[D.N'J 23] Bajingan

100 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jinhwan menekan bel beberapa kali, namun sipemilik apartemen mewah ini tak kunjung membukakan pintu. Dengan brutal ia menggedor pintu, sudah habis kesabarannya kali ini.

Pintu terbuka menampakan tubuh jangkung dengan pakaian acak-acakan. Jinhwan berdecih, ingin rasanya ia meludah tepat diwajah Chanyeol untuk mewakili keinginan Jinnie saat itu. Rasanya, meludah diwajah tanpa dosamu itu tidak ada apa-apanya dibanding rasa sakiy Noona. Bajingan kau!Jinhwan bermonolog dalam hatinya.

"Jinan? Ada apa malam-malam begini keapartemenku? Kau menggangguku yang sedang bercin-".

Bugh

"Kau kenapa Jinan!?".

Bugh

"Kau gila hah!".

Bugh

"MATI KAU SETAN!"amuk Jinhwan masih menghadiahi pukulan bertubi-tubi diwajah maupun perut Chanyeol.

Badan Chanyeol limbung, karena efek wine ia tidak bisa melawan. Hanya beberapa pukulan yang ia layangkan untuk Jinhwan, bahkan Jinhwan tidak bisa merasakan rasa sakit apapun karena pukulan Chanyeol tak sekeras pukulan telak dari Jinhwan. Efek alkohol membuat seorang Park Chanyeol lemah.

Terakhir, Jinhwan memukul dengan pukulan telak tepat dihidung Chanyeol membuat hidung mancung pria itu mengeluarkan banyak darah.

"Aaakkhhhhhh!!!".

Pekikan seorang wanita membuat Jinhwan mengalihkan atensinya.

"Choi Alice, senang bertemu denganmu"ucap Jinhwan dengan seringaiannya.

Jinhwan menyeret tubuh besar Chanyeol kedalam kamar mandi lalu mengguyur pria itu agar sadar dari pengaruh alkoholnya.

Alice mencoba menghalangi aksi Jinhwan namun tenaga pria itu begitu kuat.

"Diam Alice! Sebelum akhirnya kau akan menyesal!"bentak Jinhwan membuat Alice terdiam.

Setelah sadar, Chanyeol dibopong Alice menuju kamar untuk digantikan pakaiannya yang sudah basah kuyup. Jinhwan menunggu diruang tengah sambil menyesap rokok yang entah sejak kapan ada diatas meja.

Sekarang mereka duduk diruang tengah dengan suasana tegang. Chanyeol ingin membalas perbuatan Jinhwan, namun ia tak cukup tenaga karena badannya sudah babak belur.

"Jadi? Mengapa kau memukuliku seperti orang kesetanan?"tanya Chanyeol sambil meringis menahan ngilu disudur bibirnya.

"Kau kenal Jinnie Kim, Park Chanyeol?"tanya Jinhwan dengan nada sarkatis membuat tubuh Chanyeol menegang.

"Apa yang ia tahu tentang Jinnie?"batin Chanyeol gusar.

"Dia temanku Jinan!"aku Alice, Jinhwan menatap Alice tajam. "Diam Noona! Aku bertanya pada pria brengsek ini!"bentak Jinhwan, Alice mengkeret takut.

"Bajingan ini! Telah. Menghamili. Jinnie. Noona!"kecam Jinhwan dengan penekanan disetiap katanya membuat Alice tercengang seketika.

"APA?!!!!"teriak Alice tidak percaya.

Jinhwan berdecak ketika melihat raut muka Chanyeol yang terlihat menegang.

"Dan pria ini juga yang membuat Jinnie Noona keguguran!".

Chanyeol bangkit dari duduknya lalu meninju wajah Jinhwan. "Diam kau brengsek!"amuk Chanyeol. Bagaimanapun Chanyeol tidak ingin pernikahannya hancur.

"Y-yeol, apa maksudnya?"tanya Alice dengan airmata sudah bercucuran dengan deras. Chanyeol mengerang pelan, lalu meraih tangan Alice.

"Sayang, aku tidak mungkin seperti i-"

"Diam Yeol! Aku kira kecurigaanku saat malam itu salah, ternyata kau menyetubuhi sahabatku!"jerit Alice memegangi dadanya yang mulai sesak.

"Alice sayang, kamu jangan seperti ini ya!"bujuk Chanyeol. Alice hanya bisa menangis histeris didalam dekapan Chanyeol, sedangkan Jinhwan hanya menonton drama mereka sambil berdecih meremehkan seorang Park Chanyeol yang lemah dihadapan wanita.

"Ingat Park Chanyeol! Hidup seseorang sudah kau hancurkan! Apa kau akan menghancurkan hidup istrimu juga? Cih! Bajingan sepertimu seharusnya lenyap dari muka bumi!"sinis Jinhwan lalu kembali menyesap rokoknya.

"J-Jinnie ada dimana?!"tanya Alice dengan suara memekik nyaring, air matanya terus mengalir. Sedangkan Chanyeol mempertahankan dekapannua pada tubuh Alice yang meronta meminta dilepaskan.

"Tidak tahu!"singkat, padat dan jelas.

"Temui aku esok hari Park Chanyeol!"

BRUK

Pintu apartemen tertutup rapat seiring hilangnya Jinhwan dari pandangan mereka.

Jinhwan pikir, ia harus berbicara empat mata dengan Chanyeol. Ia tak ingin melukai Alice terlalu dalam. Bagaimanapun Alice tidak salah apapun.


 Bagaimanapun Alice tidak salah apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✅ DIARY NOONA || JINHWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang