Setelah sampai di ruangan Agnes Aditya terpaksa meninggalkan wika, sebenarnya ia ingin menemani Wika dan ia ingin tau tentang perkembangan calon keponakannya tetapi saat ia baru menginjak kan kakinya satu langkah memasuki ruangan Agnes ia dipanggil oleh suster karna ada pasien yang
Harus ia tangani."Baik,saya akan kesana" ucap Aditya ke suster yang memberikan informasi
"Maaf ya nggak bisa kakak temani"
"Iya kak nggak apa-apa kok,aku bisa sendiri"
"Yaudah kakak pergi dulu ya,dokter Agnes saya titip adik saya ya"
Agnes mengangguk
"Ayo sus"
Aditya langsung melangkah pergi bersama sang suster.
"Ayo wik masuk"ucap Agnes mempersiapkan Wika masuk ke ruangannya
"Langsung kita cek aja ya"
Wika tersenyum dan mengangguk,ia menaiki ranjang dengan bantuan Agnes
"Hati-hati wik"
" Makasih ya " ucap Wika setelah ia menaiki ranjang
Agnes tersenyum dan langsung mengecek Wika.
"Ada keluhan nggak wik?"
"Nggak kok nes,udah normal lah nggak kayak waktu awal-awal kehamilan"
Agnes mengangguk
"Keadaan janinnya sehat,cuma detak jantung bayinya sedikit melemah. Lo terlalu banyak pikiran nih,kalo bisa jangan terlalu banyak pikiran karna hal itu mempengaruhi janinnya"ucap Agnes saat memeriksa Wika
"Iya nes gue usahain" ucap Wika sambil tersenyum
"Lo ada masalah?kalo ada cerita aja ke gue,mana tau gue bisa ngasih solusi"
Wika menggeleng"nggak kok thanks ya nes"
Agnes mengangguk dan membantu Wika turun dari ranjang
"oya Kevin mana? Dengaren dia nggak ngantar Lo kesini biasa dia yang paling rame masalah kehamilan Lo"
"Lagi sibuk dia nes"
"Nggak biasanya"
Wika hanya tersenyum, sebenarnya ia ingin menceritakan keadaan hubungannya dengan Kevin tetapi ia tidak ingin agnes tau tentang masalah keluarganya. karna ia berpikir masalahnya ini adalah masalah pribadinya dan ia merasa bahwa Agnes bukan orang yang tepat untuk ia bercerita masalah ini.
Selesai mengecek kehamilannya Wika menelpon nisa untuk menjemputnya dari rumah sakit.
Dan disini lah Wika sekarang di sebuah cafe dengan kedua sahabatnya siapa lagi kalo buka nisa dan Puri.
"Gimana kehamilan Lo?" Tanya Puri
"Sehat kok"
"Nggak terasa ya wik padahal kayaknya baru kemaren kita jumpa keadaan perut Lo masih lepes lah sekarang udah kayak mau meletus aja" ucap Nisa sambil melihat perut Wika
"Hahaha bisa aja Lo" ucap Wika tertawa
"Hamil enak nggak sih wik?" Tanya Nisa penasaran
"Hmmm.... Gimana ya? Ada enaknya dan ada nggaknya,tapi kalo menurut gue banyak enaknya sih salah satunya Lo bisa ngerjain suami Lo dengan alasan Lo lagi ngidam"
"Hahaha Lo serius?" Tanya Puri
Wika mengangguk meyakinkan
"Wah parah Lo wik suami sendiri Lo kerjain" ucap Nisa sambil tertawa
"Nggak sering kok dan nggak parah juga. Gue takut kualat" ucap Wika lalu tertawa
Nisa dan Puri tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Oya kok dengaren Kevin nggak ngenter lo pergi,biasanya dimana ada Lo pasti disitu ada dia kayak perangko gitu,ya gak pur?"
"Iya wik Kevin mana?" Tanya Puri penasaran
"Dia lagi sibuk"
Wika menunduk sambil mengelus perutnya seketika ia merasa kangen dengan sifat Kevin yang dulu kepadanya. Ia masih belum dapat menerima perubahan sifat Kevin yang mendadak padanya.
Melihat gelagat Wika Puri dan Nisa saling menatap ia merasa ada sesuatu yang terjadi dengan sahabatnya ini,mereka memiliki ikatan yang kuat antara satu dengan yang lain walaupun mereka bukan saudara kandung tetapi mereka bisa mengetahui perasaan yang dialami oleh masing-masing dari mereka walaupun mereka menutupinya dengan caranya.
Saat Nisa ingin bertanya Puri menggelengkan kepalanya dan memberi isyarat bahwa bukan saatnya mereka untuk membuat Wika bercerita kepada mereka.
"kalo ada masalah Lo bisa cerita ke kita wik,kita ini kan udah kayak saudara,oke?"ucap Puri sambil memeluk Wika
Wika mengangguk dan mengangkat kepalanya ia tersenyum kearah Nisa dan Puri untuk meyakinkan mereka bahwa ia baik-baik saja.
"Hmm oke kami yakin,cuma ntar kalo Lo ada masalah Lo bisa langsung cerita ke kita oke? Jangan pendam sendiri"
"Iya nis, thanks ya guys" ucap Wika memeluk Nisa dan Puri
Skip
Semakin hari perubahan pada diri Kevin semakin terlihat seperti selalu membawa hpnya dimana pun ia berada walaupun ia masuk kedalam kamar mandi,sering pulang larut malam bahkan terkadang Wika sering mencium aroma alkohol saat Kevin pulang larut malam,selalu membuat alasan saat Wika meminta ia menemaninya dan akhir-akhir ini Kevin sering tidak memperdulikan Wika. Padahal saat ini wika berada di masa-masa membutuhkan kevin karena kehamilannya sudah memasuki bulan ia akan melahirkan anak mereka.
"Vin,kita perlu bicara"
Wika benar-benar tidak bisa bersabar lagi saat ini melihat sifat Kevin yang sudah melewati batas
"Mau bicara apa?" Tanya Kevin mengalihkan pandangannya dari TV kearah Wika
"Kamu ngerasa nggak sih akhir-akhir ini kamu berubah?"
"Aku?berubah?" Kevin menunjuk dirinya melihat kearah wika
"Iya kamu"Wika mengangguk
"Perasaan kamu aja kali" Kevin mengalihkan pandangannya ke TV
"Awalnya iya aku berfikir itu hanya perasaan aku aja tapi seiring berjalannya waktu aku merasa kamu benar-benar berubah sekarang.kamu sering pulang larut malam, saat aku minta kamu nemenin aku untuk mengecek kehamilan aku kamu selalu bilang kamu sibuk padahal saat itu kamu libur,selalu cuek sama aku,aku merasa aku udah nggak kamu inginkan saat ini. Aku nggak tau apa salah sama aku sampai kamu berubah kayak gini,kalo aku ada salah kamu bisa bicara ke aku tapi aku mohon jangan berubah" lirih wika ia menahan agar air matanya tidak jatuh dihadapan Kevin karna ia tak mau Kevin melihat dirinya lemah untuk saat ini.
"Kok kamu ngomong kayak gitu sih?! Kalo masalah aku sering pulang larut malam oke aku minta maaf dan kalo masalah aku nggak bisa nemenin kamu ngecek kehamilan kamu dan selalu cuek sama kamu itu karena aku benar-benar sibuk untuk mempersiapkan pertandingan ku selanjutnya. Jadi aku mohon kamu harus ngertiin aku"Ucap Kevin membela dirinya
"Aku mau kamu yang dulu,aku mau Kevin yang perhatian sama aku yang selalu sayang sama aku,yang lebih prioritaskan aku dalam hal apapun. Dimana Kevin aku yang dulu?"
"Please dong kamu jangan kayak anak kecil,kamu harus ngertiin aku. Kamu jangan egois"
"Aku nggak egois,aku cuma meminta Kevin ku yang dulu"
"Ya itu namanya egois, please dong jangan kayak gini aku pusing jadinya"
Kevin beranjak dari sofa yang ia duduki ia ingin menghindari perdebatannya dengan Wika.
"Kamu punya wanita lain kan?"Ucap Wika tiba-tiba
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin -Kevin Sanjaya
RomanceBagaimana hidup lo yang mesti hidup satu atap sama manusia setengah setan karena ketengilannya. Menjadi seorang pemenang emang udah bawaan gue dari lahir ~ Kevin sanjaya Manusia sombong ~ Wika fitriani