Jisung mundur dari hadapan laki-laki itu, Felix meletakkan kuenya di atas meja, semakin mendekat ke arah Jisung yang sudah terduduk di atas sofa dengan tatapan kosongnya.
Lee Felix menariknya ke dalam sebuah pelukan hangat, pelukan yang benar-benar dirindukan sang kakak. Di hari ulang tahunnya yang ke dua puluh. Jisung bahkan berdiri dari sofanya, hanya untuk memeluk erat laki-laki di hadapannya ini.
Haknyeon tak berniat menganggu, ia hanya membiarkan kedua sahabat itu melepas rasa rindunya.
“I miss you so much.” Bisik Felix, membiarkan Jisung menyembunyikan wajahnya pada lehernya.
Pipi ditangkup, jemarinya menghapus telak air mata yang menetes. Hingga Jisung akhirnya bisa merasakan benda kenyal yang sudah lama ia rindukan.
Ciuman untuk yang terakhir kalinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
