chapter 17; seventeenth

1.5K 150 2
                                    

YOU ARE MY
J E N D E U K I E

***

"Ma Jennie pergi ya, dah... " ucap gue sembari turun untuk menghampiri Jong In yang sedari tadi sudah sampai.

Mama berdehem, "Kayaknya ada yang lagi seneng banget karena mau diajak calon pergi."

"Ih mama, Jennie kan seneng karena perginya ke sekolah. Bukan karena yang jemputnya," balas gue.

"Udah deh, kamu langsung samperin Jong In sana, kasian dia udah 30 menitan nunggu kamu."

Mendengar itu gue langsung berlari mendekati Jong In agar nggak lebih telat.

Benar saja, sekarang lelaki setengah paruh baya itu sedang menunggu dengan raut muka kecutnya itu.

"Kamu ke sekolah itu harus nyiapin apa aja? Sudah 31 menit saya berdiri di sini. Dan selama itu juga kamu siap-siap untuk sekolah," rutuk Jong In lalu sedikit mengerucutkan bibirnya.

Gue mendekat, wajah kami berdua pun tepat berhadapan satu sama lain, "Gak suka?" Tukas gue lalu mencubit pipi Jong In.

Jong In menatap gue bingung kemudian meletakkan telapak tangannya ke sisi pipi yang gue cubit tadi.

"Udah ah, ayo ntar kita telat!"

Lelaki itu masih tetap nggak mengubah posisinya, gue berdecak lalu meraih tangan Jong In dan menariknya masuk ke mobil.

Sudah 3 menit kami berada di mobil, tetapi keadaan masih saja kaku. Wajah Jong In dari tadi juga sangat serius. Apa karena gue cubit tadi terus dia marah?

Kalau jawabannya memang ya, gue pasti nyesel. Nyesel, kenapa nggak ngelakuin hal semacam itu dari dulu? Biar Jong In selalu serius kalau sama gue. Dan gue, gak akan bertambah dekat dengan Jong In.

Gue gak mau hubungan kami melebihi batas, sudah cukup gue anggap dia sebagai oom gue, gak lebih. Apalagi setelah menyaksikan mereka berdua di kafe saat itu, gue harus lebih tahu batasan dalam bersikap.

Lamunan gue buyar dan kemudian baru menyadari jika sejak tadi mobilnya berhenti. Pandangan gue mengarah lurus ke depan, menangkap Jong In sedang berbincang dengan seorang wanita.

Mata gue menyipit, berfokus kepada wajah wanita dan juga lelaki di sampingnya. Di belakang mereka berdua gue melihat mobil yang mungkin familiar untuk gue.

Mobil pajero putih, milik Mino.

"Kak Krystal?"

Mata gue membulat seraya melihat Jong In yang berjalan mendekati arah mobil. Gue kemudian berlagak seolah tak tahu apapun.

"Kenapa berhenti? Gue udah mau telat."

"Jennie, kamu hari ini barengan sama adiknya Krystal ya. Saya mau bantuin mereka, ban mobilnya pecah. Kamu dan Mino katanya satu sekolah, jadi gak masalah kalau barengan kan? Kasihan mereka, dari setengah jam yang lalu belum dapat bantuan," jelas Jong In.

Belum sempat gue membalas, namun ia sudah kembali menghampiri posisi kak Krystal dan Mino berdiri.

Gue pun keluar dari mobil dan berjalan menuju letak posisi mereka.

"Yok, Jen," seru Mino.

Sebelum itu, gue melirik Jong In sebentar. Niatnya tadi sih mau pamitan, tapi dianya lagi sibuk, nanti jadi pengganggu doang.

***

"Kak, kalo mau melamun jangan di sini dong!"

You Are My Jendeukie - JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang