Chapter 18 (B)

2.6K 246 37
                                    

Happy Reading

.

.

.

Pagi ini diapartement Mingyu nampak sangat sepi. Seungkwan dan Seungcheol nampaknya mereka sangat sibuk dengan urusan masing-masing. Seungcheol pergi bekerja masih pagi sekali karena ada operasi dadakan. Sedangkan Seungkwan pria berpipi chubby itu baru saja pergi sekitar tiga puluh menit yang lalu untuk pulang ke rumahnya. Dan di apartement ini hanya ada Wonwoo juga Mingyu. Ya. Hanya mereka berdua.

Mingyu baru tahu bahwa ternyata Seungkwan adalah anak dari orang berada seperti dirinya. Pria manis berpipi chubby itu tak lain adalah anak dari rekan bisnis ayahnya. Setelah mendengar cerita darinya, ia sekarang tahu mengapa Seungkwan bisa mau menjadi pembantu di rumah Wonwoo. Semua itu karena ibu dan juga kakak tirinya yang selalu bersikap tak adil padanya. Dan lagi Seungkwan rela tidak masuk kuliah demi bekerja di rumah Wonwoo. Mingyu salut akan hal itu.

Saat Wonwoo baru bangun dari tidurnya, Mingyu tidak segan membantunya membasuh muka dan semacamnya. Dan bahkan pria tampan itu membantu Wonwoo untuk duduk di meja makan. Sedangkan ia akan membuatkan sarapan untuknya. Wonwoo tak menolak, memang sekarang ia belum terbiasa dengan kondisinya yang seperti ini. Tetap saja hatinya berkata tidak ingin merepotkan orang lain dan ia mencoba bicarapun tak pernah didengar oleh mereka. Mereka selalu saja membantunya, sehingga membuatnya bertambah tak enak.

Wonwoo duduk manis menemani Mingyu yang tengah membuat sesuatu untuknya. Ia bahkan merasa tidak enak terus merepotkan pria tampan itu yang tak lain adalah calon kakak iparnya. Padahal ia tidak ingin ada sesuatu yang terjadi padanya, semisal perkataan orang tentang dirinya. Dan ia sebenarnya tidak nyaman tinggal disini, ia takut jika Minghao datang kemari dan melakukan sesuatu padanya. Apalagi kondisinya yang sekarang bisa saja membuat Minghao menertawakannya.

Puk.

Wonwoo tersadar dari lamunannya saat tangan pria tampan itu mengelus puncak kepalanya yang masih dihiasi perban. Ah mengapa Mingyu melakukan ini padanya ? Tidakkah pria tampan itu sadar jika kedua pipinya memanas dan memerah akibat malu ? Dan lagi ia tidak nyaman akan hal ini. Ia takut jika Minwoo datang dan berpikiran yang tidak-tidak. Apalagi sekarang Minwoo tengah membantu dirinya untuk meminta maaf kepada orang tuanya, meskipun itu sangatlah mustahil.

"Apa ada yang kau pikirkan, Wonwoo-ya ? Tak apa ceritalah padaku. Ingat aku adalah calon kakakmu." Wonwoo tahu jika Mingyu adalah calon kakak iparnya. Tapi tetap saja apa yang dilakukan Mingyu padanya ini bisa menimbulkan kesalahpahaman.

Wonwoo sedikit menjauhkan kepalanya dari jangkauan Mingyu dan membuat pria tampan itu langsung menarik lengannya kembali. Ia baru sadar jika ternyata Wonwoo tidak nyaman dengan perlakuannya. Entah kenapa melihat Wonwoo itu selalu melihat kekasihnya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengelus puncak kepalanya seperti yang selalu dilakukan kepada Minwoo. Wajar bukan ? Karena mereka kembar dan sangat sulit untuk dibedakan.

Mingyu duduk disamping Wonwoo dan tak segan menatapnya, "___apa kau merindukan Minwoo ? Aku bisa membawanya kemari, tapi setelah Seungcheol atau Seungkwan datang kemari."

"Maaf karena aku merepotkanmu." itulah kalimat yang paling Mingyu benci. Sampai kapan Wonwoo akan selalu mengatakan kalimat itu ? Bukan maksud ia tak menyukainya. Hanya saja ia tidak suka saja, padahal ia tidak merasa direpotkan olehnya. Lagipula ia hanya ingin membantunya, ia tidak ingin jika terjadi sesuatu yang buruk menimpanya. Seperti kemarin saja, ia tidak menyangka jika Wonwoo akan seperti ini.

I'm Not Him [SVT / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang