu cari jalan keluarnya,"

Brian menghela nafasnya,"Dia......hyunjin..." jawab Brian lirih

"Hyunjin ?" Tanya Wonpil.

"Kekasihku," jawab Brian.

Semua yang ada disitu terkejut mendengar pernyataan Brian.

"Kalian itu ya.....Aaarggghhhh....Dan kamu, Brian ! Dari awal kan aku udah tegasin ke kamu, jangan pacaran ! Inget ga sih ?! Kalian itu masih rookie, jangan sampai terlibat skandal, apalagi pacaran ! Bagaiman kalau direktur tahu soal ini, ha ?!"
" Sekarang terserah kalian. Yang jelas, kalian harus bisa nyelesain semuanya. Dan kamu, Brian.....harusnya kamu fokus latihan, perbaiki penampilan biar fans ga kecewa sama kalian. Bukan malah bermesraan di tempat umum, dengan bocah pula !" Kata sang manajer sebelum akhirnya pergi.



Jae ikut pergi dari studio. Sungjin mengusap kasar wajahnya.

Wonpil menepuk bahu Brian, "Inilah kenapa lo mesti jujur sama kita semua," kemudian Wonpil berlalu pergi.

Dowoon dan Sungjin ikut keluar meninggalkan Brian sendiri mematung. Tanpa disadari, air mata Brian jatuh.






















.
.
.
.
.
.
.
































"Hyunjiiiiiiiiinnnnnn," teriak Jisung membahana.

"Isshh....santai aja dong Sung. Kuping gue nih !"

"Diem deh Lix. Gue ada hal penting banget ini, soal lo Jin,"

"Soal gue ? Kenapa ?" Hyunjin menatap Jisung penasaran.

Jisung menyerahkan handphonenya,"Baca,"

Hyunjin dan Felix terkejut melihat foto-foto Hyunjin yang masih berseragam bermesraan dengan Brian di pinggiran danau, tersebar di internet.

"Jangan bilang, ini alasan kenapa lo bolos waktu itu ?" Tanya Felix.

"Jujur, Jin," Jisung menatap hyunjin serius.

"I-iya. Waktu itu kak Brian jemput gue, ngajakin gue main,"

"Oh my God, hyunjin. Lo baca komentarnya, banyak fans kak Brian yang jadi haters lo," kata Felix.

"Udah Lix. Tenangin hyunjin dulu,"

Hyunjin terpaku membaca komentar-komentar di foto-foto itu. Ada yang mengatainya murahan, pria kotor, dasar licik, bahkan ada yang bilang homo pelacur. Hyunjin menangis, tangannya meremas ujung seragamnya. Dia takut. Dia takut akan berakibat buruk pada Brian.

"Hiks....ini...salah gue. Seandainya waktu itu gue ga pergi, pasti ga akan ada berita kayak gini,"

"Hyunjin....sayang, ini bukan salah lo, Ok," felix mencoba menenangkan.

"Tapi Lix, gue....hiks...gue bakal bikin karir Ka Brian rusak. Hiks..Bakal banyak yang benci gue,"

Jisung sama Felix pengen nampol hyunjin ke kasur, bisa-bisanya masih mentingin Brian. Pengen rasanya Jisung nylepet Brian ke luar angkasa biar kesedot blackhole, soalnya ga ada sedot WC di sana.

"Hyunjin, udah jangan nangis. Gue sama Felix bakal tetep ada di samping lo. Oke, jangan nangis," ucap Jisung sambil tersenyum dan menggenggam tangan hyunjin.

"Astaga hyunjin, Lo mimisan ! Tampon sung, tampon ! " Teriak Felix.

"UKS ! UKS cepet! Kita ke UKS," teriak Jisung heboh.

Jisung dan Felix membawa Hyunjin ke UKS. Belum sampai di UKS,


































Brukk




































Hyunjin ambruk.




































"Hyunjiiiinnn......!" Teriak felix dan Jisung.








































Grepp
















Changbin mengangkat badan hyunjin, dan membawanya ke mobil. Changbin membawa Hyunjin ke rumah sakit.












"Gilaakkkk....itu orang bantet-bantet kuat juga yaa.. Kayak kebo merah," kata Jisung.

"Emang dahsyat tuh si changbin," felix geleng-gelengin kepala.














Changbin memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Digenggamnya sebelah tangan hyunjin. Wajah hyunjin sudah pucat, dengan darah yang keluar dari hidungnya.

"Pliss...tahan Jin. Lo harus kuat, "

SAPU TANGAN ABU-ABU -CHANGJIN- ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang