7 -Love Scenario

319 38 3
                                    

°•°•°

"Whoa.. Lumayan serem ya rumah hantunya, katanya rumah hantu ini bekas rumah sakit jiwa, kalau gue mati didalem tolong angkat gue ya"

"Kenapa juga lo harus mati? Lo kan vam-" Mingyu menahan kalimatnya membuat Tzuyu semakin penasaran apa yang akan dikatakan Mingyu.

"Hm?" Tzuyu bertindak polos seakan-akan ia tak mengerti apa yang dibicarakan Kim Mingyu.

"Masuk yuk" Mingyu mempersilahkan Tzuyu merangkul lengan nya.

"Hm? Um!" Tzuyu mengangguk dan langsung merangkul lengan Mingyu.

Tak lama Tzuyu dan Mingyu masuk,  Sana, Hyoraa dan Aera datang ke lobby rumah hantu itu.

"Terlalu menakutkan gak sih" Hyoraa khawatir.

"Hantunya isinya manusia semua, gak lucu Raa lo takut sama manusia, sekolah lo juga isinya hantu semua gak ada yang bener" balas Aera

Hyoraa nyenderin tangannya ke patung properti dari rumah hantu yang ada di sampingnya sampe kepala dari patung itu terjatuh dan menggelinding di depan kakinya.

"AGGHHH!!" Hyoraa berteriak ketakutan yang membuat Aera ikutan berteriak.

plak! Aera memukul bahu Hyoraa. "Apaan sih?!! bikin kaget!!"

"Gue juga kaget tiba tiba kepala ini ada didepan gue!!" Balas Hyoraa

"Sumpah Hyo lu parnoan banget sih"

"Hai guys!! kok ribut?" Ucap Sana yang menghampiri mereka.

"Hai kak, ini nih, Hyoraa parnoan" jawab Aera tersenyum kepada Sana.

"Gue ada senter nih biar gak takut-takut banget" Ujar Hyoraa.

"Ide bagus! Pake aja senternya" Balas Aera.

Hyoraa pun menyalakan senternya saat hendak masuk rumah hantu, namun Sana terkejut karena senter yang Hyoraa miliki bukanlah senter biasa, melainkan senter berwarna merah menyeramkan.

"Lho kok? Warnanya merah begini?" Tanya Sana.

"Gak apa-apa udah kita masuk aja, yang penting ada senter" Ujar Aera yang membuat Sana semakin bingung terhadap sikap dua teman barunya itu.

Tzuyu takut akan terjadi sesuatu didalam rumah hantu ini, ia terus mencengkram lengan Mingyu dengan kuat.

"Aw... Lo mau rangkul lengan gue apa mau bunuh gue pelan-pelan sih" Mingyu melepas lengannya dari tangan Tzuyu dan mengelusnya.

"Aishh... Gue ngeri tau" kesal Tzuyu.

"Ya pelan-pelan lah megang nya kan gue jug-" ucapan Mingyu terpotong karena ia melihat ada cahaya merah menyeramkan datang mendekat kearah Mingyu dan Tzuyu.

"Aaaa!!!" Mingyu berteriak, menarik pergelangan tangan Tzuyu dan berlari menghindari cahaya merah itu.

"Kenapa sih? Ada apa sih?" Tanya Tzuyu yang ikutan panik.

"Itu... Senter merah..." nafas Mingyu terengap-engap.

"Iya,emang kenapa sama senter merah?.."

"Gue.. Gue-" ucapan Mingyu terpotong lagi karena mendengar suara teriakan Sana, Aera dan Hyoraa yang semakin mendekat.

"AAAA!!!" Kini Sana, Aera dan Hyoraa sedang berada tepat didepan wajah Tzuyu dan Mingyu.

"Sssstt!! Apaan sih?!" kesal Tzuyu yang menenangkan ketiga orang itu yang tadinya ia tak tahu siapa.

"Lho? Tzuyu? Lo ngapain disini sama—Mingyu? Lo ngapain disini sama Mingyu?" Tanya Sana.

Monsta-life [MinTzu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang