Chapter 7 : Mencintai?

157 22 8
                                    

Retta Pov

Kringg!!

Bumi alarm mampu membuatku terbangun dari tidur, Pagi ini aku bangun lebih awal, alarm yang ku set semalam adalah jam 5 subuh, aku pergi ke kamar mandi untuk mandi lalu turun ke bawah, entah ada dorongan apa aku ingin memasak pagi pagi buta seperti ini aku menuju ke dapur, Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundakku aku refleks terkejut segera ku menoleh ke belakang

"Eh bibi, Ngagetin aja" Ucap ku

"Nyonya, Ini masih jam 5 untuk apa nyonya ke dapur pagi-pagi buta begini" Ucap bibi inem, bi inem adalah salah satu pembantu dirumah ini yang bertugas untuk mengurus makanan

"Saya ingin memasak bi" Ucap Ku

"Astaga Nyonya, Itu adalah tugas saya, Nyonya jangan memasak nanti saya akan di marahi oleh ibu Katrin" ucap bi inem, Ibu katrin adalah ibu ketua pembantu di rumah ini yang bertugas untuk memperhatikan semua pembantu bekerja dengan baik

"Bibi tenang saja, nanti saya yang bilangin ke ibu katrin" Ucap ku

"Tapi nyonya.." ucap bibi inem

"Udah ya bi nggk apa-apa, masa bibi nggk ngijinin saya masakin buat suami saya" Ucap ku

"Yasudah Nyonya, saya permisi dulu" Ucap bibi inem

"Iya bi, makasih ya" Ucap ku dengan senyum kebanggaan sebenarnya aku tidak ingin memasak untuk kevin tapi yasudahlah

Aku bingung ingin memasak apa, Setelah ku pikirkan lebih baik aku memasakannya nasi goreng, kebetulan masakan ku enak kalau masak nasi goreng, aku pun segera memasak menyiapkan segala bahan, alat dan mulai memasak

Sebenarnya aku tidak begitu ahli dalam bidang memasak, pernah sekali aku memasak air sampai kering Sungguh sangat memalukan, ini sudah pukul 06.00 pagi semua makanan sudah ku sediakan namun kevin belum saja bangun dari tidurnya dasar pemalas, aku pun berisiatif untuk membangunkannya, aku segera naik ke atas untuk membangunkannya

Setelah ku membuka pintu kanar, tak ada seorangpun dikamar ini aku melihat ke segala penjuru kamar tak nampak batang hidung dari seorang lelaki itu

"Kemana dia?" Gumamku pelan

"Apa kau mencariku?" Ucap kevin yang berhasil membuat jantungku hampir copot

"Yaa, darimana saja kau? Tidakkah kau lihat ini jam berapa? Ini waktunya untuk sarapan jika kau tau...." Ucapku dan dibalas dengan tangannya membukam mulutku lembut

"Bawel" Ucap kevin dingin lalu pergi meninggalkan ku yang diam mematung di tempat

"Huftt.. Menyebalkan sekali" Gerutuku

Aku pun segera turun ke bawah terlihat kevin yang sedang duduk manis memakan makanan yang telah aku sediakan tadi pagi

"Apakah kau yang memasak ini?"Tanyanya sambil menunjuk nasi goreng buatanku

"Menurutmu?" Ucapku dengan alis yang sedikit terangkat

"Bukan" Ucapnya santai

Aku hanya diam sambil menatapnya dengan tatapan geram dan sinis, pagi pagi begini sudah membuat moodku hancur

"Iya aku percaya kalau ini buatanmu, enak kok kalau kamu yang nemenin aku makan" Ucapnya santai

"Gombalmu basi" Ucapku dan sudah ku pastikan pipiku merah di buatnya

Kevin terus memakan makanan nya sampai habis tak tersisa, aku pikir dia tidak akan tertarik dengan makanan yang aku buat.

***

Author Pov

Setelah selesai makan, Retta segera ke dapur untuk mencunci piring tetapi di cegat oleh bi inem

"Eh nyonya, jangan biar saya saja ini semua sudah menjadi tugas saya"Ucap bi inem

"Ih bibi nggk apa-apa, saya ingin belajar menjadi istri yang rajin masa bibi nggk ngebolehin sih"Ucap Retta

"Yasudah iya nyonya, saya permisi dulu" Ucap bibi langsung meninggalkan Retta

Retta pun segera mencunci piringnya dengan sangat teliti, tiba-tiba saja

"Awww.. " Ringis Retta sedari tadi dia mencunci piring ternyata piring yang ia cuci retak dan langsung teriris tangannya

Dengan cepat kevin turun ke bawah melihat suara ringisan Retta dari arah dapur.

"Kamu kenapa?"Ucap kevin khawatir

"nggk apa-apa cuma kena serpisan kaca piring" Ucap retta sambil meniup telunjuknya yang lupa berharap darahnya akan segera berhenti

"Jangan bohong, itu darah di tangan kamu makin banyak" Ucap kevin se kalem-kalemnya

"Ini nggk apa-apa kok"Ucap Retta

"Udah ya,sini aku obatin jangan nolak" Ucap kevin

Rettapun hanya menurut saja, kevin mengobati tangan retta di ruang tamu

"Tunggu disini ya, aku ambil P3K nya dulu" Ucap kevin lalu pergi mengambil P3K dan kembali membawahnya langsung mengobati luka Retta

Otomatis tangan Retta dan Kevin saling berpegangan tangan, Retta terlihat salting dengan suasana seperti ini, kevin yang mengobatinya dengan serius terlihat sangat tampan bila raut mukanya serius dan dipandang dengan jarak yang dekat

"Nggk usah liatin aku sebegitunya"Ucap kevin mencairkan suasana yang sangat canggung

"Siapa juga yang liatin kamu"ucap Retta mengelak

Para pembantu yang melihat dari kejauhan hanya tertawa melihat pengantin baru ini yang hobinya bertengkar akur bertengkar akur, namun tetap terlihat pasangan yang cocok

"Udah jangan lanjutin cuci piringnya nanti makin sakit tangan kamu" Ucap kevin

"Iya-iya"Ucap retta sambil mengangguk

"Mending kamu sekarang istirahat"Ucap Kevin

"Lebay ihh.. Cuma luka beginian doang" Ucap Retta cuek

"Hm.."Ucap kevin lalu meninggalkan retta yang masih duduk diruang tamu.

Ada getaran yang aneh ketika retta berdekatan dengan kevin, apakah Retta mulai mencintai kevin? Retta harap itu tidak akan pernah terjadi dalam kehidupannya.

~~~

Aku harap aku tidak akan pernah mencintaimu - Retta

Jalani semuanya dengan biasa saja- kevin













Jangan lupa always Vomment( ̄3 ̄)
Maaf ya jarang update soalnya sibuk ama tugas-tugas sekolah-_-+

-feiby-

Married Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang