28

2.6K 148 3
                                    

Selama hamil wika menjadi lebih mudah lelah karna kondisi kehamilannya yang sudah memasuki bulan ke 5. Selama ia hamil kevin begitu over protektif dengannya. Kevin selalu melarang wika untuk mengangkat sesuatu ataupun terlalu banyak bergerak bahkan hanya mengangkat bantal saja kevin melarangnya.

Wika selalu marah saat kevin terlalu over protektif dengannya. Contohnya saat ini wika begitu marah karna kevin melarangnya untuk ikut denganya ke babershop karna hari ini kevin ingin memotong rambutnya. Kevin melarang wika ikut karna letak babershop yang biasa ia kunjungi berada di lantai 4 di mal senayan city.

"Aku nggak mau tau pokoknya aku ikut titik"

"Kamu nggak boleh ikut sayang,ntar kamu kecapean"

"Aku nggak mungkin capek vin,kan aku naik eskalator ke lantai 4 nya bukan naik tangga manual"

"Pokoknya aku nggak ngizinin kamu ikut, ntar kamu capek"

Wika merasa marah dengan kevin. Ia langsung pergi ke kamar dan menutup pintunya dengan membantingnya cukup keras hingga membuat kevin terkejut.

"Astaga!" Ucap kevin memegangi dadanya

Wika duduk disamping ranjangnya sambil memeluk kakinya. Tanpa ia sadari wika menangis karna mengingat sifat over protektifnya kevin dengannya yang selalu melarangnya untuk melakukan sesuatu.

Kevin berjalan ke kamar untuk melihat kondisi wika. Saat ia membuka knop pintu ia bisa melihat wika yang sedang duduk disamping ranjang membelakanginya. Ia berjalan menghampiri wika,ia duduk disamping wika. Ia masih belum sadar bahwa wika kini sedang menangis karna wika menundukkan kepalanya

"Maafin aku,aku nggak maksud buat ngekang kamu. Aku ngelakuin ini karna aku khawatir sama kamu dan anak kita. Aku nggak mau kamu kecapean ataupun stress dan aku nggak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kalian berdua. Aku sayang sama kalian" ucap kevin menundukkan kepalanya

"Hiks... tapi nggak gini juga caranya,aku bosan selalu di apartemen  hiks... tanpa ngelakuin apapun. Hiks... kamu selalu ngelarang aku untuk ngelakuin  apapun,kamu juga harus tau kalo aku juga butuh bergerak hiks... Aku bisa stress kalo kamu kayak begini" ucap wika masih di posisi yang sama tanpa melihat wajah kevin

Kevin menyesal karna ia tidak memikirkan perasaan wika. Ia hanya berfikir ia harus menjaganya agar wika tidak kelelahan tapi di satu sisi wika juga butuh bergerak.

"Maafin aku ya aku nggak maksud untuk buat kamu kayak gini,aku beneran nggak tau disatu sisi kamu juga butuh bergerak dan hiburan agar kamu nggak stress. Maafin aku" ucap kevin lirih

Kevin memeluk wika dari samping dan mencium kepalanya cukup dalam.

"Udahan ya nangisnya, kasian dedeknya ntar dia juga ikutan sedih liat mamanya kayak gini" ucap kevin sambil mengelus kepala wika

"Biarin,biar dia tau kalo papanya jahat sama mamanya" ucap wika mengangkat kepalanya untuk melihat kevin

"Iya aku tau aku jahat,maafin aku ya" ucap Kevin melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata wika dengan ibu jarinya.

Wika mengangguk

"Aku sayang sama kamu"ucap kevin memeluk wika

"Iya aku juga" ucap wika lalu membalas pelukan kevin

Kevin melepaskan pelukannya dan sedikit menundukkan kepalanya untuk berbicara dengan bayi yang dikandung wika.

"Maafin papa juga ya sayang,udah buat mama nangis pasti kamu juga ikutan sedih ya" ucap kevin sambil mengelus perut wika

"Papa sayang kamu" ucap kevin lalu mencium perut wika

Kevin beranjak dari duduknya dan menarik tangan wika untuk ikut berdiri

Dijodohin -Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang