Part 16

244 32 19
                                    

Somi melihat Taehyung berjalan tak jauh darinya. Ia berlari menyusul langkah pria itu dengan rasa ragu sebab kemarin hubungan mereka tidak baik. Taehyung tak mengiriminya pesan sama sekali. Dan Somi sendiri tak berani memulai. Terlalu takut dan pengecut.

Bahkan hari ini. Jika Taehyung bertanya alasan kenapa Somi lari begitu saja meninggalkannya-ia tak dapat menjelaskan.

Tak memiliki cukup nyali untuk menceritakan lebih banyak hal pada pria yang menjadi kekasihnya. Dan sekarang, dia berharap bahwa Taehyung mau mengerti atau mungkin kenyataan bahwa Somi ingin kekasihnya tak mengajukan pertanyaan atas kejadian kemarin.

Ia memegang kuat talian tas dan mulai memberanikan diri menghapus jarak dengan Taehyung.

"Tae~"

Pemuda itu melirik sekilas tetapi kemudian pandangannya dialihkan ke depan. Somi menghela nafas untuk itu.

"Tae, kau marah padaku?" Ia mendongakkan kepala. Menjulurkannya ke depan Taehyung yang terus berjalan. Pemuda itu memang terlihat acuh, tapi Somi yang menatapnya dengan wajah persis seperti kucing yang dimarahi tuannya membuat Taehyung agak goyah.

"Maaf~" Nada bicara Somi melemah. Tahu bahwa Taehyung benar-benar marah padanya.

Dan pemuda itu menahan nafas, juga perasaan aneh seperti jutaan kupu-kupu terbang di dada. Ia tak mau tersenyum dan keukeuh mempertahankan wajah datar tanpa ekspresinya.

"Taehyung~" Kali ini tangan Somi menarik-narik baju pemuda tan untuk meminta perhatian. Sekarang gadis itu persis sekali seperti anak kecil yang menyesal telah membuat orang tua mereka marah.

Taehyung menghela nafas.

"Marahi aku kalau itu membuatmu lega. Maki aku Tae, tapi jangan begini."

Agak tersentak begitu ia mendengar nada yang bergetar dari suara Somi. Ia tak dapat menahan kepala untuk menoleh pada gadis yang kini di pelupuk matanya sudah tertampung genangan air.

"Kenapa kau pikir aku marah?" Ia meluluh tak berniat mendiamkan Somi lebih lama.

"Karena aku tiba-tiba pergi?"

Pemuda itu mengangguk, membenarkan perkiraan Somi tetapi dia hanya diam. Mereka hanya melanjutkan perjalanan ke kelas dengan tanpa pembicaraan.

Sampai di depan pintu kelas dan sebuah suara menghentikan mereka.

"Taehyung!" Keduanya kompak menoleh.

Dapat Somi lihat seorang perempuan cantik berlari ke arah mereka lalu menghambur pelukan ke seseorang di sebelahnya.

Somi membeku. Ia hanya diam melihat bagaimana kekasihnya direngkuh siswi lain.

Tak lebih baik daripada Somi-Taehyung juga terkejut dipeluk tiba-tiba. Ia bingung dan tidak mengerti. Otaknya tak dapat memproses apa yang terjadi.

Hingga...

"Kejutaaaan!" Perempuan itu menarik dirinya dari Taehyung dan tersenyum lebar.

Ia begitu bersemangat kala bertemu Taehyung meski dia tahu bahwa lelaki itu sangat syok dengan keberadaannya.

"Jennie?" Taehyung menggumam kata dengan suara yang hampa. Ia berdiri dengan linglung menatap sosok gadis mungil di depannya.

Sementara gadis yang tadi dipanggil Jennie terus tersenyum sambil merentangkan tangan. "Terkejut?" Ia terkikik geli melihat bagaimana konyolnya ekspresi Taehyung sekarang.

"Tapi-" Taehyung menggantungkan kata, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan untuk apa Jennie berada di sekolahnya saat ini dan...

"Aku bersekolah di sini."

Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang