one

31.1K 4.1K 1.9K
                                    

Karena kalian rajin komen, nih aku kasih hadiah—; chapter satu yeay

1529 words!

Jika ditanya siapa pasangan paling romantis di 12 Mipa 5. Jawabannya sudah pasti sangat jelas.

Raditya Jeno Pradana dan Arnata Jaemin Hanggara.

Sebenarnya, Jaemin dan Jeno bukan sepasang kekasih.

Ingat!

Bukan sepasang kekasih!

Tapi sungguh, perlakuan Jeno kepada Jaemin pasti membuat orang awam mengira jika mereka berdua itu sepasang kekasih.

Bagaimana tidak? Jeno selalu berangkat bersama Jaemin. Mereka berdua terlampau sering menghabiskan waktu bersama untuk ukuran orang yang bersahabat. Bahkan, Jeno selalu bersikeras untuk duduk satu bangku bersama Jaemin.

Jaemin tak mau ambil pusing dengan segala keputusan Jeno yang terlalu kekanakan. Sungguh, Jeno itu luarnya saja tampan, garang, dan boyfriend material. Sebenarnya sih lelaki itu penakut.

Jaemin berani berkata demikian karena tempo hari ketika kedua orangtua Jeno pergi ke luar kota untuk suatu kepentingan, Jeno memaksa Jaemin untuk menginap di rumahnya dengan alasan Jeno tidak mau sendirian. Terlalu sepi.

Nyatanya, saat malam hari, saat hujan angin melanda kota, Jeno langsung berjengit dan beringsut cepat mendekati Jaemin yang kala itu tengah membaca novel. Memeluk erat pinggang Jaemin dan menyembunyikan wajah ketakutannya di perut Jaemin.

"Pulang ngga?" Jeno bertanya sesaat setelah bel sekolah berbunyi. Tangannya dengan cekatan membereskan buku bukunya, namun matanya masih terpaku pada Jaemin yang meletakkan kepalanya di meja.

Sekedar informasi, pelajaran di jam terakhir tadi adalah pelajaran kimia. Bab kimia unsur yang membuat Jaemin pening dengan segala nama unsur unsur itu.

"Mau kemana lagi kalo ga pulang?" Jaemin menjawab pertanyaan Jeno dengan pernyataan bertanda tanya. Membuat Jeno terkekeh pelan sebelum menggusak surai cokelat Jaemin.

Ini namanya sahabat?

"Pulang bareng aku yuk?"

Jaemin menjawab ajakan Jeno dengan kibasan tangan. Menandakan Ia menolak ajakan sahabatnya itu. Dan lagi, Jaemin masih belum merubah posisinya. "Katanya tadi kamu mau pulang sama Dek Herin?"

Dan sekedar informasi lagi. Herin, atau lengkapnya Pinkan Herin Raynanda, adalah kekasih Jeno. Gadis mungil tersebut merupakan adik tingkat mereka berdua. Lebih tepatnya di kelas 11 Mipa 5.

Jeno menggeleng. "Dek Herin ada ekskul."

"Ya kamu tungguin dong anjir. Udah janji juga kamunya." Jaemin bangkit dari acara merebahkan kepalanya. Tangannya dengan lemas membereskan buku bukunya, tak lupa juga membereskan koleksi stabilo miliknya.

Fyi, Jaemin itu kolektor sejati stabilo semua warna. Mulai dari warna terang, gelap, pastel, soft atau apapun itu, Jaemin memiliki semuanya.

"Udah biarin. Dianya udah gede udah bisa pulang sendiri." Jawab Jeno enteng sembari membantu Jaemin membereskan buku bukunya.

"Aku juga udah gede, udah bisa pulang sendiri." Sahut Jaemin. "Aku bisa pulang pesen gojek, atau naik bis, atau bareng Haechan—"

"Gausah. Pulang bareng aku aja." Jeno menyahut cepat. Tangannya terulur memberikan buku kimia dan biologi yang belum Jaemin masukkan ke dalam tasnya.

Jaemin mengambil buku itu sembari mendengus. Jeno dan sifat keras kepalanya memang membuat Jaemin pusing terkadang.

"Yaudah iya aku bareng kamu!" Final Jaemin. Pemuda manis itu bangkit, kemudian setelah menyampirkan tas ransel di pungguhnya, ia meraih helmnya yang sengaja ia letakkan di sudut kelas setiap harinya.

❝ Cuma Temen? ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang