23- bad mood

5.2K 255 0
                                    

Lo nyuruh gue ikutin kata hati gue? Hati gue udah hancur jadi bagian mananya yang bakalan gue ikutin?

••••

Bel masuk baru berbunyi. Kelas Aurel kini sangat ribut karena guru B.Inggris yang harus mengajar berhalangan hadir.

Yang cewek ada yang ngegosip yang make up kalo yang cowok main game nyanyi dangdut didepan. Aurel hanya menggeleng melihat tingkah cewek di kelasnya.

Apalagi Luna yang asik Bikin alis. Bikin gue makin jijik aja liatnya. Karena gue laper gue pergi kekantin sendirian. Kila lagi di UKS karena kepalanya pusing

Kantin saat ini lagi sepi cuman ada beberapa murid yang bolos. Gue duduk paling pojok karena disitu paling pas menurut gue soalnya deket jendela. Jadi bisa liatin anak anak yang main basket.

"Mba pesen somay sama es teh manis satu" pesen gue ke mbak Neneng. Penjual makanan di sana.

Tak lama pesanan Aurel pun datang. Saat sedang asik makan seseorang duduk di samping Aurel. Aurel sontak melihat kesampingnya

"Kamu bolos?" Tanya Aurel. Faris mengangguk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Lo bolos?"

"Gak lagi free" Faris hanya ber 'oh' ria

Aurel melanjutkan makannya tanpa memperdulikan bisik bisik cewek yang melewati Aurel

Aurel merasa risih karena Faris melihatnya sejak tadi tetapi tak memperdulikannya "bodo amat" batin Aurel

Brakk

Meja Aurel di pukul oleh Luna dan dayang dayangnya. Aurel hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan ritual makannya.

Luna geram karena di acuh kan oleh Aurel. Faris hanya melihat datar. Ia cukup senang karena Aurel tak memperdulikannya

"Heh nerd minggir deh lo" bentak Luna

"Kenapa?" Aurel sebenarnya malas meladeni Luna karena mood nya benar benar buruk

"BITCH pake nanya lagi lo ngapain duduk sama cowok gue"

"Ih gak sudi gue jadi cowok lo". Faris bergidik jijik. Aurel tertawa kecil. Luna semakin geram melihat Aurel tertawa

"Ngapain lo ketawa BITCH!! berani lo sama gue HAH?! mau gue keluarin lo dari sini?!" Aurel tak memperdulikannya. Meski sekarang ia sedang menjadi pusat perhatian

"Heh lo budeg ya?!! Kalo gue ngomong liat ke gue BITCH!! jangan sok deh lo disini mau lo gue keluarin?!"

"Emangnya bisa?" Tantang Aurel sinis. Ia benar benar sedang malas melawan Luna

"Lo nantangin gue?!! Asal lo tau bokap gue donatur terbesar di sekolah ini!! Jadi gue bisa aja ngeluarin lo dari sekolah ini!! Orang miskin kayak lo gak pantes sekolah disini apalagi deket deket sama cowok gue!! Lo sekolah disini cuman karena beasiswa jadi jangan ngelunjak deh lo dasar BITCH!!

"Oh" jawab Aurel singkat, padat, dan tepat. Semua yang menonton tertawa. Wajah Luna semakin memerah mendengarnya

Luna menyiram Aurel dengan es teh manis yang dipesan Aurel. Aurel geram dan berdiri menatap tajam Luna dengan aura mengintimidasi

Luna ditatap seperti itu ciut nyalinya. Ia mundur kebelakang saat Aurel maju mendekatinya. Dayang dayang Luna ingin menolong tapi mendapat tatapan tajam dari Aurel

"Jaga bacot lo! Jaga sikap lo di depan gue! Gue maju aja lo mundur dasar pecundang" bisik Aurel ditelinga Luna penuh penekanan

Bulu kuduk Luna berdiri. Ia menelen salivanya susah payah karena tatapan intimidasi Aurel. Aurel pergi meninggalkan kantin dengan kesal. Mood nya benar benar hancur.

