five

19.3K 3.2K 576
                                    

1211 words!

"Tadi Dek Herin nyariin Jeno." Kata Haechan setelah suasana reda.

Suasana reda disini maksudnya adalah Jeno sudah merelakan belahan jiwanya, atau lebih tepatnya Jaemin, untuk duduk dengan Haechan. Suara Jeno sudah tidak terdengar. Jaemin sempat melirik ke arah pemuda tampan itu, sepertinya Ia tengah sibuk meneruskan sketsa manga miliknya.

"Kapan?" Tanya Jaemin.

"Pagi. Kalian aja belum dateng."

Jaemin menggigit bibir bawahnya. "Dek Herin ngapain?"

Haechan nampak sedikit menghela nafas. "Kamu tau kan Jaem, dia itu pacarnya Jeno?" Tanya Haechan, dan sudah pasti Jaemin mengangguk sebagai jawaban. "Dia nanya, kenapa kok Jeno lengket banget sama kamu."

"Terus kamu jawab apa?"

"Ya aku jawab, kan mereka berdua udah nempel dari jaman bayik." Ujar Haechan. "Tapi plis deh, Jaem. Kamu sama Jeno tuh ga wajar deketnya."

Jaemin mengerutkan kening mendengar pernyataan Haechan. "Ga wajar gimana?"

"Kalian tuh--" Haechan menghentikan kalimatnya, begitu melihat seorang dari arah pintu. "--ada pak Yifan!"

Sontak seluruh siswa segera kembali ke bangkunya masing masing. Haechan dan Jaemin yang berada di bangku depan langsung menegakkan badannya, tak mau kena semprot guru fisika yang dikenal galak ini.

Sebenarnya, jam pertama ini adalah jam pelajaran kimia, Bu Yumi. Tapi mengapa malah Pak Yifan yang berdiri di depan sana?

"Jaemin, coba saya pinjam buku kimia." Ujar Pak Yifan.

Jaemin segera mengeluarkan buku paket kimia miliknya yang berada di dalam loker. Kemudian memberikan buku itu kepada Pak Yifan.

Pria jangkung berkacamata itu tampak membolak balik buku tebal tersebut. Setelah menemukan satu halaman, pria itu kembali memfokuskan diri pada murid kelas 12 Mipa 5 ini.

"Tolong dibuka halaman 209. Latihan soal kimia unsur. 40 soal pilihan ganda, dikerjakan di lembaran, abjad saja. Pergantian jam nanti tolong dikumpulkan di ruang piket." Ujar Pak Yifan. "Ketua kelas?"

Jeno sontak mengangkat tangannya ketika jabatannya disebut.

"Oh, Raditya Jeno. Nanti tolong dikumpulkan ya." Pak Yifan mengulangi, dan Jeno mengangguk sebagai jawaban. "Tumben ga duduk sama Jaemin. Lagi prahara rumah tangga?"

"HWAHAHAHAHA."

Jeno mendengus ketika Pak Yifan sengaja menggodanya. Apalagi tawa teman sekelasnya ini terasa sangat mengejek. Jaemin yang duduk di depan sana malah sudah meringis pelan.

"Yasudah, silahkan dikerjakan. Jangan ramai. Bu Yumi ada keperluan pagi ini."

Pak Yifan segera meninggalkan ruang kelas 12 Mipa 5 yang tengah bersorak sorai gembira ini. Jeno bahkan sudah meninggalkan sketsa manga miliknya.

"MABAR AYO!" Ujar Jeno sembari membereskan sketchbook miliknya.

"AYO!"

"AYO!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ Cuma Temen? ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang