8

45 1 0
                                    

"Ini adalah karya yang penting," Collin Wiggins menunjuk ke lukisan yang ada di sampingnya. "Lukisan ini telah melakukan perjalanan kelililing Britania beberapa waktu yang lalu. Dan kini telah kembali ke sini."

Collin berjalan ke depan lukisan dengan sedikit membungkuk. Laki-laki tua yang terlihat kecil dan kurus itu menggenggam telapak tangan kirinya. Suaranya yang terdengar ringan, lembut dan terkadang diselingi humor. Membuat orang-orang merasa nyaman dan tak ingin lekas pergi.

"Jika kita membicarakan Constable, hmm, saya teringat perkataan Andrew Graham Dixon dalam pembukaan pameran di Albert Museum. Constable: The Making of a Master. Apa ada yang ingat? Yah, sejujurnya saja sendiri tak ingat persis perkataannya waktu itu." Beberapa orang terdengar tertawa kecil menanggapi perkataan Collin Wiggins. "Constable adalah seorang yang keras kepala. Ya, dia memang keras kepala dan saya bisa bilang, well, jika saya ibunya, saya akan mengatakan, "Constable, lihatlah Turner! Jangan jadi anak yang bandel dan keras kepala!" Seniman brilian radikal yang keras kepala dan begitu sulit, ya, itu benar. Coba bayangkan, orang bodoh macam apa yang memilih karir menjadi pelukis lanskap seperti dirinya?"

Collin menatap lukisan Salisbury Cathedral from the Meadows sedikit agak lama. Lalu kembali berbalik ke orang-orang.

"Well. Lukisan yang ada di hadapan Anda ini, ironisnya, tak satu orang yang mau membelinya sewaktu Constable masih hidup. Dan yang paling menarik, Constable-lah satu-satunya seniman yang berani menurunkan lukisan Turner," menunjuk ke lukisan Turner, Caligula's Palace and Bridge, yang berjarak dua langkah kaki dari tempat dia berdiri," dan menggantinya dengan lukisan ini." Jempolnya mengarah ke Salisbury Cathedral from the Meadows.

Peter terlambat beberapa menit dan baru tiba sewaktu Collin tampak begitu puas saat membicarakan Constable. Dia mengarahkan pandangannya mengelilingi ruangan yang begitu penuh dengan berbagai macam jenis orang dan melihat Amy Concannon tengah berbisik-bisik dengan Andrew Wilton.

Sekarang Collin Wiggins berjalan ke arah lukisan Turner. Membicarakan Turner dengan agak kurang bersemangat. Cara laki-laki tua itu menjelaskan Turner terasa dipaksakan. Peter Atkins memperhatikan laki-laki tua itu. Menyandarkan tubuhnya ke dinding. Persis di sebelah lukisan Hamstead Heath With a Rainbow.

"Turner, ya, pastinya, dia marah besar terhadap apa yang dilakukan Constable. Mencibir Constable dengan pedas." Collin memandangi lukisan Caligula's Palace and Bridge. "Turner," berdecak,"tidak seperti saat dia masih remaja. Dia kini menjadi laki-laki yang eksentrik, rumit, dan yang paling harus diingat, mudah marah. Oh ya, Constable, sialnya, dengan beraninya atau hmm, terlalu lugu, membangungkan seekor banteng tepat di depan matanya. Dan apa yang terjadi? Hmm, yah, pastingnya, setelah kejadian kontroversial di tahun 1831 itu...," Collin bergerak ke sisi kanan lukisan, "Turner tak pernah memaafkan apa yang pernah Constable lakukan."

Laki-laki tua bertubuh kecil itu kembali ke lukisan Constable. Berdiri di depan lukisan itu dan matanya menyisir lukisan yang baginya sama berharganya dengan The Hay Wain.

Orang-orang tampak memperhatikan. Di kursi depan, sebagian besarnya adalah laki-laki tua dan para perempuan yang dia kenal dan mengenal dirinya.

Ada Jacky Klein di sana. Sejarawan kesenian cantik yang tengah duduk bersebelahan dengan seorang kritikus seni bernama Andrew Graham Dixon. Peter juga melihat laki-laki tua berambut putih dengan kacamata berbingkai hitam duduk dengan seorang laki-laki yang jauh lebih agak muda. Laki-laki tua itu adalah kurator yang dikenal publik secara luas. Kalau tak salah namanya adalah Mark Evans. Sedangkan Laki-laki yang ada di sebelahnya adalah Alex Farquharson. Direktur galeri ini.

Peter agak berpindah tempat sedikit. Bersembunyi di antara kerumunan orang. Bermaksud agar tak terlihat dan ditemukan oleh sang direktur yang tengah mencarinya. Untuk saat ini, dia masih ingin sedikit bebas dan tak ingin diganggu mengenai pekerjaan atau apa pun yang akan dibebankan padanya. Dia tahu betul siapa itu Alex. Orang itu tak akan melepaskan dirinya dengan mudah saat dia menemukan kalau Peter ada di ruangan ini.

J'NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang