Part 12

251 37 15
                                    

Ia kesakitan, tetapi dering di ponselnya tidak mau berhenti sejak dua menit yang lalu. Jadi dia paksakan kaki bergerak mendekati nakas. Dengan tangan yang menekan perut-ia tertatih-tatih berjalan.

Ia lihat nomor asing di layar ponselnya. Somi sebenarnya malas menanggapi yang seperti ini. Dia hanya tidak senang karena, ya, itu mungkin saja catfish yang mengerjainya, tetapi karena panggilannya tidak mau berhenti-jadi Somi angkat.

[Hai]

Suara yang terdengar berat dan seksi membuat dada Somi berdebar halus. Dia ingin bertanya untuk memastikan siapa yang meneleponnya.

"Nugu... nuguseoyo?"

[Aku, Kim Taehyung.]

Somi berteriak tertahan. Ini Taehyung. Soulmate-nya yang menelepon. Somi ingin sekali berlari, memanjat tebing dan bungee jumping sekarang. Rasa senangnya membuat dia lupa harus berbicara dengan seseorang di seberang sana.

"Oh, Kim Taehyung," ucapnya dengan nada rendah. Mendadak dia lupa rasa sakit yang membuat perutnya keram. "...ada apa?"

Somi was-was. Takut sekali pemuda itu akan membahas tentang heat-nya. Itu sangat memalukan, omong-omong.

[Tidak ada. Hanya... ingin bertanya bagaimana kabarmu?]

Sekarang, lengkungan indah muncul di bibir Somi. Dia sedikitnya lega, Taehyung tidak bertanya tentang heat.

"Aku baik." Iya, tiba-tiba saja dia menjadi baik karena mendengar suara alpha-nya.

[Oh... Syukurlah.]

Somi mendengar Taehyung menghembuskan nafas. Dia merasa jutaan kali lebih tenang dari sebelumnya. Somi berjalan; mendekati ranjangnya dan memeluk boneka chimmy.

[Ah, aku ingin menuntut jawaban darimu.]

Tiba-tiba Somi rasa jantungnya lepas ke usus. Dia benar-benar terkejut dan bingung, ingin memastikan ke arah mana agaknya Taehyung mengajaknya berbicara.

"Jawaban?"

[Ne. Kemarin malam itu aku tidak sedang mabuk. Aku ingat benar mengajakmu berkencan. Jadi bagaimana?]

Somi memejamkan matanya erat-erat, mengigit bibir agar tidak kelepasan berteriak sebab dia senang sekali saat ini. Ia tidak tahu mau menjawab apa, yang jelas hanya boneka chimmy yang jadi saksi bahwa omega dalam diri Somi menari kegirangan.

"A-aku...." Somi rasakan pipinya memanas. Beruntung tidak ada Taehyung di sisinya atau lelaki itu akan melihat bagaimana Somi menjadi gugup, "tidak tahu," lirihnya hampir tak terdengar.

[Oh....]

Somi dengar nada bicara Taehyung seperti kecewa dan ia merasa bersalah.

[Tidak apa, mungkin terlalu cepat, ya.]

"...."

[Tapi... kau tidak perlu canggung padaku nanti jika bertemu.]

Somi menggeleng yang mana jelas tidak dapat dilihat Taehyung.

[Aku harap kau segera menemukan soulmate-mu ya.]

Kini Somi dengar nada kecewa Taehyung. Rasa bersalahnya menguasai. Dia tidak berniat menolak tetapi tidak tahu caranya menerima agar tidak terdengar terlalu antusias.

[Kau akan istirahat? Kupikir aku menganggumu... Baiklah, kututup.]

"Tae~" Somi mencegah sebelum sambungan telepon benar-benar diputus. "...aku tidak berniat menolakmu. Aku hanya bingung."

Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang