Jisung meregangkan tubuhnya, sudah nyaris satu bulan terhitung sejak ia dipaksa untuk kembali ke Malaysia oleh Brian. Ponselnya sudah baru, namun Brian melarang Jisung untuk memberitahu atau bahkan hanya sekedar menambahkan kontak Felix sebagai teman di ponselnya.
Ia menatap lengannya yang agak membiru setelah lagi-lagi dimarahi Ayahnya dengan kalimat “Laki-laki tidak cengeng, Jisung.” yang dilontarkan sang Kakak.
Jika ia bisa jujur, Jisung sangat merindukan Felix sekarang. Benar-benar merindukannya. Mereka biasa bersama, pergi ke kampus, dan pulang bersama. Ah, Jisung jadi teringat sesuatu.
Laki-laki bergigi tupai itu membuka ponselnya, ia mengetikkan nama kampusnya pada kolom search dan menemukan sebuah akun gosip ala-ala milik teman satu fakultasnya. Jisung tertawa pelan membaca satu-persatu postingan yang ada di sana. Entah itu sekedar foto temannya yang tertidur atau sang Dosen yang tak sengaja menyalakan sebuah Drama Korea dengan proyektor.
Hingga sebuah postingan membuat Jisung menyesal melihatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
