16 -Next Page

266 29 5
                                    

"Wine khusus vampir itu bukan cuman wine biasa, karena campuran darah sama ramuan tertentu"

"Maksudnya?"

"Wine buat vampir itu seharusnya buat nambah kekuatan vampir, kalau misalnya bukan vampir.. Gue gak tau bakal terjadi apa"

Kata-kata Guanlin sehabis perpisahan kemarin membekas di fikiran Tzuyu sampai sekarang. Ia menyisirkan rambutnya kebelakang dengan 5 jarinya. Tzuyu mendekati jendela kamarnya dan melihat bulan sabit yang bersinar.

Tiba-tiba matanya langsung tertuju kearah jam dinding yang jarum jam nya menunjukkan pukul 00.00.

Matanya beralih lagi kearah bulan, namun mata Tzuyu sudah memerah darah serta taring atasnya memanjang, sebagaimana vampir seharusnya.

Ia langsung membuka jendela nya lebar lebar dan melompat kearah pohon yang ada didepannya.

Ia merayap pada pohon, sesekali melompat kearah pohon satunya lagi. Pada pohon terakhir, Tzuyu mendarat ke aspal. Dan kini ia sedang berada di sebuah gang yang gelap dan sangat sepi. Tak ada siapapun disana kecuali Tzuyu yang sedang menjadi ganas.

"Sendirian aja neng" Tiba-tiba seorang pria bertato dan memakai tindik di setiap tubuhnya menghampiri Tzuyu dengan wajah mesumnya.

Bukan menghindar, Tzuyu malah mendekati pria itu dengan smirk nya. Hal itu membuat sang pria kesenangan. Namun tanpa disangka-sangka, saat kedua tangan pria itu memegang pinggul Tzuyu, Tzuyu menyedot darah dari leher pria itu dengan bantuan taring nya yang panjang.

Pucat sudah, pria itu bukan berubah jadi vampir, tapi pria itu sudah mati karena kehabisan darah.

Tiba-tiba seseorang memegang bahu Tzuyu. Membuat Tzuyu langsung reflek menoleh, karena nafsu Tzuyu yang sedang meluap-luap, pria itu mati ditempat karena kehabisan darah. Namun tiba-tiba seseorang memegang bahu Tzuyu.

"Mingyu?" Tzuyu terkejut karena orang yang menepuk bahunya adalah Kim Mingyu.

"Ayo pulang" Mingyu menarik tangan Tzuyu yang masih dipenuhi darah dan langsung melompat keatap. Entah berasal darimana, Mingyu mampu melakukannya.

"Gi- gimana lo bisa lompat keatas sambil narik gue?!" Tzuyu benar-benar takut jika yang dikatakan Guanlin tentang meminum wine vampir itu akan menjadi kenyataan.

Mingyu menoleh kearah Tzuyu, bukan jawaban yang akan Tzuyu dapatkan, melainkan Mingyu hanya memberi senyuman dan langsung menarik tangan Tzuyu, Mingyu melompat atap gedung lainnya agar tidak buru-buru menjadi tersangka karena telah membunuh seorang manusia.

"Lepas! Lo gak tau apa apa" Tzuyu menarik tangannya, namun tangannya tetap ditahan oleh Mingyu.

"Gue tau lo" Keukeuh Mingyu.

"Jangan sok tau!" Ucap Tzuyu dengan penuh tekanan disetiap kata-katanya

Mingyu menyerah dan melepaskan tangan Tzuyu, ia berbalik untuk Tzuyu. Alhasil mereka bertatap mata selama 10 detik lamanya.

"Gue minum wine itu" ucap Mingyu dengan penuh penyesalan

"Gue tau"

"Gue mau jadi bagian dari lo, gue cinta sama lo"

"Lo fikir gue percaya?" Tzuyu menaikkan satu alisnya.

"Gue gak takut sama lo lagi" Mingyu menarik tangan Tzuyu kemudian memeluknya dengan erat.

Tubuh Mingyu masih hangat, namun tidak dengan Tzuyu, tubuh Tzuyu sangat dingin, mengalahkan angin malam ini.

Tzuyu menatap mata Mingyu dan mencoba membaca fikiran Mingyu.

"Gue bakal bunuh lo" Ucap Tzuyu dengan nada yang emosional, dalam dekapan Mingyu.

"Gue tau lo gak begitu" elaknya.

"Lo gak liat barusan gue bunuh manusia?"

"Gue gak peduli, atau kalau lo mau, anggep aja tadi gue gak liat apa-apa" Mingyu menggunakan tangan kanan nya untuk membelai rambut Tzuyu.

"I love you more than you love me" Ucap Mingyu dalam keheningan suasana ini.

Tzuyu melepas pelukan Mingyu, tanpa sengaja ia menggunakan kekuatan nya sehingga Mingyu terpental agak jauh.

Ia agak merasa bersalah dan hanya dapat berkata, "Maaf, gue gak bisa" kemudian melompat dari atap gedung ke atap gedung lainnya. Kemudian menghilang begitu saja meninggalkan Mingyu

-//-

Mereka telah mengakhiri masa SMA nya dengan resmi. Suasana haru menyelimuti ruangan kelulusan SMA Monsta-School.

"Selamat ya" Ucap Hyoraa dan Aera pada Tzuyu dan Sana.

"Makasih" Jawab mereka berdua serempak.

Di samping panggung, Tzuyu melihat sosok Hanbin yang sedang mengobrol dengan kerabat nya.

"Kim Han!" Tzuyu berlari kearah Hanbin kemudian memeluknya dengan erat.

"Congrats!" Tzuyu melepas pelukan mereka dan tersenyum satu sama lain.

Mata Tzuyu beralih kearah pintu ruang kelulusan, ia mengharapkan bahwa ayahnya sedang menunggunya disana sambil membawa bunga, serta mengucapkan selamat atas kelulusannya. Namun sayangnya harapan nya terpaksa harus sirna, ayahnya masih berada di luar negeri.

Kaki nya melangkah dengan cepat menuju pintu keluar ruangan. Karena terlalu lelah untuk memberikan ucapan selamat pada semua siswa kelas 12 di Monsta-School, Tzuyu hanya dapat menyender ke dinding yang tidak sedang dihinggapi banyak mahluk. Ia disana sendiri, sambil merayakan kelulusannya pada dirinya sendiri. Gak biasanya dia menetap disuatu tempat dan bisa berhasil lulus, karena seringkali Tzuyu dan ayahnya ketahuan oleh warga bahwa mereka adalah Vampir.

"Tzuyu" panggil Guanlin yang mendapati Tzuyu sedang sendirian.

"Guan"

"Selamat ya" ucap Guanlin seraya memeluk Tzuyu kemudian dibalas senyuman olehnya.

"Kemungkinan bakal ketemu vampir lebih banyak ya" Ia pun mengikuti gerakan Tzuyu dengan menyender—dinding disamping Tzuyu. Sebelum menjawab pernyataan Guanlin, tiba-tiba Tzuyu merasa bahwa ada kekuatan aneh di sekitar Monsta-School.

Tzuyu bisa mencium bau dan mendengar semua orang atau mahluk lainnya dari kejauhan berapapun. Kekuatan ini baru saja dimiliki Tzuyu semenjak ia meminum darah manusia, sebelumnya ia adalah vampir yang kuat, namun tidak memiliki kekuatan apapun.

Di benaknya, Tzuyu mendengar suara hentakkan kaki yang mencurigakan,serta bau darah yang berlebihan.

"Tzuyu? Lo gak apa-apa?" Guanlin bingung karena melihat Tzuyu bertingkah aneh.

Pandangan Tzuyu langsung mendarat kewajah Guanlin.

"Drakula" Gumam Tzuyu yang membuat mata Guanlin ikut memerah, semua vampir memang memiliki mata merah, namun warna merah di mata mereka akan semakin tajam jika mencium bau musuh.

"Dia.. 5 meter dibelakang lo" Ucap Tzuyu seraya menghadap barat. Guanlin langsung menoleh kebelakang dan waspada.

Namun tiba-tiba drakula yang berwujud wanita cantik itu berada didepan Guanlin dan Tzuyu persis.

Tzuyu membulatkan matanya karena terkejut.

"Selamat ya atas kelulusan nya" ucap Drakula itu seraya memeluk Tzuyu, mungkin niat Drakula itu bukan untuk memberi ucapan selamat, lebih tepatnya...... menandai aroma Tzuyu pada penciumannya.

"Gak usah susah-susah nebak nama gue, Gue Krystal Jung, calon mahasiswa di kampus ini" Krystal menyeringit sambil menikmati ekspresi Tzuyu yang sedang terkejut.

Monsta-life [MinTzu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang