4. Ride.

2.7K 580 17
                                    

Jisung tidak mengangkat teleponnya sejak pagi, Felix khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung tidak mengangkat teleponnya sejak pagi, Felix khawatir. Jarak rumah mereka bahkan tak sampai satu kilo meter, tapi rasa khawatir Felix sebesar itu. Hari ini Felix tak ada kelas, jadi ia membiarkan Jisung berangkat ke kampus sendirianㅡbiasanya pun begitu.

Tapi bukan Jisung jika ia tidak mengabari Felix lebih dahulu, laki-laki bergigi tupai itu pasti selalu memberitahu setiap detail dari hal-hal yang ia lakukan setiap harinya. Masalahnya, tugasnya, dosennya, bahkan keluarganya yang tak jarang membuat ia merasa tak dianggap. Ini pertama kalinya, Jisung tidak mengabarinya. Bahkan hanya dengan satu sapaanpun, tidak.

“Aku pikir tadi pagi kau yang mengantarkan Jisung.” Ucap Renjun sembari menggindikkan bahunya. Temannya ini tengah menumpang wifi di rumahnya.

Felix mengerinyitkan bahunya, “Memangnya dia tidak berangkat menggunakan ojek online?” Tanya laki-laki itu, bingung.

Renjun menggeleng, ia menutup komik di hadapannya. “Tadi pagi ia datang memang naik motor, tapi bukan motor ojek online.”

“Hah?”

“Ia bawa motor, Felix. Dengan seorang gadis cantik di boncengannya. Jarang sekaliㅡbahkan aku tak pernah melihat Jisung seperti itu.”

Felix bungkam, ada rasa aneh yang menghancurkan hatinya. Lagi, ia berfikir. Bukankah seharusnya ia senang ketika mengetahui bahwa sahabatnya sudah memiliki seorang gadis untuk didekati?

 Bukankah seharusnya ia senang ketika mengetahui bahwa sahabatnya sudah memiliki seorang gadis untuk didekati?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I AM YOU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang