Suara ombak bergemuruh di bawah sana. Membentur bebatuan, karang, dan tebing yang cukup tinggi. Seekor sand martin terlihat masuk ke dalam sarangnya yang seperti lubang setengah lingkaran di dinding tebing yang mengarah ke barat daya. Sedangkan seekor kittiwake tengah mengudara bebas di atas kawanan guillemot yang cukup besar.
Hans Ulricke berjalan melewati jalan setapak kecil yang mengarah ke sisi tebing yang di dekatnya terdapat sebuah kabin dua tingkat yang cukup indah dan tembus pandang.
Terkadang kakinya secara tak sengaja menginjak semak-semak semacam sea-holly yang membuat dia sedikit mengernyit, mengangkat cepat-cepat kakinya. Atau tanpa disadarinya, menyepak tanaman berbunga indah seperi red valerian.
Di tangan kirinya terdapat sebuah buku berukuran sedang milik seorang penulis lanskap kenamaan dengan sampul seekor burung putih yang tengah terbang menuju entah ke mana. Di tangan kanannya terdapat beberapa buah majalah yang dimasukkan ke dalam kantong plastik bening yang berbahan dasar tetumbuhan. Karena dirasa terlalu tak menyenangkan saat jalan terkadang menanjak, dia memindahkan majalah itu ke tangan kirinya setelah memasukkan buku ke kantong bersama dengan majalah yang lebih dahulu ada di dalamnya.
Bau laut begitu menyengat hidungnya. Angin membuat rambutnya menjadi berantakan. Rerumputan di bawah kakinya terasa licin, hijau, dan begitu segar. Seekor osprey tiba-tiba bagaikan keluar dari dalam bumi dan membawa seekor ikan yang cukup besar yang bergerak-gerak ribut dicengkraman kakinya. Dan jauh di dalam lautan sana, seekor paus sperma berenang bersama kawanannya, dan mungkin, akan sangat luar biasa jika paus-puas itu tidak tersasar di perairan dangkal dan berakhir sebagai bangkai di pantai-pantai yang tersebar di negara ini.
Hans Ulricke menatap laut yang kini terasa begitu dekat dan luas saat dia sampai di sebuah padang hijau rerumputan dan semak-semak. Mencengkram erat majalah-majalah dan sebuah buku yang ada di genggaman tangannya. Berjalan perlahan menuju ujung tepi padang terbuka yang mengarah ke laut dan berakhir sebagai tebing.
Dari kejauhan, dekat di tepian tebing, terlihat seorang laki-laki muda yang sedang memandangi laut. Sikapnya yang tenang dan ekspresi wajahnya yang terasa damai. Membuat segala yang ada di sekitarnya seolah-olah menjadi bagian dari dirinya.
Gulungan ombak pecah menghantam karang-karang yang tersebar di dekat pantai. Seekor kepiting mungkin sedikit terseret arus dan berakhir di permukaan pasir yang ada di bawah sana.
Hans Ulricke berjalan semakin mendekat. Melambaikan tangannya sambil berteriak memanggil. Membuat laki-laki muda itu bangkit berdiri dan berjalan mendekatinya dengan sebuah buku bersampul lukisan pamandangan laut yang sangat indah.
Tiga ekor gannet melintas di atas tebing dan sekumpulan puffin memandangi dua orang laki-laki yang saling berjalan mendekat dari kejauhan.
Semakin dekat. Dan semakin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
J'Na
Actionnovel kecil. gagasannya gila. bagi kalian yang tidak hidup dalam dunia gagasan. aku sarankan menyingkir. buku ini akan ditulis cukup serius. mungkin kalian tak mudah menyukainya. bacalah genre yang biasa. percintaan anak remaja! mendekati novel ini...