Part 25

133 27 63
                                    

Hareun membuka matanya dan merasakan napas Junhyung di rambutnya. Semalaman pria itu tidur sambil memeluknya dan tidak melepaskannya sedikit pun. Sebaiknya Junhyung tidak mengatakan apa-apa soal ini pada Lee Joon, atau kedua pria itu akan benar-benar saling bertarung.

Perlahan Hareun mencoba mengangkat tangan Junhyung dari pinggangnya. Namun, hal itu malah membuat pria itu terbangun.

"Kau mau ke mana?" gumam Junhyung sambil mempererat pelukannya.

"Bangun, tentu saja. Ini sudah pagi," balas Hareun.

"Enggak bisakah kita seperti ini saja seharian?"

"Enggak bisa. Hari ini ada meeting. Dujun akan memecatku kalau tahu aku bermalas-malasan di tempat tidur."

"Dia enggak bisa memecatmu. Aku kan juga pemilik perusahaan!" ujar Junhyung ketika akhirnya Hareun membebaskan diri darinya.

Hareun pergi mencuci muka lalu ke dapur untuk membuat sarapan. Ia sedang menggoreng telur ketika tiba-tiba Junhyung datang dan memeluknya dari belakang. Hareun langsung berbalik, tapi Junhyung menahannya.

"Ada apa denganmu? Kau enggak ingin kupeluk lagi?" tanya Junhyung dengan nada protes.

"Kau yang ada apa? Enggak biasanya kau bersikap seperti ini," balas Hareun. "Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"

"Enggak ada. Hanya saja..." Junhyung menghela napas. "Rasanya kau akan pergi."

"Memangnya aku mau ke mana? Aku enggak punya tujuan untuk pergi."

Junhyung tidak menjawab. Ia hanya menyandarkan kepalanya ke kepala Hareun dan baru melepaskannya karena Hareun tidak leluasa saat memasak. Setelah sarapan, mereka mandi lalu berangkat ke kantor. Hareun membantu Key menyiapkan bahan-bahan untuk meeting, sementara Junhyung pergi ke ruangannya.

"Blind item macam apa ini?" ujar Sejeong yang sedang menatap layar komputernya. "A, seorang model A-list diketahui tinggal bersama seorang perempuan B. Belum dapat dipastikan jika perempuan ini adalah kekasihnya. Jika ya, artinya ini adalah hubungan yang diungkap ke publik untuk kedua kalinya bagi A setelah sebelumnya pernah terlibat hubungan asmara saat masih rookie. Namun, B dikabarkan juga menjalin hubungan dengan C, seorang model A-list yang juga berteman dekat dengan A."

"Kenapa rasanya aku seperti membaca blind item berisi mereka, ya?" bisik Yerin dengan ibu jari menunjuk ke atas. "Mereka kan model A-list. Seandainya disebutkan kalau mereka membangun perusahaan sendiri, sudah pasti ini mengenai mereka."

"Kau enggak bisa mengandalkan deskripsi blind item seperti ini karena mereka suka melebih-lebihkan," sahut Key. "Terkadang mereka menyebutkan selebriti mendunia, padahal ternyata hanya aktris yang berperan sebagai figuran di dua drama."

"Yah, yang paling menjengkelkan adalah si B ini. Dia berhubungan dengan dua pria sekaligus yang juga berteman dekat. Memangnya si B secantik apa?" sungut Sejeong.

"Tapi kan enggak disebutkan yang mana yang perempuan. Mana tahu kalau B itu laki-laki," balas Yerin.

Hareun tertegun. Kenapa rasanya blind item itu membicarakan dirinya? Memang itu hanya dugaan-dugaan, tapi tetap saja isinya mirip dengan situasinya saat ini. Hareun tidak bisa menanyakan jika Bae Yongchun yang menulis artikel itu. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika memang pria berengsek itu yang menulisnya.

Sepanjang meeting, Hareun tidak bisa sepenuhnya berkonsentrasi. Ia sengaja menyimpan ponselnya di laci meja agar meeting-nya tidak terganggu. Namun, hal itu malah membuatnya cemas kalau-kalau Yongchun menghubunginya. Bagaimana jika pria itu merilis blind item karena Hareun mengabaikan panggilannya kemarin?

When I Miss You (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang