Part 1

462 45 0
                                    

Sudah menjadi ritual di tiap sekolah, bahwa siswa yang berangkat pagi ke sekolah hanya punya dua alasan; pertama karena terlalu rajin, kedua karena belum mengerjakan pr.

Nah, siswa yang belum mengerjakan pr juga ada dua tipe; tipe satu adalah yang akan menodong pekerjaan rumah dari siswa yang dianggap pintar, dan yang kedua adalah tipe yang...

"Memangnya ada pr?" Berterima kasihlah pada Jeon Somi, karenanya kita masih bisa mengetahui bahwa budaya lupa tugas masih lestari hingga sekarang.

Hanya dia satu-satunya siswi yang tidak ikut bersama kawanannya untuk berburu jawaban dari anak yang paling pintar di kelas. Somi tidak suka matematika, read; bodoh dalam pelajaran menghitung. Tidak bisa dirinya mengerti rumus sin, cos, tan, atau menghitung limit fungsi x. Dia bodoh, dan sudah menyerah ketimbang memaksakan otaknya yang tidak berfungsi untuk bekerja di luar kemampuan. Jeon Somi tidak mau mengambil resiko lebih cepat mati karena stress.

Jadi sebelum guru yang mengajar matematika masuk—Jeon Somi memilih untuk pergi dari kelas.

"Yaa! Kau mau kemana?" Sejeong sebenarnya sudah hapal mati kebiasaan teman satu mejanya yang akan kabur setiap kali guru mata pelajaran matematika masuk. Padahal Pak Kim—menurut Sejeong sangat memesona. Guru muda yang memiliki postur perfect dengan wajah menawan dan gaya mengajar yang keren selalu membuat Sejeong terkagum, bahkan membayangkan jika Kim Namjoon adalah mate-nya. Meski umur mereka terpaut jauh.

"Jika dia menanyakan keberadaanku, katakan padanya aku sakit perut." Somi terpaksa berjalan mundur demi mengatakan alasan pada temannya.

"Itu alasanmu minggu lalu."

Somi berpikir sejenak sambil terus berjalan mundur, "Katakan padanya aku rapat panitia OSIS."

"Tapi kau bukan OSIS."

Somi baru berhenti berjalan mundur kala punggungnya menabrak seseorang, perlahan dia menolehkan kepala dengan sedikit bergidik ngeri, takut kalau yang ditabraknya adalah Kim Namjoon--guru matematikanya.

Tapi ternyata bukan.

Dia menabrak Kim Taehyung yang sepertinya baru masuk.

"Hai?" Pemuda itu sedikit tersenyum dan mengangkat tangannya.

Sementara Somi, dia langsung membalik badan dan menjauh dari Taehyung. Agaknya pertemuan dengan Taehyung tidak pernah berkesan indah, bahkan pertama kali lelaki itu menginjakkan kaki di kelas, saat itu Somi sedang bertengkar dengan salah seorang siswa dan berujung pada melempar sepatu. Tak menyangka jika sepatu itu melayang hingga mengenai murid baru sampai dia pingsan.

Semenjak itu Somi takut sekali pada Taehyung, padahal Taehyung tidak marah padanya. Somi hanya... sangsi pada lelaki itu, juga karena statusnya yang seorang idola.

Hingga hari dimana dia melihat tanda yang sama seperti punya Taehyung muncul di bahunya. Taehyung memiliki tanda mate kilat berwarna biru di belakang leher sedikit di bawah daun telinga. Sebagai seorang omega dari alpha Kim Taehyung—Jeon Somi itu jauh dari kata pantas. Sangat jauh dari kata pantas. Siapa Taehyung bagi semua orang dan siapa Somi, begini saja membuat dia sadar diri hingga tidak pernah berpikir mendekati pria tampan dan paling populer di sekolahnya meski mereka satu kelas.

"Kau mau membolos?" Pertanyaan Taehyung sukses membuat Somi mendapat kesadarannya. Perempuan itu mengerjap, lalu perlahan bergerak ke samping untuk keluar dari kelas.

"Ti...tidak, aku hanya akan ke toilet, dah." Somi menjawab cepat sampai akhirnya dia berlari menjauhi Taehyung.

Pemuda itu memandang punggung sempit si perempuan dengan sedikit heran. Hubungan mereka tidak lebih dari sebatas teman satu kelas, tetapi tidak baik juga karena dari semua yang ingin dekat dengannya; hanya perempuan itu yang selalu menjauh.

Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang