Part 11

191 29 109
                                    

Siang itu Hareun duduk di pantry bersama Key setelah makan siang. Ia merasa jauh lebih baik setelah Yoseob mengganti nomor ponselnya. Pria itu memang bersikeras menanyakan alasannya, tapi Hareun hanya mengaku terganggu dengan telepon dan pesan-pesan spam. Sejak itu, Yongchun tidak bisa lagi mengganggunya. Pria itu memang pernah dua kali mencoba menghubungi Hareun ke kantor, tapi Joy bisa mengatasinya dengan baik.

Pintu kaca terbuka. Yoseob masuk sambil mengusap-ngusap perutnya.

"Ah, aku kenyang sekali," ujar Yoseob. "Hareun-ah, bawa catatanmu ke atas!"

"Baik!" sahut Hareun sambil bangkit. "Key, kau ikut?"

"Tidak. Aku harus menerjemahkan artikel," jawab Key. "Pagi ini aku baru bisa menyelesaikan satu. Aku heran, bagaimana selama ini kau melakukannya?"

Hareun tertawa. "Baiklah. Aku akan membantumu setelah aku selesai nanti."

Hareun membawa catatannya ke lantai tiga. Dongwoon sudah duduk di karpet seperti biasa sambil menikmati biskuit dengan choco chips.

"Noona," panggil Dongwoon begitu melihat Hareun. "Minggu depan sudah Valentine. Kau sudah menyiapkan sesuatu untukku?"

"Yah, kenapa dia harus menyiapkan sesuatu untukmu?" sahut Yoseob dari mejanya.

Dongwoon tersenyum malu-malu pada Hareun yang duduk di sebelahnya. "Aku suka semua cokelat, Noona," katanya, mengabaikan Yoseob.

"Hentikan. Mestinya kau yang membelikan cokelat untuknya," kata Yoseob sambil menghampiri mereka.

"Atau kita bisa pergi date. Kita bisa menonton film lalu makan malam romantis," lanjut Dongwoon sambil nyengir dengan alis terangkat.

"Kalian semua di sini."

Mereka menoleh ke arah tangga. Junhyung muncul bersama Dujun sambil melepaskan mantel mereka.

"Aku selalu penasaran, apa yang kalian lakukan setiap kali berkumpul di sini," kata Junhyung sambil duduk di sofa, sementara Dujun pergi ke ruangannya.

"Kami sedang membicarakan Valentine minggu depan," jawab Dongwoon. "Yoseob Hyung terus memarahiku karena mencoba merayu Noona."

"Enggak tuh!" balas Yoseob cepat. "Aku... aku juga punya kencan untuk Valentine."

"Kau sudah punya pacar?" tanya Junhyung kaget.

"Eyy~ belum pacaran, sih. Masih tahap pendekatan," jawab Yoseob.

"Dengan siapa?" tanya Hareun.

"Kau sudah pernah bertemu dengannya tempo hari," bisik Yoseob.

Hareun berusaha mengingat-ngingat. Ia mengangkat alisnya. "Jieun?"

"Jieun siapa?" tanya Junhyung.

"Apa dia Jieun yang sama dengan adik kelasmu, Hyung?" tanya Dongwoon. Yoseob mengangguk.

"Aah, Jieun yang itu," kata Junhyung sambil mengangguk-ngangguk. "Jadi itu sebabnya sekarang kau enggak peduli dengan Hareun, karena sudah ada perempuan lain?"

"Yah, aku enggak pernah melakukan itu!" protes Yoseob.

"Halo, semuanya!"

Hareun menoleh. Dadanya berdebar-debar saat Gikwang muncul sambil bersenandung.

"Tumben kau ke kantor," ujar Yoseob.

"Aku hanya mampir untuk mengambil sesuatu," jawab Gikwang sambil bersandar di sofa. "Apa yang kalian lakukan?"

"Mereka sedang membicarakan Valentine," jawab Junhyung. "Yoseobie baru saja mengatakan dia akan menghabiskan Valentine dengan pacarnya."

"Benarkah?" tanya Gikwang. "Aku juga."

When I Miss You (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang