Semalam aku bermimpi, aku memimpikanmu. Kurasa itu adalah dirimu yang suatu saat akan menemukan buku diaryku. Entahlah kenapa aku sampai seyakin ini, yang jelas dalam mimpiku kau sedang membaca buku diaryku. Aku hanya tahu inisial namamu tanpa tahu wajahmu dengan jelas.
Ternyata inisial kita sama, J.
Jinhwan tersentak kaget, apa-apaan ini? Mengapa J tahu inisial namanya? Rasanya terlalu mustahil jika gadis itu bermimpi. Kalau memang J bermimpi, mengapa bisa seakurat ini? Benar-benar keajaiban dunia.
"Apa ini takdir Tuhan?"pikir Jinhwan, masalahnya, tidak mungkin kalau hanya kebetulan. Yang pasti saat ini Jinhwan masih tercengang dengan apa yang dituliskan J.
Aku akan sangat malu kalau ternyata mimpi itu salah. Kuharap inisialmu J. Ya, anggap saja begitu.
Ah ya, aku lupa akan membahas apa.
Tadi siang, aku tidak sengaja bertemu dengan bajingan itu didepan gedung sebuah agensi besar. Wah aku tidak percaya dia seorang artis, personel dari sebuah boygroup terkemuka di Seoul.
Bukankah ini kesempatan terbaikku? Aku bisa mengancamnya agar bertanggung jawab dengan ancaman aku akan memberitahu semua orang bahwa aku sedang mengandung anaknya. Tapi, hati kecilku melarangnya. Ia adalah kekasih sahabatku, dan aku tidak bisa menghancurkannya begitu saja. Kalau aku membongkar semuanya, bagaimana perasaan sahabatku? Bahkan mereka dalam tahap hubungan yang serius.
"Mengapa kau malah memikirkan perasaan orang lain, Noona?"kesal Jinhwan merasa sebal dengan sifat baik J.
Dia menyeretku kesebuah ruangan yang sepi, dan itu saatnya kita berbicara empat mata.
Aku memberitahunya bahwa aku sedang mengandung anaknya, dan reaksinya sudah kuduga, dia menolak mentah-mentah dan mengatakan anak ini bukanlah anaknya.
Masih terngiang jelas saat ia menyuruhku menggugurkan kandunganku yang baru saja berusia satu bulan. Dia tak punya hati nurani, J :(
"Bajingan!"umpat Jinhwan menonjok tembok disampingnya.
"Jangan karena kau tahu aku adalah superstar terkenal kau dengan seenaknya datang keagensiku dengan ancaman kau akan membongkar semuanya. Semua tidak akan percaya mulut busukmu itu! Biar kita sama-sama aman dan tidak menderita, kau gugurkan anak itu, anggap tidak terjadi apa-apa. Lagi pula siapa yang mengharapkan anak dari seorang gadis miskin sepertimu? Apa harus aku membelikanmu sebuah kaca besar agar kau tahu diri? Kau perlu biaya untuk menggugurkannya? Aku akan menanggung biayanya! Besok pagi kau datang ketempat penggunguran kandungan lalu enyah dari kehidupanku. Bukankah kau ingin orang tuamu bangga dengan kau lulus kuliah dan menjadi orang sukses? Anak itu harus enyah agar kau tidak kesusahan! Bagaimanapun aku tidak akan bertanggung jawab!".
Mendengar apa yang ia katakan menjadi pukulan terbesar bagiku. Lalu aku harus apakan anak ini?
Apa semua pria sama? Apa kau juga sama J?
Aku bahkan tidak tahu kau seorang pria atau wanita.
Ingin rasanya ia mencari tahu siapa bajingan bejat yang sudah menghamili J. Bahkan pria itu tak pantas menjadi seorang artis, hanya akan mengotori dunia musik.
Sebejat apapun seorang pria, pria itu bahkan lebih bejat dari pada seorang pembunuh bayaran.
Membunuh darah dagingnya sendiri? Bahkan pria itu tak punya hati nurani!
💛💛💛
Sepi sekali ya work ini 😅😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ DIARY NOONA || JINHWAN
Fiksi PenggemarDitempat persembunyiannya, Jinhwan menemukan sebuah buku misterius. Buku diary seorang gadis dengan inisial J. Awal Jinhwan membuka lembaran demi lembaran buku diary milik J, dia sudah dimintai permintaan-permintaan aneh yang ditulis oleh sipemilik...