41- Sayang

2.3K 141 4
                                    

Terkadang 'diam' menjadi satu satunya cara untuk membuatmu mengerti kalau lelah akan tiba saat
perhatianku tak dihargai lagi

••••

Bel pulang sekolah terasa begitu lama bagi Aurel dan temannya yang kini tengah berusaha menahan kantuk yang dari tadi menyerang

"Je jam berapa sih perasaan dari tadi jam nya gak gerak gerak deh" Nindy menyenggol lengan Jeje yang sedari tadi tidur

"Hoam... Apa sih ngantuk nih" Jeje kembali menelengkupkan kepalanya

Ya guru yang mengajar kelas Aurel Jeje dan Nindy memang bisa dibilang baik atau tak terlalu pemarah

Banyak siswa yang tidur namun guru hanya menegur seadanya. Tentunya siswa disana tak mendengarkan

"Rel... Rel lo tidur?" Nindy mendorong pelan kursi Aurel yang terletak didepannya

"Gak cuman merem aja. Kenapa?" Tanya Aurel yang kini menghadap kearah Nindy

"Temenin gue ketoilet yuk buat nyuci muka" Aurel hanya mengiyakan saja karena sejujurnya ia tengah mengantuk juga

"Buk" Panggil Nindy

"Ya ada apa?" Bu Indri menghentikan kegiatan mencatat di papan tulis

"Permisi mau ke toi---" Ucapan Nindy terputus

Tettttt tettt

"Eh gak jadi buk" Langsung saja semua siswa membereskan bukunya dan bersiap siap untuk pulang

"Gue duluan" Pamit Aurel pergi meninggalkan temannya dan berjalan kearah gerbang belakang karena mobilnya disana terparkir

•••••

Disore yang cerah tak berawan ini Azka dan Nindy tengah bermain basket bersama. Ralat, Azka yang bermain basket sedangkan Nindy sibuk memfoto Azka dengan kamera barunya

Ya ini adalah hobby Nindy, ia bercita cita menjadi Photografer terkenal. Menurutnya memfoto sesuatu itu lebih menyenangkan dari pada belajar bisnis

"Yah... kok berenti?" Tanya Nindy heran kepada sang kekasih yang tengah duduk disebelahnya

"Capek Nin udah dari tadi juga. Kamu sih yang keasikan ngefotonya" Nindy memiringkan kepalanya menghadap Azka

"Masak sih?" Nindy menggaruk lehernya sambil cengengesan gajelas. Azka yang melihat tingkah imut kekasihnya hanya bisa terkekeh pelan

Nindy melihat lihat hasil fotonya tak menyadari Azka yang tengah asik memperhatikan setiap ekspresi lucu milik sang kekasih

"Kamu cantik" Ucap Azka

Nindy menghentikan aktifitasnya dan melihat kearah Azka dengan senyum lebar "Aku tahu" jawabnya

"Fotonya bagus gak?" Tanya Azka

"Hmm baguslah yang ngambil aja cantik"

"Yang modelnya aja ganteng" Tambah Azka

"Ye... Kepedean kamu. Kamu jelek. Jelek banget"

"Jelek jelek gini kamu suka kan" Ucap Azka sambil menaikan satu alisnya kearah Nindy

"Tsk, muka kamu jangan kayak gitu aku kan makin suka jadinya" Mereka tertawa bersama.

Simple memang bagi mereka cara untuk membahagiakan pasangannya. Namun berarti bagi mereka

"Kamu gak bosan pacaran sama aku?" Entah ada angin dari mana muncul pertanyaan itu dari Azka

"Kamu kok ngomongnya kayak gitu? Kamu udah bosen ya sama aku? Kamu udah gak suka ya sama aku?" Tuntut Nindy dengan sebal

"Bukan gi--" Nindy terlebih dahulu mempotong ucapan Azka

AurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang