Part 26

133 28 57
                                    

WARNING!

Part ini berisi Mature Content 21+

💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡

Hareun berlari menuruni tangga sambil membawa ordner di tangannya. Ia masuk ke mobil Junhyung yang langsung melaju meninggalkan kantor.

"Kau bawa pekerjaan ke rumah?" tanya Junhyung sambil mengemudikan mobilnya.

"Ya. Aku belum selesai menginput semuanya ke situs," jawab Hareun dengan napas terengah.

Junhyung hanya menoleh ke arahnya kemudian kembali fokus pada jalan di hadapannya. Hareun menyadari Junhyung tidak bicara sepanjang perjalanan. Mungkinkah pria itu masih jengkel padanya?

"Kau enggak ikut turun?" tanya Hareun begitu mereka tiba di parkiran mobil.

"Enggak. Aku akan pergi ke gym bersama Yoseob," jawab Junhyung tanpa menoleh ke arah Hareun.

"Baiklah," kata Hareun sambil membuka pintu mobil. Namun, pintunya masih terkunci. Ia kembali menoleh ke arah Junhyung. "Uh... pintunya..."

Junhyung menjulurkan tubuhnya ke arah Hareun lalu mengecup ringan bibirnya. Namun, kemudian ia meraih wajah Hareun lalu membenamkan bibirnya ke bibir Hareun dan melumatnya. Hareun terengah ketika akhirnya Junhyung melepaskan ciumannya.

"Enggak usah menungguku pulang. Mungkin aku akan terlambat," kata Junhyung. Hareun mengangguk. Junhyung mendaratkan kecupannya berkali-kali sebelum akhirnya ia menarik tubuhnya dan membuka kunci pintu mobil.

Hareun turun dari mobil lalu menunggu hingga mobil Junhyung menghilang dari pandangan. Hareun berbalik masuk ke dalam gedung kemudian pergi menuju lift. Ia menekan tombol lift dan mengeluarkan ponselnya yang bergetar dari dalam saku. Hareun terkejut dan menjatuhkan ordner dari tangannya ketika melihat foto dirinya dan Junhyung yang barusan sedang berciuman di layar ponselnya.

Dada Hareun berdebar cepat. Jadi pria itu ada di sini? Menguntitnya dan mengambil gambarnya diam-diam? Begitu pintu lift terbuka, Hareun menoleh ke kiri dan kanannya untuk memastikan tidak ada orang lain di sana selain dirinya. Setelah itu ia berlari memasuki rumah Junhyung dan mengunci pintunya. Hareun sedang membuka sepatunya ketika ponselnya kembali bergetar. Kali ini nama JERK berkedip-kedip di layarnya.

"Kenapa kau buru-buru pergi?" terdengar suara Yongchun dari seberang saat Hareun menjawab teleponnya. "Kau sudah melihat pesanku, kan? Wah, wah, ternyata kau dengan Junhyung adalah pasangan kekasih, ya? Aku belum pernah melihat Junhyung semesra ini."

Hareun tidak menyahut. Ia berpegangan pada dinding karena lututnya terasa lemas.

"Tapi bagaimana jika publik melihat fotomu berciuman dengan Lee Joon dan juga fotomu berciuman dengan Yong Junhyung? Mereka akan tahu, kalau blind item itu bukan hanya sekedar gosip." Yongchun tertawa. "Karena kau tidak bisa membaca hangul, aku akan memberitahumu. Kemarin aku baru saja merilis sebuah blind item tentang dua model yang berhubungan dengan satu perempuan yang sama. Hingga sejauh ini, belum ada yang berhasil menebaknya dengan benar."

"Kenapa kau melakukannya? Padahal aku tidak melakukan apa-apa padamu," tanya Hareun dengan suara bergetar.

"Menurutmu kenapa?" Yongchun mendengus. "Aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan. Biasanya seleraku bukan perempuan sepertimu, tapi kau satu-satunya yang terus melawanku dan terus bersikap angkuh padaku. Aku tidak akan berhenti sampai kau benar-benar tunduk padaku."

"Tapi aku sudah menuruti semua keinginanmu. Aku tidak pernah menceritakan apa-apa pada siapapun. Aku selalu datang jika kau suruh. Kenapa kau masih melakukan ini padaku?"

When I Miss You (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang