Chapter 8

2K 238 16
                                    

Happy Reading

.

.

.

Wonwoo menggenggam erat ponsel milik kekasih sang kakak yang dimana didalamnya terdapat potret dirinya bersama kekasihnya---Choi Seungcheol. Masih ingat dibenaknya tempat dan kapan ia bersama Seungcheol didalam potret itu. Apalagi jika bukan di cafe dekat rumah sakit Seungcheol bekerja dan didalam ponsel tersebut memperlihatkan Seungcheol yang tengah mengelus puncak kepalanya dengan sayang. Sungguh ia tak menyadari jika seseorang berhasil mengambil gambarnya. Siapa orang itu dan apa maksudnya mengirimnya kembali kepada Mingyu ?

Sejak lima menit yang lalu tak ada satu katapun yang keluar dari mulut dengan bibir tipis sang pria manis itu. Suaranya seolah membisu. Ia masih belum bisa mempercayai dengan apa yang dilihat juga atas perlakuan Mingyu tadi, meskipun---sudah beberapa kali pria tampan itu meminta maaf dan menyesal atas perlakuannya yang membuat Wonwoo begitu terkejut dibuatnya. Mingyu begitu agresif dan tak seperti biasanya, hingga---tanpa sadar ia menjadi takut padanya.

Mingyu---pria itu nampaknya mencoba untuk bersikap sabar menunggu Wonwoo mengatakan sesuatu atau sebuah penjelasan. Tetapi---pria bermata rubah dengan kacamata yang menghias wajah manisnya enggan untuk mengatakan satu katapun. Entah apa yang membuat kekasihnya ini menjadi pendiam seperti ini. Apa mungkin karena perbuatannya tadi ? Tapi---sungguh ia juga tidak sadar telah mencium sang pujaan hati begitu kasar dan membuatnya ketakutan. Lihatlah bahkan pria manis itu terus diam seolah takut padanya.

Wonwoo menatap Mingyu dengan takut. Masih terlihat jelas jika kekasih kakaknya itu memperlihatkan raut wajah yang masih tidak bersahabat. Oh ayolah siapa yang tidak akan terkejut jika orang yang kau cintai bersama pria lain selain dirinya dan terlihat sangat mesra, "Kau mendapatkan ini dari siapa ?" dan berakhirlah Wonwoo yang mencoba untuk angkat bicara dalam kesunyian dalam ruang kerja Mingyu. 

Mingyu menghembuskan napasnya kasar. Apa yang Wonwoo katakan barusan bukanlah harapannya. Tadi memang ia berharap jika pria bermata rubah itu menjelaskan yang sebenarnya bukan malah bertanya padanya. Lagipula ia tidak tahu siapa sang pengirim itu. Memang tadi saat dirinya baru saja sampai di kantornya, tiba-tiba saja ada yang mengirimnya setelah ia mendapat pesan singkat dari pujaan hatinya yang akan datang ke kantornya tepat makan siang.

"Katakan yang jujur siapa pria itu ? Kalian berdua terlihat sangat dekat dan bahkan kau menikmati elusan pada puncak kepalamu."

Wonwoo tahu dan sangat tahu bagaimana perasaan Mingyu sekarang. Mingyu cemburu dan tentu saja marah padanya. Tapi---apa salahnya jika ia seperti itu pada kekasihnya sendiri ? Seandainya ia tak menjadi Minwoo, mungkin---ia sudah dengan lantang akan berkata jika pria yang bersamanya adalah kekasihnya. Dan untuk saat ini ia hanya bisa bersikap tenang juga menjelaskan kesalahpahaman ini. Walau bagaimanapun ia harus menjadi Minwoo sampai kakaknya itu sembuh dan pulih kembali.

"Dia adalah sepupuku. Apa kau cemburu ? Ayolah Mingyu-ya jangan seperti ini hem. Kau tahu jika aku sudah menjadikan dirimu sebagai pasanganku kelak nanti."

Tidak. Mingyu merasa apa yang dikatakan Wonwoo salah. Bagaimana mungkin pria itu adalah sepupunya ? Memang jika saudara bebas melakukan apapun. Tapi---ia sedikit tidak percaya dengannya, sebelumnya pria manis itu memperlihatkan ketakutannya. Dan sekarang ia berkata seolah tidak terjadi apapun. Mungkinkah---kekasihnya itu memiliki orang lain selain dirinya ?

"Kau berbohong padaku, Jeon Minwoo !"

Wonwoo meletakkan ponsel Mingyu dengan asal ke atas meja. Dengan cepat ia meraih kedua tangan Mingyu dan menggenggamnya erat, "Kumohon percayalah padaku, Mingyu-ya. Aku tidak mungkin menduakanmu."

I'm Not Him [SVT / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang