18 -Be as one

221 27 4
                                    

°•°•°

"Gue..." Dia masih kelabakan buat nyari alesan.

Tiba-tiba Mingyu narik tangan Tzuyu dan menaruh kepala Tzuyu dalam dekapannya, "Gue kangen sama lo"

"Bohong" selak Tzuyu dalam pelukan Mingyu.

"Gue cuman gak mau kehilangan lo dan berusaha semampu gue" balas Mingyu.

Tzuyu terdiam sejenak,Tzuyu melepas pelukannya kemudian menatap mata Mingyu."Dengan cara apa?".

Mingyu pun mengeluarkan benda yang ada disakunya, karena reflek, Tzuyu sontak terkejut dan langsung menjaga jarak dari Mingyu.

"Nggak! Tenang, tenang, ini bukan buat lo" tegas nya, Tzuyu pun kembali tenang—melangkah sedikit demi sedikit kepada Mingyu—mencoba untuk mempercayainya.

Tangan kanan Mingyu masih memegang ramuan itu, sementara tangan kirinya sedang meraih tangan Tzuyu—agar Tzuyu semakin dekat dengannya. "Sini duduk" ucap Mingyu sambil membawa agar Tzuyu duduk dilantai—gudang.

"Sebentar lagi, kehancuran bangsa vampir akan dimulai, perang itu akan berlangsung tanpa solusi, kecuali yang satu ini" Jelas Mingyu yang sedang memegang kuat botol yang berisi ramuan itu.

"Vampir? Kenapa mesti vampir?"

"Karena biang dari semua masalah ini juga berdarah vampir" jawabnya. Tzuyu membulatkan matanya tak percaya.

"Bohong! Tau darimana lo?" Tzuyu berdiri tegak, sementara Mingyu masih tetap pada posisinya.

Mingyu terkekeh, "Lo vampir yang kurang baca buku tentang vampir ya?" Mingyu bangun dari posisinya dan berdiri didepan Tzuyu.

Seketika Tzuyu mematung dan malu. Ia mengerjapkan mata dengan cepat.

"Dibuku tentang, 'Other demension in one world' karya R. William, tertulis kalau bakal ada perang halus berakibat fatal yang asalnya dari saudara jauh sendiri" jelas Mingyu secara detail, setelah itu Tzuyu mulai percaya.

Saat mendengar kata 'saudara jauh', langsung terlintas nama difikiran nya, "Krystal".

"Seseorang dateng" ucap Tzuyu saat merasakan dan mendengar suara hentakan kaki lewat future vision nya.

"Darimana lo t-" belum selesai berbicara, Tzuyu menyekap mulut Mingyu kemudian berkata, "Sembunyi!" Serunya dalam bisikan.

Benar saja, petugas kebersihan sekolah yang ingin mengecek gudang pun memutar kenop pintu. Tzuyu sudah kehabisan waktu untuk mengumpat, ia hanya dapat pasrah dengan memeluk Mingyu serta memejamkan matanya kuat-kuat.

Pintu telah dibuka oleh petugas, anehnya petugas tak melihat satu orangpun disana.

"Perasaan tadi ada orang" gumamnya yang akhirnya menutup pintu gudang itu lagi dan malah menguncinya.

Mingyu melepas pelukan mereka dengan sedikit kasar, "Lo-" Ia terkejut karena Tzuyu bisa menjadi tidak terlihat.

"Sssshh!" Tzuyu meletakkan telunjuknya di bibir Mingyu. "Jangan sampe ada yang tau, lagi"

Mingyu tersenyum, kepalanya mengangguk menyetujui perkataan Tzuyu, kemudian tangannya memegang jari telunjuk Tzuyu yang masih setia dibibirnya.

Mingyu mengambil telunjuk itu tanpa izin, kemudian ia mencium telunjuk itu dengan bibirnya—sangat hangat. Itu hanya telunjuk yang Mingyu cium, namun sepertinya Mingyu menaruh dan menyimpan 1000 rasa cinta yang tak mampu ia ungkapkan pada Tzuyu.

Tzuyu hanya bisa menonton aksi Mingyu dan pasrah, ia tak bisa menolaknya lagi, ia sangat mencibtai Mingyu, tapi semua bangsa vampir pasti tahu, bahwa Tzuyu tidak ingin menyakiti Mingyu, dan juga... Mereka tak akan pernah bersatu.

Monsta-life [MinTzu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang