Part 31

121 27 39
                                    

WARNING!

Part ini berisi mature content (21+). Please be a wise reader!

💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡

"Biar aku yang minum untuknya," kata Lee Joon.

Hareun terperangah. Bagaimana mungkin dia membiarkan Lee Joon meminum dua gelas besar bir sendirian?

"Jangan. Aku bisa minum yang lain," bisik Hareun.

"Enggak apa-apa. Aku sudah biasa minum, kok," balas Lee Joon.

"Biarkan saja. Kalau kau tidak ingin Lee Joon melakukannya untukmu, seharusnya kau minum milikmu sendiri," sahut Yongchun.

"Tidak apa-apa. Aku yang akan meminumnya," balas Lee Joon.

Mereka mengangkat gelas mereka, lalu mulai meneguk minuman masing-masing, sementara Hareun hanya mengawasi Lee Joon dengan cemas.

"Wah, aku tidak tahu kalau kalian sedekat itu," kata Yongchun. "Apa kalian sangat dekat sampai tahu bahwa Hareun tidak minum?"

"Ya, kami beberapa kali bertemu sehingga aku cukup mengenalnya," jawab Lee Joon.

"Apa kalian bertemu berdua saja, atau bersama Dujun dan Junhyung juga?" tanya Yongchun lagi.

"Pernah beberapa kali dengan mereka," jawab Lee Joon. "Dan karena kami sudah berteman akrab, kurasa kami tidak perlu selalu mengajak mereka jika ingin minum kopi bersama, kan?"

Hareun melirik Lee Joon. Ia lega pria itu bisa membalas Yongchun dengan tenang dan sangat baik. Dujun pernah mengatakan bahwa jurnalis menyukai Lee Joon karena ia ramah, menyenangkan, dan tidak pernah membuat skandal. Mungkin saja Lee Joon memang bisa menolongnya.

Untunglah kemudian Lee Joon bisa mengalihkan pembicaraan mereka dari Hareun. Setelah menghabiskan minuman, beberapa dari mereka turun untuk menari. Hareun tetap duduk di tempatnya, sementara Lee Joon telah menghabiskan kedua gelas birnya. Bahkan setelah itu Yongchun memesankan segelas bir lagi, dan entah bagaimana ia bisa membuat Lee Joon menghabiskannya, lalu memesankan segelas lagi, dan lagi.

"Hentikan. Kau sudah minum terlalu banyak," kata Hareun saat Lee Joon meraih gelas kedelapannya. Saat itu Yongchun turun untuk menyusul perempuan yang tadi bersamanya.

"Tapi aku baik-baik saja," jawab Lee Joon dengan mata setengah terpejam.

"Oppa, kalau kau seperti ini, justru kau tidak akan bisa menjagaku," bisik Hareun cemas.

Lee Joon meraih kepala Hareun lalu mengusapnya. "Tenang saja. Aku kan di sini menemanimu," katanya. "Kau sudah membuatku kecewa, tapi aku masih bersedia menjagamu. Apa aku masih kurang baik untukmu, Aruna?"

Hareun melengos saat akhirnya Lee Joon merebahkan kepalanya di meja. Kelihatannya pria itu sudah benar-benar mabuk. Bagaimana ini? Hareun belum tentu bisa menjaga dirinya sendiri, sekarang dia harus mengawasi Lee Joon juga?

"Permisi."

Hareun menoleh saat seorang pramusaji meletakkan gelas berisi minuman berwarna biru di depannya.

"Maaf, saya tidak pesan minuman," kata Hareun cepat.

"Ini dipesankan, saya hanya diminta untuk mengantarkan," balas pramusaji itu. Hareun langsung tahu bahwa Yongchun yang memesan untuknya.

"Ini minuman apa?" tanya Hareun.

"Ini koktail, minuman buah," jawab pramusaji itu cepat sebelum pergi meninggalkan Hareun.

Hareun memandang minuman di depannya. Mungkin ini memang minuman biasa, tetapi jika Yongchun yang menyiapkannya, pasti dia sudah memasukkan sesuatu ke dalamnya. Hareun harus segera membuang isi minuman ini dan pura-pura sudah menghabiskannya sebelum Yongchun kembali.

When I Miss You (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang