[D.N'J 05] Takdir

115 18 0
                                    

"Takdir itu bukan akhir segalanya, tapi awal untuk segalanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Takdir itu bukan akhir segalanya, tapi awal untuk segalanya".

Kata itu yang selalu aku ingat ketika aku ingin menyerah dalam perjuangan hidupku. Takdir? Berbicara soal takdir, mengapa takdirku begitu buruk?

Aku tidak pernah menyalahkan takdir ketika hidup dengan keluarga sederhana, tapi aku menyalahkan takdir karena aku terlahir dengan kepribadian seperti ini.

Seorang guru berkata "Sebenarnya hidupmu tidak sulit, tapi kau yang mempersulit hidupmu ini hingga kau dirundung kesedihan karena ulahmu sendiri".

Aku hanya bisa tersenyum kecut, apa yang dikatakannya tidak sepenuhnya salah tidak pula sepenuhnya benar.

Bukan hanya aku yang mempersulit, tapi ada sebagian orang yang membuat hidupku semakin sulit. Kau tahu? Aku harus memikul sebuah beban sendirian tanpa ada seseorang yang bisa membantuku untuk berpijak dengan benar.

Aku takut, sepertinya tempatku berpijak terlalu rapuh. Salah melangkah aku akan terjatuh telak tanpa ada kesempatan kedua untuk hidup.

Orang-orang yang menindas kaum lemah dan memanfaatkannya adalah orang-orang yang hina dari pada aku. Aku sadar aku hina, dan kau pasti merasa jijik terhadapku.

Tolong! Jangan membenciku!

Aku tidak mau hidup dengan semua rasa lelah ini, kegamangan mulai menggerogotiku. Setidaknya, kau percaya dengan kata-kataku dan tidak membenciku, aku akan bertahan.

By J

Jinhwan mengusap pelan permukaan kertas yang sedang ia baca, rasanya tulisan ini sudah cukup lama. Tanpa ada keterangan waktu dan tempat membuat Jinhwan bertanya-tanya, sejak kapan J menuliskan keluh kesahnya dibuku ini.

Jinhwan jadi bingung sendiri, antara harus memecahkan misteri atau mengabaikan setiap tulisan yang tadi ia baca.

"Sebenarnya seperti apa kehidupanmu Noona? Aku bahkan tidak tahu nama aslimu, tidak tahu rupamu dan aku tidak tahu kau ada dimana"tanya Jinhwan sambil menatap buku diary J dengan tatapan sendu. Kalau saja ia tahu orangnya, lebih baik ia mendengarkan langsung dari orangnya dari pada harus membaca dan bingung apa maksudnya.

"Apa kita masih ditanah yang sama?".

💛💛💛

💛💛💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✅ DIARY NOONA || JINHWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang