WARN. Dom!Felix. Jadi, bagi yang tidak terima, bisa langsung close tab chapter ini.
Di dalam kamar gelap, rumah sepi, dan hujan deras itu yang terdengar hanya suara desahan yang samar-samar terdengar seperti sebuah ringisan. Wajah Jisung memerah, bibirnya sedikit membengkak. Tak lupa pula piyamanya yang sudah terlepas pada bagian kancingnya.
Felix berhenti, ketika ringisan Jisung terdengar untuk kesekian kalinya. Ia menyembunyikan wajahnya pada leher Jisung, untuk kesekian kalinya pula. Berusaha menenangkan kekasihnya itu dengan mencium lehernya. Hei, mereka sama-sama amatir, dan Felix tak tahu bagaimana cara menenangkan seorang bottom di saat seperti ini.
"Shhㅡ j-jangan berhenti." Bisik laki-laki bermarga Han itu.
Hentakan demi hentakan mulai terdengar lagi, kali ini diiringi desahan merdu yang ia biarkan meluncur begitu saja dari bibir manisnya. Geraman rendah pun terdengar dari bibir Felix, suaranya yang berat entah mengapa membuat Jisung semakin memerah.
"NghhㅡLix!"
Felix tak dapat menahan dirinya lagi setelah mendengar suara tersebut. Ia menunduk dan mencium bibir yang tengah terbuka dan berkali-kali menyebutkan namanya itu. Ciumannya berantakan, sangat kacau. Hentakan terakhir pada pinggulnya, membuat seluruh tubuh Jisung terasa seperti bergetar.
Lalu beberapa detik kemudian, yang Jisung rasakan adalah euforia aneh pada perutnya. Dan kehangatan yang menjalar pada bagian dalam pahanya.
Mereka berdua telah mencapai putih tersebut.
A/N:
Gotta unpub this hshshsh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM YOU.
FanfictionKetika Jisung hanya melihat dirinya pada Felix. NOTE: Short-Chaptered! Dominant!Felix. Status: COMPLETED. ✔️