Cepet kan updatenya? Hihihii
***
Without ❤ 12
Delvian
Besok adalah hari pertunanganku dan aku belum menyiapkan apa-apa. Beberapa hari ini aku sibuk di kantor. Semua persiapan pertunangan, Diva yang mengurus. Kemarin dia sudah memberitahuku tempat yang akan gunakan untuk pertunangan kami. Salah satu ballroom hotel milik keluarganya.
Soal Sofia, sampai hari ini sikapnya masih biasa saja. Tidak ada sama sekali sikap tidak suka yang dia tunjukkan padaku setelah perjodohan kami batal. Sejauh ini dia bersikap profesional.
Pertunangan biasanya membutuhkan cincin. Dan aku belum punya cincin.
Aku meraih kunci mobilku dan meninggalkan kantor. Cukup lama aku berputar-putar sampai akhirnya aku turun di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar. Setelah bertanya pada security, aku langsung naik ke lantai tiga melalui tangga berjalan. Sampai di lantai tiga aku langsung masuk ke sebuah toko perhiasan.
"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?" Aku disambut oleh seorang wanita saat masuk ke toko.
"Uhm, aku mencari cincin." Mataku lalu memperhatikan deretan cincin dalam etalase. Semuanya kelihatan bagus.
"Cincin pernikahan?"
"Bukan, tunangan."
"Oh, tunggu sebentar. Kami punya cincin keluaran terbaru. Mungkin saja Anda tertarik."
Aku mengangguk. Tak lama kemudian wanita tadi kembali dengan membawa sebuah kotak yang berisi dua buah cincin. Cincin untuk wanitanya berbentuk seperti jalinan yang cantik, sedangkan cincin untuk lelaki hanya polos dan maskulin.
"Saya ambil yang itu saja."
"Mau diberi inisial di cincin untuk lelakinya?"
"Iya, tolong ukirkan nama Diva."
"Baiklah tunggu sebentar."
Lagi-lagi aku mengangguk. Tidak perlu menunggu lama, cincin untukku sudah terukir nama Diva. Setelah menyelesaikan pembayaran, aku kembali ke kantorku.
Entah kenapa tiba-tiba aku merasa gugup menunggu esok hari.
❤
Aku tidak pernah sadar bahwa pergantian hari bisa berjalan secepat ini. Perasaan gugup yang sangat parah menyelimutiku sejak aku baru tiba di ballroom ini. Entah apa yang sebenarnya terjadi padaku sejak kemarin. Hanya karena memikirkan pertunangan ini, aku menjadi gugup begini. Padahal aku hanya akan bertunangan. Hanya perlu melalui proses tukar cincin dan ... selesai.
Aku belum melihat Diva sejak tadi. Apakah dia belum datang? Tidak mungkin, keluarganya saja sudah sampai di sini lebih dulu.
"Delvian, ayo. Acaranya sudah mau dimulai."
Aku mengikuti langkah kaki Mas Tom untuk naik ke panggung. Beberapa detik kemudian seorang gadis cantik juga naik ke panggung bersama wanita yang lebih tua.
"Delvian."
Suara gadis itu sangat familiar di telingaku. Aku memperhatikan gadis itu lebih lama. Ya Tuhan, bagaimana bisa aku sampai tidak mengenali gadis itu.
Gadis yang sedang berdiri di depanku adalah Diva, calon tunanganku. Aku pasti tidak mengenalinya karena malam ini dia terlihat berbeda. Biasanya aku selalu melihat sosoknya terbalut pakaian kerja yang formal, tetapi malam ini dia kelihatan sangat cantik dengan gaun panjang hitam yang dikenakannya. Rambut panjang yang biasa diurainya kini diangkat ke atas sehingga menampakkan leher jenjangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/19051477-288-k544615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Heart
RomanceBagaimana aku bisa bahagia jika gadis yang kucintai bertahun-tahun akhirnya resmi jadi adik iparku? -Delvian Gaza Anggara- (Prolog & Part 1 diprivate)