Keesokan paginya, Somi bangun dengan mimpi terburuk yang pernah dia alami. Tapi itu nyata. Tempat tidurnya berantakan karena dia bergerak gelisah sepanjang malam. Mengidamkan sentuhan yang hanya dapat diberikan oleh kasur dan seprainya. Rasa sakit itu menyiksa Somi.
Wajar saja, perempuan cantik bermarga Jeon itu sedang berada di masa pre-heat, tentu semua rasa sakit yang ia terima adalah efek dari fase panasnya.
Dan dengan sisa kekuatan yang masih dimiliki, Somi mencoba untuk bangkit; bangun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi guna membersihkan wajah.
Pipinya merah, bibirnya membengkak, tangannya mencengkram apa pun yang bisa ia pakai untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Somi sangat lemah karena masa heat akan segera datang. Ia tidak bisa menangani ini lagi, tapi ia menyangkal rasa haus akan 'sentuhan' itu, Somi tidak akan memberikan tubuhnya rasa iba. Tidak, sampai ada orang yang tepat yang akan mengurangi rasa sakit karena feromonnya.
Dan satu-satunya cara yang ia temukan untuk meredakan rasa sakit akibat pengaruh pra-heat adalah dengan berendam air dingin. Kegiatan itu menenangkan pikirannya dan membantu Somi untuk lebih rileks.
Ia tidak pernah mengalami rasa sakit yang seperti ini sebelumnya, dan jujur itu membuat Somi takut. Rasanya bertambah buruk setiap waktu. Ia tidak tahu sampai kapan bisa menangani ini.
Somi selesai dengan kegiatan berendamnya. Ia turunkan satu persatu kaki dari bathub kemudian meraih bathrobe berwarna putih yang tergantung tak jauh dari jangkauan. Sakitnya sedikit berkurang tapi tidak bisa dikatakan baik.
Somi begitu lemas dan sama sekali tak memiliki kekuatan untuk berdiri. Jadi dia berjalan dengan berpegangan sepanjang tembok.
Dia bertanya tentang keadaannya pada Sejeong, tapi lagi-lagi temannya mengatakan bahwa Somi terikat dengan Taehyung, jadi alasan kenapa rasa sakitnya bertambah buruk adalah karena ia membutuhkan seseorang untuk mengawininya.
Dan lagi-lagi ia menyangkal, ia tidak ingin dikawini pria brengsek dari golongan alpha, ia tidak menyukai mereka. Ada alasan lain yang mendasari rasa benci dalam hati dan Somi tidak ingin mengingatnya.
Perempuan itu berakhir dengan tertidur kembali, ia tidak makan apa pun sebelumnya. Jeon Somi tinggal sendiri, itulah mengapa tidak ada yang merawatnya di saat rapuh begini.
Beberapa jam kemudian, Somi terbangun dalam keadaan yang lebih buruk. Terlihat kacau dan penuh keringat, seprainya berantakan dan wajahnya begitu pucat.
Ia perlu beberapa menit untuk menenangkan diri sebelum kemudian perutnya berbunyi. Somi lapar dan tubuhnya terasa begitu lemah karena rasa sakit juga kelaparan. Ia mungkin saja demam saat ini.
Kini, Somi berjalan gontai menuju dapur, menyeret kakinya yang terasa berat untuk melangkah. Ia bahkan kesulitan untuk mengambil piring. Tubuhnya seperti berada di ambang batas, dia tidak bisa seperti ini setiap hari, terbangun dengan mimpi mengerikan yang membuatnya semakin buruk setiap waktu.
Dia tidak bisa bangun dengan menginginkan sesuatu berada di dalam dirinya untuk menghangatkan, tidak lagi. Somi tidak bisa menahan diri lebih lama dari itu.
Lalu Taehyung, sesaat setelah mengingat pemuda itu dalam situs escort kemarin, rasa benci itu bertambah besar. Ia begitu jijik pada fakta di mana si pria kim adalah soul matenya. Bagaimana Taehyung berubah menjadi jalang di saat Somi merawat diri dengan baik, membuat Somi begitu muak pada lelaki itu. Tapi terlepas dari semuanya, Somi menjaga dirinya, karena ingin, bukan untuk Taehyung.
Hanya saja, hatinya tidak dapat menerima. Ada rasa sakit yang berusaha disangkal, ia sudah lupa. Somi meyakinkan dirinya.
Fakta bahwa lelaki itu meninggalkannya bertahun-tahun lalu tanpa sepatah kata perpisahan lalu muncul lagi tanpa mencarinya, membuat Somi makin yakin bahwa tidak ada apa pun yang tersisa di antara mereka selain tanda sialan itu. Somi tahu konsekuensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Taehyung, Can I Be Your Mate?
RomanceJeon Somi tidak tahu apa dirinya harus bahagia ketika tahu bahwa mate-nya adalah Kim Taehyung yang notabenenya adalah seorang aktor muda dari Seoul yang baru saja pindah ke sekolahnya.