14- kepala sekolah

5.8K 283 2
                                    


Biarkan aku pergi dengan kenangan yang membekas di hati ini karna bagaimana pun kita pernah bahagia bersama

-azityat.

•••••

Aurel kini berada dikelasnya sambil sibuk membaca novel favoritnya. Tiba tiba Luna datang bersama temannya dengan senyum yang mengembang.

"Eh boneka anabel ngapain lo senyam senyum pagi gini kesambet lo ya" sapa Arif didepan pintu sambil bergidik ngeri

"Eh tiang listrik brisik amat lo gue sumpel mulut lo pake sepatu" balas Luna sengit

"Yeeeee dasar gila lo pada" tunjuk Arif pada teman Luna yang langsung mendapat plototan dari Luna

"Lemes banget tu mulut" jawab Bibel ketus ke Arif

Luna dan geng nya melewati Arif lalu menuju ke meja Aurel. Dengan tatapan remeh ke arah Aurel

Brakk

Aurel terlonjak kaget karna tak menyadari kedatangan Luna sampai novelnya jatuh. Aurel mengambil novelnya tetapi Luna lebih dahulu menginjaknya

Brengsek. Batin Aurel

"Eh lo ganjen bener ya sama Faris dasar cabe lo" geram Luna tiba tiba dengan nada yang tinggi

"Maksudnya?"

"Gue tau lo lagi deketkan sama Faris mending lo jauhin Faris atau lo dapetin akibatnya" Luna mengancam Aurel. Mereka kini menjadi pusat perhatian seisi kelas

"Nggak kok kan Faris cuman ngejalanin hukuman gara gara tanding basket waktu itu"

"Dasar cabe kegatelan lo jadi orang ya... Liat aja lo entar" Luna dan temannya meninggalkan meja Aurel. Aurel hanya menatap mereka biasa biasa saja.

Jam istirahat

Aurel hanya duduk dikelas sendirian sambil bermain Hp. Ia sedang malas ke kantin.

"Nih" Aurel kaget dan hampir terjungkal ke belakang

"Etdah lo ngagetin gue aja" ucap Aurel sambil mengelus ngelus dada nya

Faris hanya tertawa pelan "kenapa gak kekantin?"

"Males rame"

"Yaudah nih gue bawak in nasi goreng sama minumnya makan gih" Aurel mengangguk dan langsung makan

"Lo gak makan?" Faris menggeleng lalu bermain Hp lagi

"Tumben lo gak sama temen lo" Aurel berusaha memecah keheningan karna suasananya sedikit awkward

"Rezky sama Anggi lagi makan kalo Arga gue gak tau"

Uhuk uhuk. Aurel tersedak karna mendengar nama Arga. Faris buru buru menyodorkan air minum

"Pelan pelan makannya keselek lo kan"

"Iya iya kok lo bisa deket sih sama Arga? Kan dia murid baru"

"Gue kenal sama dia udah lumayan lama juga sih emang kenapa?"

"Hm...." Aurel berpikir apa ia memberitahu Faris atau tidak. Aurel membuang nafas kasar " dia itu mantan gue". Faris membelalakan matanya karna kaget

"Biasa aja napa matanya keluar baru tahu rasa lo" Faris mendengus kesal

"Lo serius?"

"Iya karna itu gue mohon tolong jauhin dia dari gue" Aurel memasang wajah memelas

"Iya tapi gue boleh tahu gak kenapa lo ngejauhin dia" Aurel menceritakan semua tentang Arga dan menghilangnya Arga

Gapapa kali gue cerita sama dia lagian gue butuh bantuan dia buat jauhin Arga dari hidup gue. Batin Aurel sambil menatap Faris

AurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang