Hyunjin menatap ke luar jendela. Infus masih terpasang di tangan kirinya.
"Kak Brian....hyunjin sayang sama kakak. Walaupun hyunjin kecewa, tapi hyunjin ga pernah bisa benci kakak. Hyunjin terlalu sayang. Hiks.... Hyunjin yakin kakak pasti bahagia, dan bahagia kakak bukan sama hyunjin," gumamnya. Air matanya menetes.
Hyunjin tersentak saat ada yang memeluknya dari belakang. Kedua tangannya melingkar di pinggang hyunjin.
"Kenapa menangis lagi ?"
"Ah gpp...cuma kangen bunda,"
"Lo ga mau kasih tau bunda soal penyakit lo ?"
"Gue belum siap Bin. Ehm...bin"
"Iya...Kenapa hmm ?" Changbin meletakkan dagunya di bahu hyunjin.
"Guee....bakal nglepasin kak Brian. Bahagianya kak Brian bukan sama gue. Dan ga bisa dipungkiri lagi, kalo umur gue ga bakal lama lagi.."
Changbin berpindah posisi di depan hyunjin. Ditatapnya lekat manik mata hyunjin.
"Gue benci denger lo ngomong kayak tadi,"
"Tapi Bin.."
"Soal ngelepas si Brian, lo emang harus nglakuin. Karena dia ga pernah lagi peduli sama lo. Lo liat sendiri kan, apa yang sekarang jadi prioritas dia. Gue ga mau hati dan sayang tulus lo sia-sia buat orang kayak dia,"
"Gue emang ga pantes bahagia, gue udah mau ma...." omongan hyunjin terhenti karena tiba-tiba changbin mencium bibir hyunjin. Sebuah kecupan lembut penuh ketulusan seorang Seo Changbin.
Hyunjin terdiam. Matanya terpejam bersamaan dengan air matanya yang menetes. Changbin melepaskan ciuman itu pelan-pelan. Ditatapnya lekat-lekat wajah hyunjin yang pucat.
Diusapnya air mata di pipi hyunjin."Lo bakal sembuh. Gue bakal nglakuin apapun buat lo. Jangan pernah bilang soal kematian lagi. Gue ga suka," changbin menarik hyunjin ke pelukannya.
"Makasih Bin, makasih," hyunjin makin menangis di pelukan changbin.
"Gue ga bawa sapu tangan, udah ya nangisnya,"
"Abu-abu ?"
"Hemm...gue sayang lo Jin," tanpa diketahui hyunjin, changbin sudah tidak bisa menahan air matanya. Tubuh di pelukannya kini makin hari makin kurus.
Tok tok tok...
Pelukan terlepas ketika mendengar pintu diketuk. Changbin mengusap air mata hyunjin.
"Ada yang dateng. Lo tiduran aja, biar gue bukain pintu,"
"Hai bin, haiii hyunjiiiinnnn,"
Hyunjin kaget sekaligus bahagia melihat sahabatnya datang.
"Kok kalian tahu gue di sini ?"Felix melirik changbin," Noh orang itu yang kasih tau kita,"
"Hyunjinnnn cuyuuungsss...kok lo ga ngasih tau kalo lo sakit sih," jisung udah cemberut aja.
"Maaf ya Lix, Sung. Gue yang nglarang changbin buat ngasih tahu siapapun,"
"Cepet sembuh dong jin, kita sepi nih ga ada lo,"
"Alah sepi apaan, yang ada lo berduaan trus sama kak Minho. Gue yang kesepian," saut felix.
"Ish...gue mau ngedrama depan hyunjin biar dia buru-buru masuk sekolah lagi tau ga sih ! Dasar rem becak lo Lix, ngeblong mulu,"
Hyunjin tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya yang jarang akur.
Setelah hampir 2 jam, Felix dan Jisung pun berpamitan. Changbin mengantar mereka berdua keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPU TANGAN ABU-ABU -CHANGJIN- ☑️
Fanfiction"Ini," "Kamu lagi ?" "Iya. Lap air mata sama ingus kamu, takut ketelen," "makasih," Start : 04/11/18 End : 15/02/19