Part 22

228 33 12
                                    

Please jangan lupa like!

"Se-sejeong, kau bisa datang? A-aku pikir ini tidak baik-baik saja, aku takut." Somi berusaha bicara dengan suara bergetar. Ia menggigiti kuku jarinya dengan gugup.

[Somi, astaga. Apa yang terjadi? Kau kenapa?]

Yang lain tak kalah panik kala mendengar suara temannya yang terdengar kesakitan. Dia hampir tidak bisa berpikir jernih khawatir pada keadaan sahabatnya.

"A-aku tidak tahu. Badanku sangat panas, kepalaku pusing sekali. Aku tidak bisa berdiri, perutku kram. Sakit sekali."

Sejeong mendengar isakan Somi. Ia begitu miris ketika tahu temannya harus melewati masa heat yang mengerikan. Sejeong tidak pernah merasakan sejauh yang Somi rasakan karena ia segera bertemu Yoongi, yang ia sadari adalah mate-nya, dan tentu saja mereka melakukan mating.

Dan seingat Sejeong, heat adalah masa paling buruk dalam hidupnya. Itulah mengapa ia tidak menyalahkan jika Somi selalu mengeluh. Karena rasanya memang seburuk itu.

[Somi, tolong jangan bersuara keras. Kau harus tenang, tarik nafas... hembuskan, co-coba cari obat penekan rasa sakitmu. Aku akan datang.]

Somi diam dengan air mata yang mengalir, ia meringis kesakitan.

[Ba-bagaimana dengan escort-nya? Kau bilang, hari ini kau akan menemuinya kan?]

Somi masih meringis dengan tangan menekan bagian bawahnya yang berkedut menyakitkan. Ia sudah sangat basah. "I-iya. Dan aku tidak tahu harus bagaimana?"

[Kalau begitu batalkan saja, kau tidak mungkin menemuinya dengan keadaan seperti ini kan?]

"Ta-tapi Sejeong, Aku tidak bisa berkata, 'halo, keadaanku tidak baik, tolong sedikit lembut' itu akan sangat canggung mengatakannya."

Ada helaan nafas sebelum yang lain menanggapi ucapannya.

[Kau tidak hanya butuh seseorang untuk seks, kau butuh kencan yang sesungguhnya, seseorang yang akan merawatmu ketika heat.]

"Having comitment with someone is sucks." Somi mencibir.

[Somi, kau sudah cukup dewasa, kau tahu apa yang akan terjadi setelahnya, aku yakin itu.]

Masih dengan isakkan ia menjawab, "Kita sudah membahas ini sebelumnya, tolong hargai keputusanku. Aku omega dengan tanda mate, kau tahu artinya."

[Baiklah.]

Somi bersyukur Sejeong mengalah, keadaannya sedang tidak baik untuk diajak bertukar pendapat. "Tapi kau bisa datang kan? Tolong, aku benar-benar membutuhkanmu."

[Iya, aku sedang di jalan. Aku punya kunci cadanganmu.]

"Ba-bagaimana bisa?"

[Aku tidak bodoh. Aku menyimpannya kalau-kalau terjadi sesuatu seperti ini. Ya sudah, tutup teleponnya, aku akan sampai dalam lima menit.]

Tapi nyatanya lima menit yang dikatakan Sejeong, menghabiskan hampir dua puluh menit bagi omega itu untuk sampai di apartemen sahabatnya. Sejeong mengetuk pintu dua, tak ada jawaban, sampai tiga kali, tetap tak mendapat respon dari Somi.

Ia menajamkan nalurinya, hidung mengembang mencium feromon heat yang menguar kuat di sekitar tempat tersebut. Sudah jelas, itu adalah bau feromon Somi.

Sejeong buru-buru membuka pintu dengan kunci yang dia miliki dan menemukan Somi tertidur di sofa. Omega cantik itu bernafas dengan kacau dan susah payah, wajahnya merah seperti terbakar.

Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang