Happy Reading
.
.
.
Minwoo masih berada di ruang rawat sang adik ditemani dengan Mingyu. Kedua orang tuanya terus saja menghubunginya karena dirinya tak pulang, padahal sebelumnya Mingyu berkata akan segera menyusul. Tapi, bukan Minwoo namanya jika ia terus mengabaikan kondisi sang adik. Ia memberi alasan kepada kedua orang tuanya bahwa dirinya akan menginap di apartement Mingyu. Tak ada yang mambantah akan itu, memang mereka sudah menganggap Mingyu sebagai anaknya sendiri. Jadi mereka menyetujuinya tanpa rasa khawatir dan curiga.
Tentu saja Minwoo sangat lega. Karena ia bisa leluasa menjaga dan menemani adiknya disini. Seperti malam ini saja, Wonwoo hanya ditemani dirinya dan Mingyu. Hanya saja, kekasihnya itu tengah membeli makan untuk dirinya. Ayolah kondisinya masih belum pulih total dan harus meminum obat yang sangat dibencinya. Tapi, ia akan meminum obat itu dengan rutin agar kondisinya cepat pulih. Dan dengan leluasa menjaga adiknya.
"Kau harus banyak istirahat, hyung. Sebaiknya kau pulang saja. Lagipula aku tak keberatan tinggal sendiri disini." perkataan Wonwoo membuat Minwoo tersadar dari lamunannya. Ia tatap wajah pucat sang adik yang tengah menatapnya. Wonwoo memang menatapnya tapi tetap saja kegelapan yang dilihatnya.
"Tak apa, Wonwoo-ya. Lagipula aku tak akan bisa tenang jika berjauhan denganmu. Akan ku pastikan kau bisa kembali lagi ke rumah secepatnya." ucap Minwoo dengan menggenggam erat salah satu tangan Wonwoo yang terbebas dari infus. Ia memang tidak bisa membiarkan adiknya sendirian dan juga akan membawa adiknya ini kembali ke rumahnya. Walau bagaimanapun Wonwoo adalah adik sekaligus kembarannya dan masih bagian dari Keluarga Jeon.
Minwoo lihat wajah Wonwoo berubah dan terlihat ketakutan sekali saat ia membicarakan rumah. Apakah adiknya ini masih takut dengan orang tuanya ? Ataukah ada sesuatu yang membuatnya sangat takut seperti sekarang ini ? Ah memang jika dipikir lagi sejak siang tadi Wonwoo tak mengatakan alasan mengapa ia bisa terluka seperti sekarang. Itu sangat mengganggu pikirannya semenjak tadi.
"___Wonwoo-ya. disini hanya ada kita berdua, jadi bisakah kau katakan mengapa kau seperti ini ? Tenang saja aku tidak akan mengatakan ke siapapun dan akan berada disampingmu juga melindungimu." Minwoo bernapas lega ia bisa mengutarakan apa yang mengganjal pikirannya. Setidaknya ia sudah mencobanya dan tak apa jika Wonwoo tidak berkata jujur padanya.
Lagipula ia tak bisa memaksa dan Wonwoo pasti masih dalam kondisi kurang baik untuk membicarakan ini. Tapi, ia hanya memastikan semoga saja Wonwoo tidak mengalami kecelakaan yang disengaja. Ataupun ada seseorang yang mencelakainya, maka semoga saja bukan orang yang sama dengan dirinya. Ya. Minwoo hanya berdoa seperti itu.
"Apakah kau akan percaya padaku, Minwoo hyung ?" tanya Wonwoo dengan ragu. Tentu saja ia ragu. Ia ragu jika Minwoo tak percaya padanya dan berpikiran jika dirinya terlalu mengada-ngada.
Minwoo tersenyum untuk menenangkan sang adik, meskipun rasanya mustahil Wonwoo melihatnya. Tetapi dalam hati ia yakin jika Wonwoo melihatnya. Karena batin sang anak kembar sangat kuat. Ia yakin jika Wonwoo bisa merasakannya, "Aku sangat berterima kasih jika kau mau berkata jujur padaku, Wonwoo-ya. Jadi aku sebisa mungkin akan percaya padamu. Kau adalah adikku dan juga kembaranku. Aku tidak mungkin terus diam jika adikku saja terluka seperti sekarang ini."
Minwoo melihatnya. Melihat Wonwoo yang menarik sudut bibirnya dan tersenyum sangat tipis. Namun, sukses membuat Minwoo senang akan hal itu. Setidaknya ia bisa melihat jika Wonwoo sudah mulai tenang dan mau membuka diri padanya. Tidak terus diam memendam semua bebannya seorang diri. Apalagi sampai mempengaruhi kondisi tubuhnya yang masih lemah.
![](https://img.wattpad.com/cover/146497382-288-k472086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Him [SVT / END]
Fanfic"Aku bukanlah dirinya yang bisa membahagiakanmu dan menjadi seseorang yang selalu berada disisimu. Aku Jeon Wonwoo, bukan Jeon Minwoo." - Jeon Wonwoo.