Setelah kemarin Jinhwan mengetahui fakta baru bahwa J membenci artis, idol dan semacamnya. Hati Jinhwan mencelos, ia tidak ingin dibenci J walau gadis itu tak mengenal dirinya.
Ia tidak suka kalau J akan membencinya, bagaimana kalau suatu hari nanti J tidak ingin bertemu dengannya, walau sampai saat ini pun Jinhwan masih tidak yakin akan bertemu dengan J.
Bagamana jika orang yang paling ingin ia temui ternyata malah membencinya? Bagaimana jika pertemuan pertama mereka sekaligus menjadi pertemuan terakhir mereka?
Kecemasan Jinhwan semakin besar, ia merasa gusar karena memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Ketakutan itu membuat Jinhwan harus berpikir beberapa kali, ingin ia menepis keinginannya untuk menggali lebih dalam bagaimana kehidupan sosok J yang selalu mengisi harinya walau dalam bentuk buku diary.
Kalau boleh jujur, Jinhwan bukan hanya penasaran. Ia ingin melindungi gadis itu, bahkan lebih dari sekedar melindungi.
Jinhwa ingin tertawa kencang ketika mengingat keinginannya yang terlalu tinggi. Keinginan menjaga seseorang yang tidak tahu rupanya dan namanya saja membuat ia terlihat seperti orang gila. Bagaimana kalau ini semua hanya permainan seseorang? Berulang kali Jinhwan memikirkan itu, tapi sangat mustahil jika memang seseorang hanya ingin bermain-main dengan kisah yang menyedihkan.
"Seandainya aku bisa melihatmu lebih awal, tanpa melalui perantara ini, mungkin aku akan melindungimu dari awal Noona".
Entah mengapa Jinhwan sepeduli ini pada J, padahal ia adalah tipikal pria acuh akan masalah orang lain, enggan untuk ikut campur. Namun kali ini beda, ada dorongan tersendiri yang membuat dirinya lagi-lagi masuk pada dunia J.
"Aku hanya bisa melihat potret dirimu yang membelakangi kamera, kau pasti cantik Noona. Bagaimana keadaanmu saat ini?"lagi-lagi Jinhwan berbicara sendiri. Rasanya ia benar-benar sudah seperti orang gila, mungkin sekarang ia sedang berhalusinasi. anggaplah seperti itu.
Sedangkan duluar kamar, Hanbin beserta teman-temannya sedari tadi menguping. Setelah kemarin Hanbin berhasil menguping, sekarang mereka ingin kembali memastikan keadaan Jinhwan.
"Aku khawatir dengan Jinan Hyung, bagaimana ini?"cemas Donghyuk membuat yang lainnya menghela nafas.
"Aku juga khawatir, kemarin ia seperti ini. Menanyakan rupa gadis itu, bahkan namanya saja ia tidak tahu. Aku jadi bingung, siapa gadis itu, dan mengapa bisa merubah Jinhwan Hyung menjadi seperti ini"timpal Hanbin sambil menatap pintu kamar Jinhwan dengan tatapan nanar.
"Kita harus mencari tahu Hyung!"ujar Junhoe membuat yang lainnya mengangguk membenarkan.
"Besok kita cari tahu, besok Jinhwan Hyung ada jadwal syuting iklan".
Semua pasrah mengikuti apa kata lider, mungkin jika mereka tahu apa yang menjadi beban Jinhwan, mungkin akan mengurangi sedikit beban pria itu. Begitulah pikir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ DIARY NOONA || JINHWAN
FanfictionDitempat persembunyiannya, Jinhwan menemukan sebuah buku misterius. Buku diary seorang gadis dengan inisial J. Awal Jinhwan membuka lembaran demi lembaran buku diary milik J, dia sudah dimintai permintaan-permintaan aneh yang ditulis oleh sipemilik...