Part 5

339 35 0
                                    

Senja hanya tersisa setitik di langit ketika mereka memutuskan berhenti untuk memandang cahaya oranye kemerahan itu tenggelam ditelan gelap.

"Kenapa semua orang pergi setelah senja hilang?" ucap Taehyung yang mana membuat Somi menoleh ke arahnya, tak ada yang perempuan itu katakan ketika melihat Taehyung menarik nafas berat.

"Apa kau juga akan pergi setelah langit menggelap?" Kini Taehyung mengalihkan atensinya pada gadis di samping yang hanya terpaku menatapnya.

Somi membaca apa yang berusaha Taehyung sampaikan dari raut lelaki itu, "Ada apa?" tanyanya kemudian.

"Apa kau bagian dari yang tidak menyenangi langit malam?"

Somi terdiam sejenak, merenungi apa yang harus dia sampaikan karena agaknya Taehyung mencoba menyiratkan makna lain dalam pembicaraan ini.

"Langit akan tetap langit meskipun gelap, meskipun terang. Hanya karena tidak ada yang berhenti untuk melihat lebih lama seperti saat memiliki warna, bukan berarti langit malam tidak indah." Taehyung menatap Somi tertarik, "...seperti halnya senja yang lebih indah ketika ditatap dari sini, malam pun punya tempat sendiri yang membuatnya akan lebih indah ketika ditatap. Kau tahu dimana?"

Somi memandang Taehyung, senyumnya muncul. Tetapi tatapan polos Taehyung membuatnya buru-buru mengalihkan pandang. Dia berdeham sedikit meredakan gugup.

"Dimana?" Taehyung kembali mengingatkan Somi pada pertanyaannya.

"Di tempat yang tinggi, seperti atap atau dari atas gedung."

Taehyung melambungkan khayalan. Membawa pikirannya membayangkan memandang langit malam dari atas gedung. Kemudian dia tersenyum.

"Kau benar."

"..."

"Somi?"

"..."

Lama perempuan itu hanya memandang Taehyung dengan senyum yang tak luntur di bibirnya.

"Somi-ya, kau tidak apa-apa?"

"Ne?" Kemudian saat dia sadar bahwa Taehyung hanya diam membalas tatapannya, Somi lantas membuang pandangan kemana pun sambil mengumpat dalam hati karena bisa-bisanya dia memandang Taehyung dengan wajah seperti itu. Dia tidak tahu seperti apa, tapi pasti aneh, "ah? Tidak apa-apa."

Pemuda itu nampak memandang langit sejenak. Tidak ada lagi cahaya jingga menghias cakrawala, sudah malam. Dia seharusnya sudah pulang sekarang.

"Ayo naik, kuantar kau pulang." Taehyung kemudian kembali mendudukkan dirinya di atas sepeda.

"Hm?"

"Sudah malam, kau harus pulang."

Lantas Somi memandang sekitar, benar, sudah gelap.

"Tidak apa aku bisa pulang sendiri." Somi mencegah Taehyung yang berniat baik mengantarnya pulang, banyak alasan, salah satunya karena malu sebab sama sekali tidak bisa membanggakan rumahnya.

"Sudah malam, aku yang antar."

Somi jelas semakin ingin menolak, tetapi aura dominan Taehyung membuat serigalanya tidak berani. Taehyung adalah alpha yang lembut tetapi tegas, dan omega dalam diri Somi tidak dapat membantah apa pun yang menjadi keinginan sang alpha.

Maka dibawa dirinya naik ke boncengan sepeda, duduk seperti tadi dengan kedua tangan memegangi baju Taehyung.

"Kau tinggal di sekitar sini?" Taehyung berbasa-basi untuk memecah suasana hening semenjak lima menit yang lalu memutuskan untuk pergi dari river-side.

Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang