Please likenya!
Ruang tamu tempat tinggalnya mendadak sunyi setelah pintu tertutup. Somi membeku di tempatnya, melihat ke arah obat suppressant itu dengan bimbang.
Dia sudah berjuang menangani rasa sakit dengan menggunakan obat itu untuk waktu yang lama. Tapi masa preheat ini memaksa Somi untuk menggunakan itu lagi.
Lalu setelah meyakinkan dirinya, Somi membuka kotak itu dan mengeluarkan beberapa butir pil hitam kecil dari dalamnya. Tapi tepat ketika dia hendak memasukkan obat itu ke dalam mulut—tubuhnya menolak seolah itu adalah reflek. Kram menyakitkan mendera tubuh Somi, seperti meremukkan seluruh tulangnya.
Somi menyadari bahwa mungkin saja tubuhnya memperingati bahwa tak seharusnya ia menggunakan obat itu lagi karena bagaimana Pun, ada masa werewolfnya lelah bersabar. Dia butuh dipuaskan dengan sesuatu di dalamnya. Tubuhnya bereaksi seperti mengeluh ketika dia akan mengambil obat penekan rasa sakit itu lagi.
Beberapa dokter spesialis meyakinkan bahwa sangat berbahaya bagi omega untuk mengganti obatnya, bahkan perubahan kecil saja bisa menyakiti orang itu. Tapi tidak ada bukti yang mendukung pendapat itu seratus persen. Tidak ada pernyataan yang resmi yang mengklarifikasi teka-teki tersebut.
Namun Somi rupanya tidak memerlukan bukti untuk menguatkan pendapat tersebut, respon tubuhnya cukup jelas untuk membuatnya tidak meminum obat yang diberikan Sejeong. Bahkan tidak untuk obat yang sering dia gunakan untuk menekan rasa sakit heat. Keadaan Somi bertambah buruk.
Somi yang malang mulai berkeringat dan terengah-engah. Matanya berkaca-kaca hampir menangis. Kepalanya terasa berat dan sangat pusing. Somi tidak tahu apa yang terjadi, tapi gelombang panas preheat menjadi lebih buruk. Tubuhnya berada di ambang batas.
***
Taehyung di tempat lain sedang bersiap-siap untung kencan yang diatur untuknya. Tangan meraih foto Somi, sudah lama sejak terakhir bertemu perempuan itu, rasa rindunya bertambah besar.
Taehyung kagum karena Somi berubah menjadi cantik, seperti dia merawat diri dengan baik, sangat kontras dengan Taehyung. Rasa tidak percaya diri membuat Taehyung memelankan gerakan ketika memakai kemeja. Ia menatap remeh dirinya di cermin. Bagaimana selama ini dia memanfaatkan wajah tampannya untuk memuaskan hasrat birahi. Dengan itu ia merasa tidak pantas menunjukkan wajah di depan sang mantan.
Tetapi begitu mengingat bahwa Somi mempekerjakan seorang escort membuat Taehyung berpikir bahwa ia harus professional, lagipula dia datang sebagai pengawal perempuan itu.
"Hyung, bagaimana penampilanku?" Ia menunjukkan pakaiannya sambil berpose, menyibak rambut ke atas juga menaik-naikkan alis.
Yang lainnya hanya memandang datar sambil memakan kacang goreng.
Tak ada jawaban sehingga Taehyung berdecak. "Aaaah... Hyunggggg." Ia merengek.
"Ya kau rapih." Namjoon menjawab tak berselera.
"Rapih...?" Taehyung menggantungkan suara berharap yang lebih tua mengatakan sesuatu yang lain, lebih banyak pujian, tetapi rupanya Namjoon tidak peka, dia membiarkan Taehyung tak menutup mulut karena menunggu pemuda itu bicara lagi.
"Rapih saja?" Taehyung pada akhirnya menuntut.
Namjoon menarik nafas lalu kemudian menggeleng kepala heran karena tumben sekali dongsaengnya meminta pendapat soal penampilan, jika biasanya pemuda tan itu akan mengatakan dengan penuh percaya diri bahwa dia tidak perlu berdandan agar wanita tunduk padanya, bahkan jika Taehyung tidak mandi seminggu pun perempuan akan memohon sambil menangis untuk bisa berada di bawahnya. Taehyung itu cassanovanya Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?
RomanceJeon Somi tidak tahu apa dirinya harus bahagia ketika tahu bahwa mate-nya adalah Kim Taehyung yang notabenenya adalah seorang aktor muda dari Seoul yang baru saja pindah ke sekolahnya.