Aurel tak menghiraukan Faris yang memanggil namanya. Ia berjalan menuju ruangan kepala sekolah. Ia masuk tanpa mengetuk pintu. Di sana ada Satya yang sedang makan

"Wih habis ngapain lo? Lo dibully? Siapa yang ngebully lo? Biar gue kasih pelajaran" Satya geram melihat keadaan Aurel

"Gak usah udah gue bales" jawab Aurel singkat

"Lo yakin? Ganti baju lo dulu gih entar lo kenapa kenapa. Oiya tadi bokap lo nyuruh lo ikutan rapat nanti jam istirahat. Caca bakalan datang nanti sama temen temen lo soalnya mereka wakilin perusahaan bokapnya masing masing" Aurel memandang malas Satya

"Harus banget ya?"

"Iya bego" Aurel medengus kesal

"Gue pulang dulu siap siap"

Aurel pulang untuk mengganti bajunya. Ia memakai baju sekolah dengan rapi. Setelah selesai ia menunggu teman temannya dan juga Caca.

Aurel sudah memintak mereka agar pergi bersama karena malas nanti pasti banyak paparazi. Tak lama semua temannya datang bersama Caca. Aurel menyuruh mereka membawa mobil masing masing

Gerbang SMA ARWANA

Aurel mengklakson pak satpam agar membuka gerbang. Kini 6 mobil mewah memasuki area parkir dan mereka langsung menjadi pusat perhatin

Gila anjir bening bener

Eh itu kan Caca

Dede gemesh sama abang aja ya

Dedek sama babang aja ya

Itu anak SMA Tunas Bangsa ngapain kesini

Wagelaseh cantik banget mereka

Anjirr kenyang gue liat mereka

Begitulah bisik bisik murid saat mereka baru turun dari mobil. Mereka sama sama menatap dan mengangguk. Mereka melewati koridor dengan santai menuju ruang kepala sekolah

Banyak tatapan iri, kagum, lapar, sinis dan macam macam mereka tak memperdulikan itu

Tapi mereka dihadang oleh Luna dan dayang dayangnya. Mereka menatap Aurel dan teman temannya sinis. Matanya membulat nelihat Caca di sana

"Ngapain lo kesini?" Sinis Luna

"Bukan urusan lo" jawab Aurel

"Mau tebar tebar pesona lo disini?" Tanya Bibel

"Sorry gue harus pergi" mereka melewati Luna. Tetapi tangan Luna menarik Caca. Caca kaget dan menepis tangan Luna dengan kasar

"Heh cabe rawit ngapain lo kesini? Mau ngemis ke pacar gue?" Tanya Andin karena Andin menyukai Rezky

"Bukan.urusan.lo" Aurel tersenyum melihat Caca yang berani melawan bukan diam ditindas oleh seseorang

Andin ingin menampar Caca tapi tangannya dicekal oleh Aurel

"Berani tangan busuk lo nyentuh kulit adek gue seujung kuku jangan harap hidup lo tenang" Aurel tak memperdulikan mereka menjadi pusat perhatian.

Aurel melanjutkan langkahnya menuju ruang kepala sekolah untuk melapor tetapi tangannya dicekal oleh seseorang. Aurel membalikkan badannya dan ternyata Faris bersama temannya sudah di belakang mereka.

Gilang sudah merangkul Gea. Mereka kembali menjadi pusat perhatian. Sedagkan Rezky sudah menggoda Caca

"Hai" sapa Anggi ke Bella yang sedang main Hp. Bella mendongakkan kepala matanya membulat

"COGAN TUKANG SRUDUK" teriak Bella menggema di koridor. Mereka semua tertawa mendengarnya kecuali Anggi yang cemberut

"Wagela ketemu juga kita" Bella tersenyum ke Anggi

"Ngapain sih lo manggil gue kayak gitu" sebal Anggi

"Ye.. kan gue gak tau nama lo bego"

"Lo pada saling kenal?" Tanya Aurel

"Ga juga sih dia pernah nabrak gue" Bella hanya cengengesan

"Oh kalo gitu kita cabut dulu ada urusan" ucap Aurel yang di angguki oleh temannya. Faris dan temannya mendengus kesal

Saat di ruang kepala sekolah Satya menyuruh mereka langsung ke ruang rapat di gedung serba guna lantai empat. Mereka berjalan tergesa gesa karena sudah terlambat

AurelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang